TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bagi wanita muslim di Indonesia, mukena sudah menjadi seragam umum yang biasa digunakan saat melakukan salat, salah satunya tarawih di bulan Ramadan. Dari yang awalnya hanya berwarna putih polos dan berbahan katun, kini pakaian yang dipergunakan khusus untuk ibadah ini sudah memiliki berbagai jenis motif, warna, dan bahan.
Namun tidak sedikit dari kita yang mengabaikan perawatan serta kebersihan dari pakaian khusus untuk salat ini. Bahkan tidak sedikit pula yang mencucinya sekali setiap bulan. Hal ini tentunya akan membuat masa pakai baju khusus ini lebih pendek.
Nah, ada beberapa cara mudah untuk merawat mukena anda. Cara-cara ini bisa anda praktekkan di rumah tanpa harus pergi ke dry-clean. Metode tersebut tentunya akan menghindarkan baju kesayangan berinadah unat muslim ini dari bau apek. Yuk simak dan ikuti cara-caranya berikut.
Usahakan mencucinya setiap 1 minggu sekali. Atau jika memang anda benar-benar sibuk, ushaakan setidaknya setiap dua minggu sekali. Jangan membiasakan diri mencuci pakaian salat ini sekali sebulan. Umumnya beberapa orang hanya akan mencuci bahju kusus salat mereka saat datang bulan.
Pencucian yang teratur serta menjaga kebersihan akan membuat baju khas salat ini tetap bersih dan jauh dari bau apek. Beribadah kepada Yang Maha Pencipta dengan bau mukena bersih akan membuat kita nyaman meskipun harus berlama-lama.
Menambahkan pengharum saat mencuci akan membuat mukena yang anda pakai tetap harum setidaknya seminggu ke depan. Pelembut juga akan membuat bahan dari baju salat ini tetap halus saat emnyentuh kulit dan membuat anda beribadah dengan lebih nyaman.
Hal ini berhubungan dengan wudu ata proses menyucikan beberapa naggota bagian tubuh sebelum salat. Setelah berwudu pastikan anda mengelap bagian-bagian tubuh yang basah terkena air, terutama muka, dahi, dagu, dan bagian daun telinga.
Air yang tertinggal di bagian tersebut akan menempel di mukena dan mengundang jamur untuk tumbuh. Hal ini tentunya akan berhubungan dengan kebersihan pakaian khusus salat yang anda pakai. Jamur yang menempel juga akan menyebabkan bau apek saat dipakai.
Penggunaan ciput atau alas kain yang memisahkan kepala dengan mukena akan membantu memperpanjang usia pakaian ibadah ini. Ciput juga sangat berperan apalagi setelah anda keramas. Menggulung rambut ke dalam ciput juga akan menyelamatkan pakaian anda terkena air serta membantu proses pengeringan rambut secara alami.
Menggantung mukena setelah digunakan akan menghindarkan pakaian ini terkena lembab. Perlu anda ketahui kelembaban bisa terjadi secara alami. Berikan ruangan tersendiri untuk menggantung pakaian salat tersebut agar saat dipakai kembali tetap kering dan nyaman.
Memiliki mukena berjumlah 3 atau 4 akan terasa lebih baik. Ganti dan bersihkan mukena setidaknya seminggu sekali. Mengganti mukena dengan teratur dengan yang bersih akan memperpanjang masa pakai baju kesayangan untuk ibadah ini dan menghindarkannya dari bau apek saat dipakai salat terutama tarawih di bulan Ramadan. (*)
Pewarta | : Khodijah Siti |
Editor | : Khodijah Siti |
Dari Kandang Dlingo Bantul ke Istana, Sapi Bagong Milik Bayu Dibeli Presiden Prabowo
Kaca Bus Tim Persik Kediri Pecah Dilempar Batu saat Tinggalkan Stadion Kanjuruhan
Ada 43 Jemaah Haji Cadangan di Bondowoso Diharapkan Bisa Berangkat Tahun Ini
Banjir Bandang Menerpa, 119 Penduduk Kongo Afrika Meninggal Dunia
Hasil Pertandingan Piala Soeratin Askab PSSI Banyuwangi, Minggu 11 Mei 2025
Sebanyak Delapan Visa Jemaah Haji Asal Bondowoso Belum Terbit
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Laga Arema FC vs Persik: Ditonton 2.850 Aremania, Diamankan 2.113 Personel Gabungan