TIMESINDONESIA, JAKARTA – Harun Masiku sudah dua tahun lebih menjadi buronan. Komitmen dan keseriusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun dipertanyakan dalam memburu tersangka kasus suap tersebut.
"Menurut saya sebagai rakyat biasa, kasus ini banyak kejanggalan dan tanda tanya besar," kata akademisi Muhammadiyah Edi Sugianto, kepada TIMES Indonesia, Jumat (6/1/2023).
Menurut Wakil Rektor Institut Al Ghurabaa Jakarta Timur itu, saat pandemi, lembaga antirasuah tersebut sulit menangkap Harun salah satunya karena alasan Covid 19. "Sekarang mau alasan apa lagi?" jelasnya.
"Selain tanda tanya besar untuk KPK. Banyak juga pertanyaan yang muncul di publik terkait hubungannya dengan politik. Emang dia siapa? Kok licin banget untuk ditangkap? Jelas, Harun adalah kader partai penguasa," katanya.
Jebolan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu menjelaskan, jika ditanya, ada hubungannya dengan parpol? Yang jelas, lanjut dia, tentu ada. "Secara kronologis siapa yang merekomendasikan ia untuk jadi anggota DPR?" katanya lagi.
Menurut Edi, kasus ini bukan hanya soal Harun Masiku saja, tapi soal orang-orang yang ada di sekelilingnya. Kata Edi, dampak besar itulah yang akan terungkap jika Harun Masiku tertangkap. "Kita menunggu keseriusan KPK mengungkap kasus ini. Selalu ada kasus besar di balik partai penguasa," ucapnya.
Ia pun mengajak masyarakat mesti bersama-sama menjaga KPK dari pihak-pihak yang ingin melemahkan apalagi melumpuhkan. Khususnya dalam mengawal kasus Harun Masiku ini.
"Saya pribadi masih percaya dengan lembaga ini, meski kepercayaan masyarakat mulai turun terhadap orang-orang yang ada di dalamnya," ujarnya.
Janji Ikut Mencari Harun Masiku
Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim berjanji ikut mengusut misteri keberadaan tersangka kasus suap Harun Masiku. Ia pun menyampaikan akan mempelajari terlebih dahulu seluk beluk kasus tersebut.
"Pasti saya akan pelajari dulu kasusnya. Kita akan cek dulu kemungkinannya seperti apa dan bagaimana menanganinya (kasus Harun Masiku)," katanya kepada wartawan kemarin.
Ia pun menyebut siap bekerjasama dengan pihak lain dalam mencari Harun Masiku. Kata dia, pihak imigrasi melakukan koordinasi dengan penegak hukum terkait pelacakan lokasi Harun Masiku. "Kita akan terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder penegakan hukum untuk mencari dan melacak yang bersangkutan," ujarnya.
Harun Masiku sudah menjadi buronan sejak tahun 2020 lalu. Perburuan itu dilakukan setelah KPK menetapkan status tersangka karena terbukti menyuap Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan.
Suap itu diberikan oleh Harun Masiku sebagai pemulus jalannya untuk melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR melalui jalur pergantian antar waktu atau PAW.
Terakhir, Tim penyidik KPK mendeteksi keberadaan Harun Masiku di sekitar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian atau PTIK. Namun tim gagal menangkap karena ia diduga ditahan oleh sejumlah kepolisian.
Harun Masiku pun juga menjadi buronan internasional, terhitung sejak 30 Juli 2021 lalu. Tak tanggung-tanggung, interpol bahkan sudah menerbitkan red notice untuk menangkap eks politikus PDI Perjuangan tersebut.
Sementara itu, Indonesia Corruption Watch (ICW) menyampaikan, Harun Masiku tak akan tertangkap sampai Ketua Firli Bahuri dan pimpinan KPK saat ini lengser. "Kami meyakini hingga akhir masa jabatan Firli cs sebagai komisioner KPK, (Harun Masiku) masih buron," kata Peneliti ICW Kurnia Ramadhana, dalam keterangan resminya.
Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri mengklaim bahwa pihaknya konsisten dan berkomitmen dalam menangkap semua buronan. Termasuk Harun Masiku tersebut. "Saya yakin sampai hari ini dia tidak bisa tidur nyenyak. Karena sampai kapan pun akan dicari oleh KPK," ujarnya di kantor KPK kepada wartawan. (*)
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Laga Arema FC vs Persik: Ditonton 2.850 Aremania, Diamankan 2.113 Personel Gabungan
Lewat Talent DNA, Khofifah Dorong Kader Muslimat NU Jadi Motor Organisasi Adaptif
Seminar Pekikan Sastra 2025, Fakultas Sastra UM Angkat Isu Kesetaraan Gender
Festival Perak Kotagede 2025 di Kota Yogyakarta, Kolaborasi Apik Tradisi dan Inovasi
Bethesda Heritage Fun Run 2025, Ribuan Peserta Lari Sambil Napak Tilas Sejarah Yogyakarta
Kunjungi Pendidikan Karakter Panca Waluya, Kak Seto Pastikan Hak Anak Tetap Terlindungi
Bungkam Arema FC, Persik Kediri Akhiri Puasa Kemenangan Sekaligus Jaga Rekor Positif
Dua Bocah Meninggal Tenggelam di Wisata Air Terjun Bidadari Probolinggo