Antisipasi Kekosongan BBM di Morotai, Pemilik SPBU Minta Pengertian Sahbandar

TIMESINDONESIA, MOROTAI – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax, Pertalite, dan Dexlite sering terjadi di SPBU Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara. Baik itu di SPBU Ibnu Hamid Darame maupun Sridewi Jaya, di KM03 Daruba, Ibukota Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.
Acap kali terjadinya kekosongan tersebut dapat memicu kenaikan harga BBM di kios-kios atau depot eceran di seputaran kota Daruba secara tidak beraturan, yakni Rp 20 ribu per liter. Hal ini memicu berbagai asumsi masyarakat pengguna kendaraan untuk bertanya tanya, apa yang menjadi penyebab kelangkaan BBM pada minggu kedua di bulan Ramadan tahun 2023.
Advertisement
Bahkan timbul berbagai spekulasi di masyarakat maupun di media sosial bahwa ada kesengajaan dilakukan penimbunan BBM sehingga terjadi kelangkaan. Namun, isu miring tersebut dibantah keras oleh pemilik SPBU Sridewi Jaya, Hj Darwati, sebagai produsen dan sekaligus penyalur (pemain BBM) tunggal di Morotai.
"Kekosongan BBM dalam beberapa hari ini bukan merupakan unsur kesengajaan tapi, soal masalah teknis di kapal pengangkut sehingga tidak bisa beroperasi. Jadi sangat tidak benar bila dikatakan ada penimbunan BBM," bantah Darwati, Rabu (5/4/2023).
Ia mengatakan, bila saling pengertian demi memenuhi kebutuhan masyarakat Morotai maka tidak akan terjadi kekosongan BBM di SPBU. Masalahnya, pihak Sahbandar Morotai tidak mengijinkan pemuatan BBM menggunakan kapal kayu.
"Ketika kapal pengangkut BBM kami mengalami gangguan teknis dan kami coba mengatasi dengan mengangkut BBM menggunakan kapal kayu ke Morotai tetapi, tidak mendapat izin dari pihak Sahbandar Morotai. Ini masalahnya," tegasnya.
Padahal, lanjut Darwati, dirinya selalu berupaya membantu Pemkab Morotai agar tidak terjadi kekosongan BBM di Morotai. Hanya saja masalah teknis sering terjadi dan tidak mendapat izin Sahbandar, sehingga harus menunggu kapal pengangkut khusus BBM sudah bisa beroperasi baru di distribusi ke Morotai.
"Sebenarnya kapal pengangkut BBM kemarin sudah tiba di Morotai hanya saja cuaca buruk. Jadi pada Rabu hari ini baru tiba, baik BBM jenis Pertalite, Pertamax dan Dexlite sudah tiba di Morotai. Dan, hari ini juga pelayanan di SPBU dilakukan kepada pemilik kendaraan," terangnya.
"Untuk BBM jenis Pertamax sebanyak 70 KL dan Pertalite 50 KL, sementara Dexlite 10 atau 20 KL. Tetapi, untuk Pertalite dibagi dengan SPBUN Daeo mendapat 25 KL. Harapan saya, dikondisi tertentu mohon pengertian Sahbandar Morotai agar kita dapat mengangkut BBM dengan kapal kayu agar tidak terjadi lagi kekosongan BBM," paparnya.
Pantauan TIMES Indonesia, aktivitas di SPBU Sridewi di KM 03 Daruba Morotai hingga pukul 17.45 WIT masi terjadi antrean cukup panjang baik oleh pemilik kendaraan roda empat, kendaraan roda dua maupun para pemilik kios-kios pengecer yang membawa galon demi mendapatkan BBM.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sholihin Nur |