TIMESINDONESIA, PONOROGO – Ribuan suporter sepak bola Ponorogo melakukan shalat ghaib dan menyalakan 1.000 lilin di Panggung Utama Alun-alun Ponorogo, Senin (3/9/2022) malam. Aksi ini sebagai bentuk penghormatan kepada para Aremania yang meninggal dalam tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
"Pada dasarnya, kita atas nama bangsa, kita sudah satu bahwa memang duka mereka duka kita juga, sakit mereka sakit kita juga. Apalagi ini salah satu tragedi terbesar di dunia sepakbola," kata Dani, salah satu suporter setia Persepon Ponorogo.
Para suporter yang datang ke alun-alun Ponorogo menggunakan atribut dari berbagai klub yang ada di Ponorogo, dan juga suporter dari tim Liga Indonesia. Ini membuktikan bahwa mereka bisa bersatu di tengah perbedaan.
"Ini pelajaran buat semua, baik kami sebagai suporter, maupun aparat. Pihak broadcast juga ini harus dijadikan bahan evaluasi untuk kejadian malam 1 Oktober di Kanjuruhan Malang," ujar Dani di sela kegiatan penghormatan terakhir untuk korban Tragedi Stadion Kanjuruhan. (*)
Pewarta | : M. Marhaban |
Editor | : Deasy Mayasari |
Film Gowok Drama Panas Karya Hanung Bramantyo, Khusus Dewasa
Jadwal Tayang Film 'The Lord of The Rings: The Hunt for Gollum' Mundur ke Desember 2027
Dari Kandang Dlingo Bantul ke Istana, Sapi Bagong Milik Bayu Dibeli Presiden Prabowo
Kaca Bus Tim Persik Kediri Pecah Dilempar Batu saat Tinggalkan Stadion Kanjuruhan
Ada 43 Jemaah Haji Cadangan di Bondowoso Diharapkan Bisa Berangkat Tahun Ini
Banjir Bandang Menerpa, 119 Penduduk Kongo Afrika Meninggal Dunia
Hasil Pertandingan Piala Soeratin Askab PSSI Banyuwangi, Minggu 11 Mei 2025
Sebanyak Delapan Visa Jemaah Haji Asal Bondowoso Belum Terbit
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta