ICMI Banjarnegara Diharapkan Ikut Beri Solusi Atasi Tingginya Kemiskinan

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia Wilayah Banjarnegara (ICMI Banjarnegara) hari ini, Sabtu (27/4/2024) dilantik di Pendapa Dipayuda Adigraha kabupaten setempat.

Pelantikan dilakukan oleh Ketua ICMI Wilayah Jawa Tengah Suradi Wijaya. Acara yang berlangsung khidmat itu dihadiri Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Barjadi Djumpaedo, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkpimda) dan pengurus ICMI Banjarnegara. 

Staf Ahli Bupati Banjarnegara Bidang Kemasyarakatan dan SDM Barjadi Djumpaedo, mewakili Pj Bupati Banjarnegara menyampaikan, tingginya angka kemiskinan di Banjarnegara menjadi tantangan bagi para pengurus ICMI Banjarnegara.

"Kemiskinan Banjarnegara saat ini menempati urutan ke 6 se Jateng. Tentu ini menjadi tantangan bagi pengurus yang baru saja dilantik untuk berkontribusi dan memberikan solusi," katanya.

Dia berharap ICMI dapat berkontribusi atau memberikan alternatif solusi untuk mengatasi kemiskinan di Banjarnegara. "Silakan ICMI Banjarnegara membuat program yang bisa disandingkan dengan Baperlitbang," kilahnya.

Andil dalam Pilkada 

Menjelang pelaksanaan Pilkada Banjarnegara 2024, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Barjadi Djumpaedo juga berharap ICMI Banjarnegara dapat menawarkan program terbaik untuk para calon kepala daerah untuk dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat. 

Ketua Umum ICMI Banjarnegara Mukhlis menanggapi pesan Staf Ahli Bupati itu. Bahkan ia akan segera bertemu dengan Pj Bupati agar segera terbangun sinergitas. "Kita akan mencoba membumikan ICMI, tidak di awang-awang, menjadi menara gading ataupun gunung es. Kita akan mengakar turun ke masyarakat," ucap Mukhlis. 

Terpisah Ketua ICMI Wilayah Jawa Tengah Suradi Wijaya Saputra dalam sambutan pelantikannya mengucapkan terimakasih atas fasilitasi kegiatan pelantikan dari Pemkab Banjarnegara.

Ia berharap, ICMI Banjarnegara mampu meningkatkan iman dan taqwa, meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperkuat tali silaturahmi antarormas. "ICMI harus menjadi penghubung antarormas, fasilitator, tidak boleh 'keduwuren', meskipun intelektualnya tinggi, nanti 'kuwalat'," katanya.

Ia meminta pengurus ICMI Banjarnegara terlantik untuk segera membuat rumuskan prioritas program untuk Banjarnegara ke depan. "Para pengurus ICMI, jangan asik dengan diri sendiri, tawarkan program dan solusi untuk masalah yang sedang dihadapi pemerintah Banjanegara," tegas Suradi yang juga sebagai Guru Besar Fakultas Perikanan Universitas Diponegoro.

Suradi mencontohkan, ICMI Tegal yang belum dilantik saja sudah dapat melaksanakan program pelatihan penyembelihan hewan bagi para penjual sate. Program ini untuk memastikan agar hewan yang disembelih halal. Kemudian ICMI Wonosobo, dengan teknologi ozon yang ditemukan oleh Dewan Pakar ICMI, mampu mendampingi petani dan menjadikan komoditas lebih awet tiga kali lipat.

"Jadi harapan kani ICMI harus terasa manfaatnya, utamanya di daerah-daerah tertinggal," imbuh Suradi Wijaya Saputra.

Untuk diketahui, sejumlah nama intelektual kelahiran Banjarnegara yang namanya sudah menasional duduk menjadi pengurus Dewan Kehormatan ICMI Banjarnegara. Diantaranya Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung, Prof Herry Suharfianto. Kemudian Sosiolog Universitas Indonesia Imam B Prasojo, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Surabaya Prof Purnawan Basundoro. 

Sementara, Ketua Umum Majelis Pengurus Daerah ICMI Banjarnegara dijabat oleh Mukhlis, yang merupakan penulis dan peneliti dan Doktor Sosiologi Politik lulusan Universitas Muhammadiyah Malang. Wakil Ketua Umum dijabat Fanny Tri Raditya dosen Politeknik Banjarnegara, Sekretaris Umum KH Nafis Athoilllah kandidat doktor Universitas NU Surakarta dan Wakil Sekretaris Heni Purwono sejarawan lokal Banjarnegara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement