TIMESINDONESIA, PACITAN – Demi meningkatkan mutu lulusan, STKIP PGRI Pacitan menggelar seminar International Conference on Learning and Education 2023 (2nd ICLE).
Menurut Ketua STKIP PGRI Pacitan Dr Mukodi, seminar internasional kali ini merupakan seris dari serangkaian dies natalis ke-31 kampus yang terkenal pencetak guru ini mengusung tema "future trends of science and education: the use of artificial intelligence in the new world."
"Tema ini menegaskan bahwa kampus kami sangat serius dalam meningkatkan kapasitas kelembagaan, kualitas mutu lulusan dan menyiapkan diri dalam menjawab tantangan zaman," katanya, Jumat (21/7/2023).
Meski digelar secara virtual, seminar internasional kali ini menjadi sangat spesial bagi STKIP PGRI lantaran dihadiri Wakil Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Kemendikbud Ristek Dr. Agr. Sc. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si. IPU.
Hadir pula, Associate Professor Dr. Phaosan Jehwae (Faculty Education, Fatoni University, Thailan) Associate Professor Dr. Aslina Baharum School of Engineering and Technology Sunway University, Malaysia.
"Kehadiran beliau-beliau tersebut, tentunya menegaskan kepada kita semua atas komitmen, dedikasi dan kepeduliannya terhadap pendidikan tinggi swasta," ujar Mukodi.
Lebih lanjut pihaknya berharap, adanya seminar internasional tersebut dapat menjadi media transfer of knowledge dan transfer of value bagi para dosen, guru, tenaga kependidikan, mahasiswa dan masyarakat luas yang menekuni di bidang pendidikan.
"Berbagai pengetahuan yang didapat, semoga dapat menjadi bekal untuk menghadapi perubahan dan tuntutan kehidupan di era ini," ucap Mukodi.
Dengan cara simbolis, seminar internasional STKIP PGRI Pacitan yang diikuti para dosen dan mahasiswa itu dibuka. "Ini semua agar kampus kita semakin bermutu, kokoh berdiri, dan berdaya saing tinggi," jelas Dr Mukodi.
Sementara itu, Associate Professor Dr. Aslina Baharum School of Engineering and Technology Sunway University, Malaysia menjelaskan, pendidikan yang layak bagi negara berkembang di Asia Tenggara menjadi sebuah kebutuhan.
"Meskipun banyak rintangan menghadang, terlebih bangsa Melayu di negara kami minoritas, namun tetap mengedepankan kelayakan SDM para pendidik agar semua lulusan berkualitas," katanya saat mengisi materi seminar internasional STKIP PGRI Pacitan. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Dari Kandang Dlingo Bantul ke Istana, Sapi Bagong Milik Bayu Dibeli Presiden Prabowo
Kaca Bus Tim Persik Kediri Pecah Dilempar Batu saat Tinggalkan Stadion Kanjuruhan
Ada 43 Jemaah Haji Cadangan di Bondowoso Diharapkan Bisa Berangkat Tahun Ini
Banjir Bandang Menerpa, 119 Penduduk Kongo Afrika Meninggal Dunia
Hasil Pertandingan Piala Soeratin Askab PSSI Banyuwangi, Minggu 11 Mei 2025
Sebanyak Delapan Visa Jemaah Haji Asal Bondowoso Belum Terbit
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Laga Arema FC vs Persik: Ditonton 2.850 Aremania, Diamankan 2.113 Personel Gabungan