Peristiwa Daerah

Ikut Aliran Ini Jadi Alasan 6 Pelajar di NTT Tolak Hormat Bendera dan Nyanyi Indonesia Raya

Selasa, 08 November 2022 - 12:12 | 135.54k
Para siswa SMP Negeri 4 Weweewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya,NTT, saat mengikuti upacara hari Senin.(Foto: Habibudin/TIMES Indonesia)
Para siswa SMP Negeri 4 Weweewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya,NTT, saat mengikuti upacara hari Senin.(Foto: Habibudin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SUMBA BARAT DAYA – Enam orang pelajar SMP Negeri 4 Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menolak melakukan penghormatan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya lantaran mengikuti aliran Saksi-saksi Yehova Indonesia (SSYI).

Hal itu seperti diungkapkan Stefano, guru SMP Negeri 4 Wewewa Tengah, Selasa (8/11/2022).

“Keenam oknum pelajar SMP Wewewa Tengah yang menolak melakukan penghormatan bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya merupakan pengikut aliran saksi-saksi Yehova Indonesia (SSYI) atau Jehovah’s Witnesses di Kabupaten Sumba Barat Daya,” kata Stefano, guru SMP Negeri 4 Wewewa Tengah Selasa (8/11/2022).

Stefano menjelaskan, ada enam orang pelajar SMP Negeri 4 Wewewa Tengah di Kabupaten Sumba Barat Daya  yang menolak hormat bendera dan menyanyikan lagu Indonesia pada saat upacara Senin, 7 Nopember 2022, pukul 07.00.

“Padahal kita ketahui bahwa merah putih adalah simbol negara dan lagu Indonesia Raya lagu kebangsaan kita,” tandas Stefano.

Menurut dia, dampak psikologis dengan adanya pengikut aliran SSYI di Kabupaten Sumba Barat Daya telah menciptakan keresahan dan gangguan kondusivitas, baik itu kegiatan belajar mengajar di sekolah, maupun di lingkungan masyarakat.

Stefano menyebutkan, beberapa waktu lalu pihak sekolah didatangi oleh pimpinan pendeta SSYI Kabupaten Sumba Barat Daya untuk melobi agar tidak mengeluarkan pengikut alirannya karena permasalahannya belum ada titik temu dalam penyelesaiannya. Sebaliknya, pihak sekolah malah diatur oleh sekelompok orang atau individu karena tidak ada tindakan konkrit dari pemerintah terkait.

“Kami berharap ada tindakan dari Pemerintah maupun aparat setempat,” ujarnya.    

Salah satu orang tua murid pelajar SMP Negeri Wewewa Tengah, Sumba Barat Daya, Stepanus Malo menuturkan bahwa ia mengakui jika anaknya tidak mau atau menolak memberi penghormatan bendera merah putih dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Penolakan itu disebabkan anaknya bersikukuh dengan keyakinan atau aliran yang dipegangnya.

“Keyakinan melarang untuk penghormatan dengan tangan diangkat akan tetapi cukup dengan cara berdiri tegap saja,”sebut Stepanus.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Wewewa Tengah Yasinte Engge mengatakan, pihak sekolah telah menerbitkan Surat Keterangan dengan Nomor. 304/422.2/SK/SMPN.4/WT/XI/2021 pada tanggal 4 Nopember 2021 yang menjelaskan bahwa terdapat enam orang pelajar yang menganut aliran SSYI berinisial SD, AEB, CRKGM, YBP, JEM, dan AM.

Yasinte selaku kepala sekolah telah berdiskusi dengan keenam orang peserta didik dan orang tua pengikut aliran SSYI. Dari diskusi itu, Yasinte meminta agar mereka bersedia untuk kembali membuka diri dengan merefleksikan ekspresi imannya dalam bingkai kehidupan publik.

“Jadi sebenarnya kami sudah mengadakan mediasi dengan peserta didik maupun orang tua namun hingga saat ini masih terus menolak untuk menghormati bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.  Tentu, dari sini mari kita membuka diri untuk merefleksi iman dalam bingkai kehidupan karena kita hidup bersama sebagai bangsa Indonesia dengan ekspresi nasionalisme,”papar dia.

Selain itu, Yasinte menyebut, perilaku keenam peserta didiknya itu dinilai menyalahi aturan dalam negara. Pasalnya,  perilaku tersebut dikhawatirkan akan membawa dampak pengaruh terhadap siswa-siswa lainya.

“Oleh sebab itu, kami mengimbau kepada orang tua peserta didik agar anak-anak mereka dapat mengikuti semua aturan yang wajib dilaksanakan di sekolah. Tujuannya, agar tidak mengganggu para peserta didik lainnya,” kata Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya, ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES