Adv

Dukung UMKM Percantik Kampung Kayutangan Heritage Kota Malang

Sabtu, 08 Oktober 2022 - 20:45 | 155.05k
Keramaian di Kayutangan Street Style. (foto: Ratu Bunga/TIMES Indonesia)
Keramaian di Kayutangan Street Style. (foto: Ratu Bunga/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Semangat kebangkitan kawasan Kampung Kayutangan Heritage Malang semakin bergelora. UMKM Kampung Kayutangan Heritage mulai berbenah untuk membangkitkan sektor wisata di Kampung Tematik Kota Malang ini. 

Sebagai destinasi baru di Kota Malang, Kampung Kayutangan Heritage, menyajikan suasana yang menarik dengan adanya bangunan klasik. Penataan yang dilakukan Pemkot Malang (Pemerintah Kota Malang) memberikan daya tarik sendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang.

Advertisement

"Saya lebih tertarik dengan bangunan kuno khas Belanda, penataan lampu dan pendestrian Kampung Kayutangan Heritage sangat bagus untuk dijadikan spot foto," kata Rizky Pratama, salah satu pengunjung, Sabtu (8/10/2022).

Landmark yang masih terjaga sampai saat ini, juga menjadi ikon baru Kota Malang. Kawasan Kampung Kayutangan Heritage nantinya, juga akan roda perekonomian akan berjalan dengan baik. 
"Kawasan ini mirip Malioboro, kalau dulu penataanya masih biasa mungkin banyak yang tidak tahu kalau yang saya lewati itu daerah kayutangan," kata Bayu Satria. 

UMKM Kampung Kayutangan Heritage Berbenah

Pandemi Covid-19 sempat menghentikan roda perekonomian kampung kayutangan Heritage. Ribuan pengunjung yang sebelumnya datang, langsung sepi saat pembatasan wilayah diberlakukan. 

"Saat pandemi kami tutup total sekitar dua tahun lebih. Selebihnya, kami hanya menerima tamu-tamu yang telah reservasi sejak jauh hari,” kata Mila Kurniawati, Ketua Pokdarwis Kayutangan Heritage, Jumat (8/10/2022).

Setelah pandemi berakhir, Kampung Kayutangan Heritage kembali dibuka di tahun 2022. Mulai Mei 2022, kawasan Kampung Kayutangan Heritage perlahan melakukan perbaikan dan sosialisasi pagi penduduk Desa Kayutangan yang terdaftar di paguyuban desa wisata. 

"Kebetulan kami juga telah mengajukan proposal dan bekerjasama dengan berbagai pihak, seperti Disperindag, Diskominfo Kota Malang, UM, Polinema dan berbagai pihak lainnya.” Jelas Mila.

Mila juga menjelaskan pengembangan Kampung Kayutangan Heritage juga masuk dalam program unggulan Disperindag Pemkot Malang. Program tersebut meliputi program Desa Wisata Heritage Kayutangan sebagai tuan rumah sesi lomba pemotretan, pemaksimalkan pasar Krempyeng, pengadaan koperasi Kampung Kayutangan Heritage, pengikutsertaaan pameran UMKM se-Malang Raya, kemudahan dalam mengurus NIB, dan label halal.

Lalu, program semua ASN Kota malang wajib foto di Desa Wisata Heritage Kayutangan, dan Pelatihan pembuatan kue Onbijtkoek (kue oleh-oleh khas Kayutangan).
 
“Bersama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak sesuai tupoksi, untuk Desa Wisata Heritage Kayutangan kembali bangkit,” kata Mila.

Sementara itu, memontum pembukaan kembali kawasan Kampung Kayutangan Heritage Malang, memberikan tantangan baru bagi para penjual makanan serta minuman tradisional daerah khas KajoeTangan. Pokdarwis Kampung Heritage mulai membenahi sumber daya manusia dengan menjalin kerjasama dengan akademisi, perbaikan, dan yang paling baru adalah pelatihan foto produk serta bahasa Inggris bagi penjual makanan dan minuman tradisional yang terdaftar sebagai Kelompok UMKM binaan Pokdarwis. 

Perkembangan  yang terlihat dari Kampung Heritage KajoeTangan setelah vakum adalah kembalinya pengunjung. Tertanda bulan Agustus dan September sekitar 400 pengunjung mendatangi Kampung Heritage. 

Kebanyakan pengunjung juga orang luar termasuk mahasiswa PMM serta mahasiswa yang melaksanakan program pengabdian disana. Namun, muncul juga masalah baru dalam kembali aktifnya kampung Heritage. Sepanjang jalanan KajoeTangan termasuk daerah yang dipasangi lampu-lampu cantik jejak 'Malang Fashion Week' menjadi titik yang menarik bagi warga. 

"Jarang akhirnya yang mau masuk, disana juga muncul kafe-kafe yang disenangi masyarakat sekarang," kata Mila.

Mila mengatakan Pokdawis Kampung Kayutangan Heritage terus mengembangkan strategi untuk menarik pengunjung supaya mereka ingin masuk dan menyentuh UMKM asli yang ada disana. Rencana perkembangan ini dimulai dari kegiatan pertunjukkan musik dan open kitchen setiap akhir pekan. Penambahan spot yang hilang karena pandemi ataupun sudah lapuk juga dilakukan dengan gabungan kekuatan masyarakat. 

Selanjutnya, Pokdarwis juga berencana membuat satu tempat sentra oleh-oleh bagi makanan khas produksi Kampung Kayutangan Heritage. Hal ini dikarenakan tidak semuanya bisa dine in ada yang mereka itu umkmnya hanya via wa atau pesan.

"Belum punya tempat untuk mendisplay jadinya nanti akan ada beberapa titik sebagai pusat atau sentra oleh-oleh nanti bisa menampung produk-produk itu" ujar Nikmatur Rohmah selaku Ketua Divisi UMKM dalam Pokdarwis.

Kue Onbitjkoek Khas Kampung Kayutangan Heritage

Rumah sentra oleh-oleh tersebut rencananya akan menjadi salah satu fasilitas bagi pembuat produk kerajinan, kriya, serta makanan minuman tradisional yang belum memiliki lahan bagi produk mereka. Fasilitas ini diutamakan bagi warga yang kondisi rumahnya tidak memungkinkan untuk dikunjungi seperti rumah yang tersembunyi terlalu dalam. 

Banyak warga yang sudah berbenah karena istilahnya rumah mereka dikunjungi banyak tamu. Warga yang memiliki UMKM makanan minuman tradisional sebenarnya sudah siap tinggal menunggu keramai Kampung Heritage KajoeTangan untuk menjual lebih banyak produk. 

Nama Kampung Heritage KajoeTangan juga menjadi poin unik dengan adanya kue khas oleh-oleh yang mereka angkat yaitu kue 'Onbijtkoek' yang berarti "sarapan" kue renyah yang bisa dinikmati dengan teh atau kopi. Kue ini diperkaya keunikannya dengan rasa khas rempah Indonesia, seperti kayu manis dan cengkeh. 

Pembuatan kue sebagai penunjang aktifnya Kampung Heritage sudah berjalan lebih dulu daripada pembukaan kembali kampung. Penjualan kue dilakukan sejak 2020 dengan cara online via WhatsApp, Instagram yang masih rekat dengan aturan berjualan saat pandemi melalui sistem pre-order. 

“UMKM yang kita bina adalah UMKM yang memiliki produk Mamin jadul, harus sesuai dengan heritage kita juga. Jadi kalau ada warga yang ngotot menjual makanan modern, ya tidak kita ikut sertakan saat ada kunjungan tamu dari luar kota atau bahkan luar negeri.” ujar Ninik.

Pendekatan pada kue ini dimulai saat pelatihan yang diadakan di tahun 2020 lalu dan langsung mendapat sorotan dari banyak pihak. Oleh karenanya, Pokdarwis Kayutangan menjadikan kue ontbijtkoek sebagai salah satu oleh-oleh yang khas dari Kayutangan.  

“Kami sudah mendapatkan banyak pesanan untuk acara-acara. Biasanya dari Instagram, teman-teman komunitas, maupun akademisi. Meskipun saat pandemi sempat sepi, sekarang pesanan mulai ramai lagi. Terakhir kita ngisi di kecamatan dan responnya bagus.” kata Sri Ariani, pemilik UMKM Gubuk Lombok sekaligus produsen ontbijtkoek yang akrab dipanggil Atik. 

Membludaknya pesanan membuat Pokdarwis berinovasi untuk membuat ontbijtkoek agar lebih bervariasi dan menarik lebih banyak pelanggan. Kue ntbijtkoek memiliki 4 varian yang masing-masing memiliki harga yang berbeda. Diantaranya cookies, pie, cake, dan kue roll yang bisa dibeli dengan sistem made by order mulai dari harga Rp3.500 hingga Rp80.000.

“Cookies bisa bertahan sampai 3 bulan, tidak seperti pie atau kue. Ke depannya kami akan bekerja sama dengan café yang ada di Kayutangan agar tamu yang sedang mencari ciri khasnya Kayutangan bisa ditemukan di café.” lanjut Atik. 

Selain menjadi oleh-oleh khas Kayutangan, kue ontbijtkoek ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi warga untuk kembali terjun dalam UMKM Mamin yang sempat terhenti saat pandemi. Karenanya, pelatihan tentang packaging, labelling, dan sertifikasi halal akan kembali diadakan beberapa saat ke depan.

Kampung Kayutangan Heritage Titik Kebangkitan Kota Malang

Suasana warga saat berlarian untuk bisa segera menaiki Bus Macito. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

Kebangkitan pariwisata di kawasan Kampung Kayutangan Heritage ini diapresiasi oleh Wali Kota Malan Sutiaji. Wali Kota Malang ini berencana akan menghadirkan event besar secara rutin tiap bulan di Kayutangan Heritage. 

Salah satunya dia akan menjadikan event itu sebagai wadah utama pelaku UMKM di Kota Malang yang kemungkinan akan dikemas dalam Car Free Day atau Car Free Night.

"Setiap bulan nanti akan ada event seperti ini mungkin, tapi akan kita tutup, jadi untuk UMKM kita semua. Kita akan pertimbangkan apakah Car Free Day atau Car Free Night," kata Wali Kota Malang.

Tak hanya itu, Wali Kota Malang juga akan memasukan kawasan Kampung Kayutangan Heritage ini dalam event pergantian tahun, HUT Kota Malang, dan peringatan 17 Agustus dalam kalender pariwisata di kawasan Kayutangan Heritage.

Wali Kota Malang Sutiaji berharap event-event besar di Kayutangan Heritage akan menjadi titik kebangkitan Kota Malang. Terlebih, dua tahun sudah masyarakat Kota Malang tak pernah merasakan kemeriahan event besar sejak pandemi COVID-19 melanda. Ia berharap masyarakat Kota Malang juga bisa bersama-sama, kolaborasi dan akselerasi. Tujuannya untuk menggerakkan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.(*)
 

Pewarta: Afdalina Amalul Hadist, Joshepira Artanti, Larasati, Rizky Kurniawan Pratama

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES