Adv

Melihat Kiat Unik Emak-Emak di Desa Binor Paiton Probolinggo Mengolah Sayuran

Kamis, 12 November 2020 - 16:32 | 211.57k
Postaklim Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, yang memproduksi sayuran jadi makanan bergizi. (Foto: Dicko W/TIMES Indonesia)
Postaklim Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, yang memproduksi sayuran jadi makanan bergizi. (Foto: Dicko W/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Sekumpulan emak-emak di Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang kesehariannya disibukan dengan berbagai kegiatan ternyata punya inovasi unik.

Salah satu ide cemerlang dari emak emak yang tergabung dari belasan kader Posyandu dan PKK desa setempat ini, menyulap sayuran menjadi makanan ringan yang bergizi.

Advertisement

Postaklim-Desa-Binor.jpg

Kiat ini terbilang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Karena bahannya dari sayuran yakni sawi dan seledri. Tampak dari sebuah rumah, mereka guyub mengolah makanan ringan berbahan utama dari sayuran itu.

Kegiatan wirausaha ini sudah berlangsung agak lama. Kegiatan yang sudah berlangsung sekitar tiga tahun lamanya ini, didung penuh oleh PT. PJB (Pembangkitan Jawa-Bali) Paiton

Postaklim-Desa-Binor-4.jpg

"Ibu-ibu dari kader Posyandu dan PKK ini bergabung menjadi satu yaitu Postaklim (Posyandu Berketahanan Iklim). Berkat PT. PJB Paiton, yang terus mendukung kegiatan kami di Desa Binor, ini," ujar Hostifaningsih, kepada TIMES Indonesia, Kamis (12/11/2020).

Ia menceritakan, makanan ringan (snack) itu berupa stik dan lainnya. Packing dan pemasarannya kata dia, dibantu sepenuhnya oleh PT PJB Paiton. Dalam wirausaha yang dilakoninya, ia bersama kelompoknya itu menggandeng KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) Desa Binor.

Postaklim-Desa-Binor-2.jpg

Makanan ringan itu kemudian dibuat warna-warni dan tampak menarik perhatian para peminatnya. Ada 16 orang anggota di Postaklim ini yang sebetulnya dari PKK dan kader Posyandu ini memiliki tupoksi masing-masing.

"Di mana kalau Posyandu, juga fokus memantau kesehatan balita. Demikian juga hasil dari olahan ini atau makanan ringan yang kami buat, sangat bergizi untuk balita," katanya.

Kegigihan emak emak ini patut ditiru. Pasalnya, dengan hanya modal yang terbatas, mereka mampu terus mengembangkan usahanya itu. Dengan modal seadanya mereka kumpulkan untuk biaya operasional dan membeli peralatan yang dibutuhkan.

Postaklim-Desa-Binor-5.jpg

"Bagi kader Posyandu, tetap fokus pada tupoksinya untuk membantu kesehatan balita. Kegiatan produksi makan ringan ini ketika mereka tidak ada jadwal posyandu. Jadi, kami saling mengisi. Begitu sebaliknya, jika PKK ada kesibukan lain, merekalah kader Posyandu, yang fokus produksi di Postaklim ini," urai Hostiningsih.

Hasil dari penjualan produk itu sebagai kas keanggotaan Postaklim, agar kedepan organisasi ini terus eksis dan berkembang. Untuk harga makanan ringan berupa stik itu dalam satu kemasan hanya dibandrol Rp 15 ribu saja.

Postaklim-Desa-Binor-3.jpg

"Harapan saya nantinya, kita harus mandiri. Tak harus tergantung pada CSR. Namun, kami sangat berterima kasih kepada pihak PT. PJB Paiton, yang hingga kini masih memantau kondisi kami, dan mensupport dan memberi semangat terhadap kami Postaklim. Tak hanya itu, PJB juga membantu adalnya pelatihan serta sarana dan prasarana," kata dia.

Pihaknya menginginkan, produk mereka ini akan menjadi makanan khas Desa Binor. Dan menjadi pusat oleh-oleh para tamu perusahaan di PT PJB.

Postaklim-Desa-Binor-6.jpg

"Sekali lagi kami sangat berterimakasih kepada PJB yang telah membantu dan memfasilitasi kami. Karena saat ini warga bisa berperan aktif untuk kemadiriannya dengan memproduksi makanan ringan bergizi," ucap Hostiningsih, Postaklim Desa Binor Paiton Kabupaten Probolinggo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES