TIMESINDONESIA, JAKARTA – Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag RI) bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengatakan, pemasangan chatra atau payung di puncak stupa utama Candi Borobudur merupakan penyempurnaan akan keagungan Candi Borobudur.
“Itu sangat penting memaknai chatra tidak hanya dari sudut pandang arkeologi semata, namun juga dalam perspektif spritualitas agama Buddha,” ungkap Stafsus Menag RI Wibowo Prasetyo disela-sela media gathering Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Itjen Kemenag) di Magelang, Sabtu (2/9/2023).
Menurut Stafsus Menag RI itu, pemasangan chatra di puncak Stupa Candi Borobudur bagi para tokoh agama dan umat Buddha Indonesia, memiliki makna filosofi sebagai objek persembahan surgawi dan sebagai pelindung.
“Para tokoh agama dan umat Buddha sudah satu kesatuan pandangan bahwa kepingan batu-batu secara nyata ada dan ditemukan di Candi Borobudur. Sebagai payung, Chatra pernah terpasang di tempat yang paling mulia pada masanya,” ungkap Wibowo
“Sehingga keputusan untuk memasang kembali Chatra Candi Borobudur merupakan upaya dalam menyempurnakan Candi Borobudur sebagai Pusat Kunjungan Wisata Religi Agama Buddha Indonesia dan Dunia,” sambungnya.
Stafsus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo dalam kegiatan Media Gathering itjen Kemenag di Magelang. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia)
Untuk itu, Kemenag melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha merumuskan konsep Kunjungan Wisata Religi Agama Buddha di Candi Borobudur dengan pendekatan nilai spiritual kebudayaan dengan memperhatikan kepentingan pelestarian candi sebagai world heritage (cagar budaya), sekaligus sebagai bangunan keagamaan yang suci.
“Dengan demikian kunjungan wisata religi agama dapat menghargai, mempelajari dan mendalami pengertian nilai ajaran dan fungsi edukasi, spiritual, dan religius dari Candi Borobudur sebagai rekaman Buddhadharma Nusantara,” jelasnya.
Stafsus Menag RI Wibowo menjelaskan, melalui kunjungan wisata religi agama itu pula akan dapat dibangun perilaku saling mengapresiasi, menghormati, dan memperlakukan Candi Borobudur sebagai Living Spiritual Monumen dan sebagai sarana merit making.
“Dengan demikian dapat terbentuk sarana pelestarian, pemanfaatan, dan pengembangan Candi Borobudur yang lebih langgeng,” ujar Wibowo.
Sebagaimana diketahui, dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) akhir Juli lalu, Menko Maritim dan Investasi, Luhut B Panjaitan menyetujui usulan Menag RI Yaqut Cholil Qoumas untuk mengoptimalkan Candi Borobudur sebagai bagian dari lima DPSP melalui pengembangan Kunjungan Wisata Religi Agama Buddha Indonesia dan Dunia. Rakornas juga menyetujui pemasangan chatra di puncak stupa sebagai upaya menyempurnakan Candi Borobudur sebagai Pusat Kunjungan Wisata Religi Agama Buddha dunia.
Wibowo menjelaskan, pasca Rakornas 5 DPSP juga telah digelar serangkaian rapat koordinasi. Rakor di Kemenko PMK pada 24 Juli 2023 disepakati Kemendikbud Ristek melalui Dirjen Kebudayaan akan melaporkan ke Presiden RI Jokowi. Selanjutnya, dalam rapat di Kemenkomarves pada 14 Agustus 2023 disepakati pembahasan chatra akan dilakukan setelah sidang World Heritage Committee (WHC) pada pertengahan September ini.
Pemasangan chatra juga akan tetap mengedepankan aspek pelestarian, sebab Candi Borobudur telah tercatat sebagai warisan dunia sebagaimana dikuatkan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Kementerian Agama pun tetap akan menggandeng berbagai pihak untuk terus menjaga keagungan Borobudur ini.
"Direktorat Jenderal Bimas Buddha Kemenag juga terus berkoordinasi dengan BRIN untuk riset kebijakan," Stafsus Menag RI Wibowo Prasetyo. (*)
Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
Editor | : Faizal R Arief |
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Laga Arema FC vs Persik: Ditonton 2.850 Aremania, Diamankan 2.113 Personel Gabungan
Lewat Talent DNA, Khofifah Dorong Kader Muslimat NU Jadi Motor Organisasi Adaptif
Seminar Pekikan Sastra 2025, Fakultas Sastra UM Angkat Isu Kesetaraan Gender
Festival Perak Kotagede 2025 di Kota Yogyakarta, Kolaborasi Apik Tradisi dan Inovasi
Bethesda Heritage Fun Run 2025, Ribuan Peserta Lari Sambil Napak Tilas Sejarah Yogyakarta
Kunjungi Pendidikan Karakter Panca Waluya, Kak Seto Pastikan Hak Anak Tetap Terlindungi
Bungkam Arema FC, Persik Kediri Akhiri Puasa Kemenangan Sekaligus Jaga Rekor Positif