TIMESINDONESIA, MALANG – Ali Fauzi, mantan teroris pelaku bom Bali akhirnya kini berhasil meraih gelar doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (21/2/2023).
Saat ditemui awak media usai mengikuti proses wisuda, Ali Fauzi bercerita bagaimana susahnya menyusun disertasi dalam meraih gelar doktor.
Ia menempuh pendidikan doktor (S-3) di UMM selama 3 tahun 5 bulan lamanya. Ali mengaku pada semester 4 ia sempat ingin mundur, karena repot dan sulitnya ia melakukan proses disertasi atau paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen dalam tesisnya.
"Saya hampir mundur di semester 4, saking repotnya saya sampai kena vertigo, karena terlalu sering untuk revisi," ujar Ali, Selasa (21/2/2023).
Bahkan, ia menyebut bahwa menyelesaikan disertasi lebih sulit ketimbang merakit bom yang selama ini pernah ia lakukan saat menjadi kepala instruktur perakit bom.
"Saya ahli merakit satu kilo bahkan satu kontainer (bom), itu hal biasa. Bagi saya itu jauh lebih mudah daripada menulis jurnal dan menyelesaikan disertasi," ungkapnya.
Namun, ada motivasi yang membuatnya tetap maju menyelesaikan disertasi agar mampu meraih gelar doktor tersebut.
Pihak kampus, khususnya promotor atau pembimbing Ali, memberikan motivasi bahwa perjalanan ini sudah ditempuh hingga setengah jalan, maka amat disayangkan jika berhenti.
"Sampai promotor saya bilang, ini sudah separuh jalan, anda saja berani perang, ngapain perang dengan tulisan saja takut. Lalu saya berfikir ulang dan melanjutkan kembali," tuturnya.
Andai saja tak ada motivasi tersebut, Ali bisa saja berhenti tengah jalan dan tak menyelesaikan gelar doktor.
Ia menganggap bahwa UMM memberikan segala upaya kepadanya dan mengubah hidupnya yang dulu sempat dibuang dan dibenci. Kini ia merasa dihargai dan bisa memberikan manfaat bagi orang lain, khususnya mantan teroris lainnya.
"Andai saja bukan karena dorongan dan motivasi promotor, mungkin saya gak sampai hari ini. Saya pun memaknai bahwa UMM ini sebagai rahim baru bagi saya untuk hidup," ucap dia.
Bagi Ali Fauzi, UMM telah memberikan banyak jalan yang baik dan benar kepadanya, terkhusus soal agama. Bagaimana ia yang dulunya menjadi seorang yang keras, intoleran dan anti kemanusiaan, kini menjadi orang yang lebih hidup dan berharga lagi dari sisi kemanusiaan dan agama.
"Berbagai ilmu saya dapat di UMM yang ke depan akan saya implementasikan untuk membina mantan-mantan teroris yang ada di saya. Semua saya dapat disini dan saya bangga," ujarnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Jadwal Tayang Film 'The Lord of The Rings: The Hunt for Gollum' Mundur ke Desember 2027
Dari Kandang Dlingo Bantul ke Istana, Sapi Bagong Milik Bayu Dibeli Presiden Prabowo
Kaca Bus Tim Persik Kediri Pecah Dilempar Batu saat Tinggalkan Stadion Kanjuruhan
Ada 43 Jemaah Haji Cadangan di Bondowoso Diharapkan Bisa Berangkat Tahun Ini
Banjir Bandang Menerpa, 119 Penduduk Kongo Afrika Meninggal Dunia
Hasil Pertandingan Piala Soeratin Askab PSSI Banyuwangi, Minggu 11 Mei 2025
Sebanyak Delapan Visa Jemaah Haji Asal Bondowoso Belum Terbit
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya