TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kelangkaan gas LPG 3 kg yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di wilayah Bumi Blambangan, mengundang keprihatinan DPRD Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat melalui dinas terkait untuk segera berkoordinasi dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) guna menemukan solusi yang tepat demi masyarakat yang tersengsarakan akibat krisis energi ini. Kekhawatiran meningkat di antara warga Bumi Blambangan ketika kelangkaan gas LPG 3 kg semakin memburuk.
”Kita minta kepada Dinas terkait untuk segera melakukan koordinasi bersama Hiswana Migas terkait dengan kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Banyuwangi,” kata Anggota Komisi II DPRD Banyuwangi, Eko Hariyono, Kamis, (20/07/2023).
Menurut Politisi fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu, kelangkaan gas elpiji 3 Kg memicu kekhawatiran di masyarakat sekaligus bisa berdampak terjadinya inflasi di daerah.
”Pemerintah daerah perlu melakukan pengecekan di wilayah yang di mana susah untuk mendapatkan gas elpiji. Pemerintah daerah diharapkan lebih tegas agar tidak ada lagi oknum nakal yang menimbun gas elpiji,” jelasnya.
Seorang warga Kelurahan Sobo Kecamatan Banyuwangi Kota bernama Dewi mengakui bahwa beberapa hari terakhir dirinya sulit mendapatkan gas elpiji 3 Kg. Menurutnya warga berpenghasilan seperti dirinya sangat membutuhkan gas tiga kiloan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
”Tolong ketersediaan gas elpiji 3 Kg segara di atasi,” ungkapnya.
Sementara itu, pemilik toko sembako di Jalan Ikan Layur Banyuwangi, Budi mengatakan, situasi kelangkaan gas elpiji sudah terjadi beberapa minggu terakhir ini. Biasanya dia mendapatkan jatah penjualan 50 tabung gas elpiji dalam seminggu, namun saat ini jatah tersebut berkurang sehingga mendapat protes dari pelanggannya.
”Konsumen itu protesnya ke kita sebagai toko pengecer karena mereka tidak punya akses untuk protes ke Pertamina, maka dari itu saya berharap pemerintah daerah turun tangan mengatasi persoalan kelangkaan gas elpiji 3 Kg ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Diskop-UMP Nanin Oktaviantie mengatakan, untuk mengatasi kelangkaan elpiji, pihaknya sudah menemui sales branch manager Pertamina Wilayah Banyuwangi. Namun, dari penjelasan Pertamina, tidak ada pengurangan kuota maupun jatah distribusi untuk agen-agen di Banyuwangi.
”Kuota yang diberikan masih sama dengan tahun 2022 lalu,” cetusnya.
Meski demikian, sejumlah masyarakat kabupaten yang terletak di paling ujung timur Pulau Jawa masih mengeluhkan permasalahan kelangkaan gas melon tersebut. Mereka berharap bahwa pemerintah sebagai pengambil kebijakan segera menemukan akar masalah dan mencarikan solusi supaya kelangkaan gas LPG 3 Kg segera teratasi. (*)
Pewarta | : Fazar Dimas Priyatna |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Laga Arema FC vs Persik: Ditonton 2.850 Aremania, Diamankan 2.113 Personel Gabungan
Lewat Talent DNA, Khofifah Dorong Kader Muslimat NU Jadi Motor Organisasi Adaptif
Seminar Pekikan Sastra 2025, Fakultas Sastra UM Angkat Isu Kesetaraan Gender
Festival Perak Kotagede 2025 di Kota Yogyakarta, Kolaborasi Apik Tradisi dan Inovasi
Bethesda Heritage Fun Run 2025, Ribuan Peserta Lari Sambil Napak Tilas Sejarah Yogyakarta
Kunjungi Pendidikan Karakter Panca Waluya, Kak Seto Pastikan Hak Anak Tetap Terlindungi
Bungkam Arema FC, Persik Kediri Akhiri Puasa Kemenangan Sekaligus Jaga Rekor Positif
Dua Bocah Meninggal Tenggelam di Wisata Air Terjun Bidadari Probolinggo
Lepas Keberangkatan 600 Jemaah Haji, Ini Pesan Bupati Bondowoso