TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa KSM-T Unisma Malang kelompok 39 yang beranggotakan Aldi, Azka, Dava, Dewi, Fathur, Hakim, Ismet, Lyandra, Priyadana, Rahma, Sylvia, dan Vina melakukan program sosialisasi bank sampah sebagai upaya peduli lingkungan dengan tajuk Peduli Lingkungan melalui Bank Sampah untuk Mewujudkan Circular Economy di Desa Tulus Besar.
Sosialisasi ini dilakukan pada Selasa (15/08/2023) yang mengundang start up Buangdisini sebagai narasumber. Tujuan dari diadakannya program ini adalah untuk mengurangi sampah serta untuk mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan di kalangan ibu-ibu Desa Tulus Besar Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang.
Kegiatan ini dihadiri oleh ibu PKK, pegawai BUMDES, kader Posyandu, dan juga Karang taruna. Dari kegiatan ini diharapkan para ibu dan pemuda Karang taruna ini dapat menyosialisasikan program bank sampah kepada anggotanya serta ke masyarakat Desa Tulus Besar secara luas. Program sosialisasi ini berisi materi terkait sampah, bagaimana cara mengelola sampah, dan sampah apa saja yang dapat didaur ulang.
Selama manusia masih beraktivitas, sampah menjadi salah satu hal yang akan konsisten dihasilkan dan terus bertambah. Untuk itu diperlukan upaya penanganan sampah secara tepat dan bertanggung jawab agar volume sampah dapat dikurangi dan mencegahnya agar tidak menumpuk serta mencemari lingkungan.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Buangdisini lahir dari kepedulian para pendiri terhadap lingkungan atas meningkatnya jumlah sampah yang cukup membludak. “Startup ini fokus di bidang waste management dengan melakukan colecting dan processing sampah, melaksanakan yang namanya circular economy,” ujar Chief Marketing Officer (CMO) Buangdisini, Konshika Amanai Koeswara.
Buangdisini memiliki misi, untuk mengakhiri permasalahan sampah di Indonesia dengan mengembangkan ekosistem manajemen persampahan sehingga menciptakan kota yang bersih dan berkelanjutan.
Bank sampah memiliki fungsi sebagai wadah untuk menampung sampah-sampah yang telah dipilah di rumah tangga untuk didaur ulang. Bank sampah memiliki tujuan untuk mengurangi penumpukan sampah. Salah satu cara kreatif untuk mengolah sampah adalah dengan bank sampah yang menggunakan paradigma mencegah timbulnya sampah (reduce), menggunakan ulang sampah (reuse), serta mendaur ulang sampah (recycle). Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering rumah tangga, seperti plastik, kertas, kaleng, dan lain-lain dengan menerapkan sistem konversi dari sampah menjadi uang, untuk meningkatkan partisipasi warga dalam memilah serta mendaur ulang sampah.
“Setelah program ini dilaksanakan, diharapkan warga Desa Tulus Besar dapat peduli akan lingkungan agar tidak membuang sampah sembarangan lagi serta dapat melakukan pemilahan sampah rumah tangga dan memanfaatkan bank sampah sebagai bentuk upaya pengelolaan sampah rumah tangga sehingga menciptakan lingkungan yang sehat serta menambah penghasilan melalui bank sampah untuk menciptakan ekonomi berkelanjutan bagi warga Desa Tulus Besar,” ujar Aldi selaku Koordinator KSM-T 39 Unisma Malang. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Mahasiswa KSM-T Kelompok 39 Universitas Islam Malang UNISMA
Pewarta | : Dwi Fitri Wiyono (CR-57) |
Editor | : Dhina Chahyanti |
Festival Perak Kotagede 2025 di Kota Yogyakarta, Kolaborasi Apik Tradisi dan Inovasi
Bethesda Heritage Fun Run 2025, Ribuan Peserta Lari Sambil Napak Tilas Sejarah Yogyakarta
Kunjungi Pendidikan Karakter Panca Waluya, Kak Seto Pastikan Hak Anak Tetap Terlindungi
Bungkam Arema FC, Persik Kediri Akhiri Puasa Kemenangan Sekaligus Jaga Rekor Positif
Dua Bocah Meninggal Tenggelam di Wisata Air Terjun Bidadari Probolinggo
Lepas Keberangkatan 600 Jemaah Haji, Ini Pesan Bupati Bondowoso
Jelang Puncak Perayaan Waisak, Para Biksu Ambil Air Berkah di Umbul Jumprit Temanggung
Jamu Real Madrid di El Clasico, Hansi Flick Ingin Barcelona Tampil Dominan
Aksi Suporter di Laga Versus Bahrain Bikin PSSI Kena Sanksi FIFA
Resmi Dilantik, DMI Gresik Siap Optimalkan Pemberdayaan Masjid dan Perkuat Layanan Mualaf