TIMESINDONESIA, KEDIRI – Pelatih Persik Kediri Marcelo Rospide menegaskan pemain lokal dan pemain asing sama-sama memiliki peran penting dalam tim. Kombinasi pemain asing dan pemain lokal memberikan kekuatan tersendiri bagi Persik Kediri.
Seperti diketahui dalam laga melawan Bali United, di babak kedua Persik mengandalkan kekuatan pemain lokal mereka. M Khanafi masuk di menit 65 menggantikan Jefinho, kemudian Flavio Silva diganti Faris Aditama. Di 10 menit akhir, Anderson menjadi satu-satunya pemain asing Persik yang ada di lapangan setelah Renan Silva ditarik keluar untuk memberi kesempatan Fitra Ridwan masuk.
Meski begitu, permainan Persik Kediri masih rapi dan bahkan melepaskan sejumlah tekanan pada Bali United. "Aku senang di laga terakhir banyak pemain lokal bermain dan menentukan hasil laga. Ini bukti kami punya tim kuat dan aku bisa percaya pada semua pemain," ujar Marcelo Rospide, Rabu (09/08/2023).
Hal tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak laga melawan PSM Makassar. Meski dua pemain asing andalan yakni Simen Lyngbo absen karena cidera dan Renan Silva karena kartu merah, Persik sukses membalik keadaan serta membawa pulang kemenangan.
Saat itu hanya ada dua pemain asing yang bermain sampai peluit akhir berbunyi yakni Anderson dan Rohit Chand. "Aku selalu mengatakan semua pemain sama pentingnya. Lokal atau asing sama penting," tambahnya lagi.
Dalam dua laga terakhir, permainan Persik Kediri yang lebih tertata mendapatkan banyak apresiasi. Menghadapi dua tim besar, Persik tetap terlihat tenang saat menghadapi tekanan.
"Kita masih bisa bermain lebih bagus. Setiap laga berbeda dan kami mempersiapkan laga sesuai dengan calon lawan. Bermain di Liga 1 perlu semangat bertarung dan mindset yang kuat,"tegasnya.
Persik Kediri sendiri mulai Rabu mulai melakukan latihan untuk persiapan menghadapi Persis Solo. 11 pemain utama melakukan pemulihan kondisi di pagi hari. Sedangkan untuk pemain yang tidak bermain penuh melakoni mini game.
Masih terkait permainan, Pelatih asal Brazil itu menegaskan para pemainnya menerapkan skema yang berbeda. Bermain dengan skema baru, membutuhkan waktu untuk adaptasi. "Tapi aku puas mereka semangat dan memahami hal tersebut," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Laga Arema FC vs Persik: Ditonton 2.850 Aremania, Diamankan 2.113 Personel Gabungan
Lewat Talent DNA, Khofifah Dorong Kader Muslimat NU Jadi Motor Organisasi Adaptif
Seminar Pekikan Sastra 2025, Fakultas Sastra UM Angkat Isu Kesetaraan Gender
Festival Perak Kotagede 2025 di Kota Yogyakarta, Kolaborasi Apik Tradisi dan Inovasi
Bethesda Heritage Fun Run 2025, Ribuan Peserta Lari Sambil Napak Tilas Sejarah Yogyakarta
Kunjungi Pendidikan Karakter Panca Waluya, Kak Seto Pastikan Hak Anak Tetap Terlindungi
Bungkam Arema FC, Persik Kediri Akhiri Puasa Kemenangan Sekaligus Jaga Rekor Positif
Dua Bocah Meninggal Tenggelam di Wisata Air Terjun Bidadari Probolinggo