TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR RI) telah menyelesaikan proyek optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
Pembangunan SPAM Pulau Penyengat yang dikerjakan Kementerian PUPR RI ini menggunakan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) dengan mengolah air laut menjadi air tawar dengan kualitas memenuhi baku mutu air minum.
Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono mengatakan, prasarana dan sarana air minum merupakan infrastruktur dasar yang memberikan pengaruh vital pada kesehatan dan lingkungan.
“Pemenuhan kebutuhan air minum ini menjadi salah satu prioritas di samping program sanitasi, terutama untuk menangani stunting atau gangguan pertumbuhan pada balita karena kekurangan air bersih dan sanitasi. Saat ini Kementerian PUPR tengah membangun banyak SPAM di berbagai daerah,” kata Menteri Basuki.
Pemanfaatan teknologi terbaru SWRO oleh Kementerian PUPR RI ini, dinilai perlu mengingat daerah Pulau Penyengat memiliki keterbatasan sumber air baku, di mana tidak ada sumber air permukaan yang dapat diolah. Air laut diolah menggunakan membran nano filter yang menghasilkan air tawar dengan kualitas memenuhi baku mutu air minum.
Untuk menjaga kulitas air baku yang digunakan, maka dilakukan pengambilan air laut pada jarak kurang lebih 200 meter dari garis pantai dengan menggunakan pipa bawah laut. Air kemudian didistribusikan dengan pipa High Density Polyethylene (HDPE) yang menggunakan sistem gravitasi, sehingga aliran dapat berjalan 24 jam secara kontinu berkapasitas 2,5 liter per detik.
SPAM (SWRO) Pulau Penyengat mulai dibangun Kementerian PUPR RI pada tahun 2015 dengan kapasitas 1,5 liter per detik untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air minum yang telah dikelola UPT BLUD air bersih kota Tanjung Pinang.
Selanjutnya pada Tahun 2022, Kementerian PUPR RI melakukan optimaliasi melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Kementerian PUPR RI untuk menambah kapasitas layanan menjadi 2,5 liter per detik serta penyempurnaan sistem produksi teknologi SWRO.
Kepala BPPW Kepulauan Riau Fasri Bachmid mengatakan pembangunan SPAM Pulau Penyengat bertujuan untuk memberikan sarana dan prasarana air minum yang layak bagi masyarakat di Tanjungpinang.
“Dengan tersedianya sarana air minum layak diharapkan akan meningkatkan pemahaman tentang hidup bersih serta mengurangi risiko penyakit yang berdampak pada kesehatan,” kata Fasri Bachmid.
Pekerjaan optimalisasi SPAM SWRO Pulau Penyengat telah selesai pada 2022 dengan menelan biaya sekitar Rp9,49 miliar. Adapun lingkup pekerjaannya meliputi pemasangan 1 unit air baku, 1 unit produksi ( 2 unit media filter, 1 unit SWRO) pekerjaan 1 unit instrumentasi, serta pekerjaan unit distribusi yang terdiri dari jaringan pipa distribusi (pipa HDPE) dan Sambungan Rumah (SR).
Saat ini SPAM SWRO Pulau Penyengat yang sudah dibanguan Kementerian PUPR RI ini, telah beroperasi dengan melayani air minum untuk 438 Sambungan Rumah atau setara dengan 1.752 jiwa di pulau Penyengat Kepulauan Riau. (*)
Editor | : Faizal R Arief |
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Laga Arema FC vs Persik: Ditonton 2.850 Aremania, Diamankan 2.113 Personel Gabungan
Lewat Talent DNA, Khofifah Dorong Kader Muslimat NU Jadi Motor Organisasi Adaptif
Seminar Pekikan Sastra 2025, Fakultas Sastra UM Angkat Isu Kesetaraan Gender
Festival Perak Kotagede 2025 di Kota Yogyakarta, Kolaborasi Apik Tradisi dan Inovasi
Bethesda Heritage Fun Run 2025, Ribuan Peserta Lari Sambil Napak Tilas Sejarah Yogyakarta
Kunjungi Pendidikan Karakter Panca Waluya, Kak Seto Pastikan Hak Anak Tetap Terlindungi
Bungkam Arema FC, Persik Kediri Akhiri Puasa Kemenangan Sekaligus Jaga Rekor Positif