Gaya Hidup

Berenang, Olahraga Inklusif dengan Manfaat Luar Biasa bagi Disabilitas Netra

Rabu, 01 Mei 2024 - 12:59 | 51.06k
Puluhan tuna netra saat melakukan pemanasan sebelum berlatih renang di Sukahaji Waterboom, Cihaurbeuti Ciamis. Rabu (1/4/2024) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Puluhan tuna netra saat melakukan pemanasan sebelum berlatih renang di Sukahaji Waterboom, Cihaurbeuti Ciamis. Rabu (1/4/2024) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Dalam upaya mendorong inklusi sosial dan meningkatkan kesejahteraan para penyandang disabilitas, Aris Rahman MPd, seorang pegiat sosial dari Paguyuban Pegiat Disabilitas Tasikmalaya (Papeditas), menekankan pentingnya olahraga renang bagi tunanetra.

Saat mendampingi puluhan disabilitas di Waterboom Sukahaji, Cihaurbeuti Ciamis, Aris menyatakan bahwa berenang bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga membawa dampak positif pada kesehatan fisik dan mental.

Menurutnya, renang merupakan media adaptasi dan modifikasi olahraga yang direkomendasikan bagi peyandang Tunanetra. Gerakan dalam aktivitas renang dapat dijadikan sport dan terapi.

"Untuk terapi di antaranya untuk memperbaiki postur tubuh, dimana postur tubuh anak tunanetra tidak terlalu baik atau kurang tegap ketika berjalan," terang Aris kepada TIMES Indonesia, Rabu (1/4/2024)

Menurut Aris, gerakan dalam aktivitas renang dapat dijadikan sebagai sarana terapi, membantu memperbaiki postur tubuh yang kurang tegap pada anak-anak tunanetra.

Selain manfaat fisik, aktivitas berenang juga memberikan kesempatan bagi tunanetra untuk bersosialisasi dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Tuna-Netra-Latihan-Berenang.jpgDua orang disabilitas netra saat berlatih renang di di Sukahaji Waterboom, Cihaurbeuti Ciamis. Rabu (1/4/2024) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

"Renang dapat menumbuhkan rasa kemandirian pada anak-anak, membuat mereka lebih berani dalam mobilitas dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar," tambah Aris.

Namun, membimbing olahraga renang bagi tunanetra tidaklah mudah. Ridho, seorang instruktur dan motivator dari Sukahaji Waterboom, menyatakan bahwa dibutuhkan keuletan, ketelatenan, dan keterampilan khusus.

"Ya, Tunanetra itu memerlukan pendampingan pelatih atau pemandu yang memberikan arahan suara selama berenang, membantu mereka mencapai tujuan dan memperbaiki teknik renang mereka," jelas Ridho.

Untuk meningkatkan efektivitas pelatihan, instruktur renang haruslah memiliki pengalaman dalam mengajar orang dengan disabilitas. Mereka perlu memahami kebutuhan khusus para tunanetra dan memberikan panduan yang tepat serta cepat.

Modifikasi-modifikasi dalam teknik renang juga diperlukan agar tunanetra dapat menikmati manfaat olahraga renang secara maksimal.

Ridho menambahkan bahwa bagi para tunanetra yang bercita-cita menjadi atlet, peluang terbuka lebar. Kompetisi olahraga renang untuk para-atlet, termasuk para-olimpiade, memberikan kesempatan bagi mereka untuk bersaing dan mengembangkan potensi mereka dalam berbagai kategori renang.

"Renang bukan hanya tentang kebugaran fisik, tetapi juga tentang pengembangan diri dan prestasi," tandas Ridho. 

Dengan inklusi yang kuat dan dukungan yang tepat, menuritnya olahraga renang dapat menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat inklusi sosial bagi penyandang disabilitas, khususnya tunanetra. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES