TIMESINDONESIA, MALANG – Saat semangat kemerdekaan merayap memenuhi sudut-sudut tanah air, sebuah gereja di Kota Malang menyalakan bara harmoni lintas agama dan budaya. Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) turut merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-78 dengan keunikan tersendiri: sebuah lomba yang mengusung pesan penguatan toleransi dan pluralisme.
Di bawah sinar matahari pagi, GKJW menjadi panggung berbagai aktivitas. Terdengar tawa riang dan semangat bergema di setiap sudut gereja, Rabu (9/8/2023), di mana ratusan peserta dari berbagai kalangan dan usia berkumpul. Lomba ini adalah bukti bahwa semangat kemerdekaan tidak hanya mengilhami nasionalisme, tetapi juga menjalin kerukunan dalam keberagaman.
GKJW, yang telah lama menjadi jantung masyarakat setempat, membuka pintunya lebih lebar. Tidak hanya bersekutu dengan jemaatnya sendiri, gereja ini menjalin kolaborasi dengan komunitas lintas agama dan budaya.
"Pesan yang kami ingin sampaikan melalui lomba ini adalah tentang pentingnya merayakan perbedaan dan menerima keberagaman dengan tangan terbuka," katanbPendeta Yosep Endro Prasetyo.
Yosep menyebutkan keberagaman agama, budaya, dan pandangan hidup menjadi harta yang harus dirawat bersama demi menjaga harmoni.
Lomba-lomba yang digelar mencakup beragam kategori, dari kreativitas hingga kebersamaan. Semua kategori dirancang untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan terbuka bagi partisipasi semua orang. Peserta dari segala usia berlomba dengan penuh semangat, menciptakan suasana penuh keceriaan di sekitar gereja.
"Acara ini menjadi kesempatan bagi kami untuk berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda," kata Ida Hadiyati, salah satu peserta.
"Kami belajar bahwa perbedaan bukanlah penghalang, tetapi justru adalah kekayaan yang harus dijaga bersama."
Dalam suasana meriah yang melampaui batas agama dan etnis, sebuah pesan kuat dihadirkan: semangat toleransi dan pluralisme adalah dasar penting dalam membangun masyarakat yang harmonis.
Pada akhir lomba, pemenang diumumkan dan penghargaan diberikan sebagai tanda apresiasi atas usaha dan kreativitas yang ditunjukkan oleh para peserta.
Namun, yang lebih berharga dari sekadar penghargaan adalah semangat saling menghargai dan saling mendukung yang terbangun dalam proses lomba.
"Kami berharap bahwa semangat penuh toleransi dan keberagaman ini akan terus berkembang dalam masyarakat," kata Ketua MA GKJW, Natael Hermawan Prianto.
"Dengan bersatu, kita membangun masa depan yang harmonis dan bermakna."
GKJW, dengan bantuan tokoh agama dan komunitas lintas agama, telah menciptakan wadah yang positif untuk merayakan perbedaan dan memupuk kerukunan. Di bawah bendera semangat kemerdekaan, gereja ini tidak hanya merayakan Indonesia yang merdeka, tetapi juga Indonesia yang merangkul keberagaman dengan tulus. (*)
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Sudarmadji |
Media Nasional Terancam Mati Perlahan, Anggota DPR Desak Revisi UU Penyiaran
Tabrakan di Simpang Tiga Sukoharjo Pacitan, Dua Pengendara Luka Parah
Hore! Banyuwangi Kembali Hadirkan Banyuwangi Ethno Carnival 2025
Toko Jam Time Hadirkan Promo Diskon Besar
Forkopimda Bantul Kunjungi Mbah Tupon, Ini Progres Kasusnya Menurut Bupati
Pemkab Malang Siapkan Anggaran Porprov IX Jatim Rp19 Miliar
BPBD Jatim Tetapkan Kawasan Mengare Gresik Jadi Desa Tangguh Bencana
Menag RI Ucapkan Selamat kepada Paus Leo XIV
Polres Gresik Periksa Saksi Kasus Kecelakaan Kereta Api yang Tewaskan Asisten Masinis
Wabup Jombang Apresiasi Langkah PKB Gelar Sarasehan Pembangunan Regional Daerah