TIMESINDONESIA, BLITAR – Kuliner pecel sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Pecel Blitar salah satunya. Salah satu yang direkomendasikan di Blitar adalah Warung Nasi Pecel Lambe Ndower.
Pecel yang sudah dirintis sejak tahun 1970-an masih eksis sampai sekarang. Sebelum beralih ke lokasi saat ini, Lambe Dower berlokasi di daerah Lodoyo atau sekarang dinamakan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Lalu, pada 2011 menyewa tempat yang kemudian dibelinya pada 2013. Lokasinya di Jalan Irian No.5, Banjarjo, Jajar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Nama Pecel Lambe Ndower sendiri mulai pada 2008. Dinamai Pecel Lambe Ndower sebab terdapat rasa pedas pada sambal pecelnya yang bisa saja membuat bibir penikmatnya terasa tebal dan menonjol, atau dalam bahasa Jawa disebut “ndower”. Rasa pedas dari sambal pecelnya itulah yang membuat Lambe Ndower berciri khas.
Meskipun pecel ini terkenal akan rasa pedas, Jiono, pemilik warung pecel Lambe Ndower memastikan pedas yang ada di sambal pecelnya tidak menyebabkan para penikmatnya mulas atau sakit perut. "Karena komposisi pada bumbunya pas dan tidak menggunakan merica," ujarnya saat ditemui TIMES Indonesia, beberapa waktu lalu.
Bagi penikmat pecel yang tidak menyukai pedas, tetap bisa mencicipi. Warung pecel di sini menyediakan tiga varian tingkat kepedasan yakni pedas, sedang, dan tidak sama sekali. “Kalau semisal ada yang tidak suka pedas, bisa memilih pecel dengan varian tingkat pedas yang diinginkan,” ucap pria berkacamata itu.
Dalam memasak kuliner pecel, Jiono masih menggunakan alat tradisional. Bersama istrinya Sulistiani, Jiono masih mempertahankan resep rahasia turun-temurun demi menjaga konsistensi cita rasa pecel. Hal itu yang membuat warung pecel Lambe Ndower, masih bertahan hingga saat ini dan diminati oleh masyarakat.
Tak hanya masyarakat Blitar, warung pecel ini juga sering sekali dikunjungi masyarakat luar Blitar seperti Kediri, Trenggalek, Ponorogo dan Malang. Bahkan, kata Jiono, lembaga pendidikan dari Bali dan Sumatra yang sedang melaksanakan study tour di Blitar, pernah mencicipi pecel lambe ndower.
Harga seporsi pecel lambe ndower relatif murah, Rp10 ribu dengan menu nasi, tempe, dadar jagung, dan rempeyek. Sayuran yang melengkapi nasi pecel ini sendiri terdiri dari daun bayam, kacang panjang, kecamba, serta timun yang diiris kecil-kecil. Bumbu pecel yang disajikan pun tak kalah melimpah ruah. Sedangkan, untuk minumnya sendiri, para pembeli bisa memesan es teh, es dawet ataupun minuman hangat yang harganya juga ramah di kantong. Tak hanya menjual pecel saja, di pecel lambe ndower ini juga menyediakan menu soto ayam dengan harga Rp 15 ribu.
Jika anda ingin menyantap di warung pecel Lambe Ndower, silakan datang pada jam buka pukul 06.00 hingga 12.00 WIB. Pelayanan di warung ini terbilang cepat. Jadi, anda tidak perlu menunggu lama untuk menunggu pesanan anda. Bagaimana, tertarik untuk mencoba pecel di warung pecel lambe ndower? (*)
Pewarta | : Nurkamala Dewi (PKL) |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Seminar Pekikan Sastra 2025, Fakultas Sastra UM Angkat Isu Kesetaraan Gender
Festival Perak Kotagede 2025 di Kota Yogyakarta, Kolaborasi Apik Tradisi dan Inovasi
Bethesda Heritage Fun Run 2025, Ribuan Peserta Lari Sambil Napak Tilas Sejarah Yogyakarta
Kunjungi Pendidikan Karakter Panca Waluya, Kak Seto Pastikan Hak Anak Tetap Terlindungi
Bungkam Arema FC, Persik Kediri Akhiri Puasa Kemenangan Sekaligus Jaga Rekor Positif
Dua Bocah Meninggal Tenggelam di Wisata Air Terjun Bidadari Probolinggo
Lepas Keberangkatan 600 Jemaah Haji, Ini Pesan Bupati Bondowoso
Jelang Puncak Perayaan Waisak, Para Biksu Ambil Air Berkah di Umbul Jumprit Temanggung
Jamu Real Madrid di El Clasico, Hansi Flick Ingin Barcelona Tampil Dominan
Aksi Suporter di Laga Versus Bahrain Bikin PSSI Kena Sanksi FIFA