TIMESINDONESIA, KEDIRI – Di tengah makin maraknya seni modern, seni tradisional harus tetap dijaga. Menjaga seni tradisional sekaligus juga untuk menjaga budaya bangsa.
Untuk lebih mengenalkan seni dan budaya tradisional sekaligus memeriahkan HUT Kota Kediri ke-1145, puluhan pelajar unjuk gigi dalam Gelar Seni Budaya Pelajar Kota Kediri (Genibudjari) 2023.
Perhelatan Genibudjari 2023 digelar di halaman Dinas Pendidikan Kota Kediri selama dua hari. Di hari pertama Kamis (03/08/2023) penampilan seni tari dan drama tari mendominasi penampilan para pelajar.
Pelajar yang ikut ambil bagian sendiri berasal dari perwakilan satuan pendidikan yang ada di Kota Kediri. Mulai Paud, TK, SD, SMP, pendidikan non formal, PKBM, lembaga pendidikan dan ketrampilan.
"Semua tampil. Mulai dari wayang kulit, jaranan, tari, drama tari dan ketoprak. Digelar dua hari," tutur Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan.
Penampilan para pelajar di Genibudjari 2023 (Foto: Yobby/TIMES Indonesia)
Anang menuturkan selain untuk melestarikan seni budaya dan memeriahkan HUT Kota Kediri, Genibudjari 2023 juga bisa menjadi media untuk menampilkan apa yang telah dikembangkan atau diajarkan di sekolah masing-masing.
Dalam proses kreasi sendiri para pelajar, mendapatkan pendampingan dari para guru. Baik sebagai pelatih dan pembimbing. Nantinya dalam Genibudjari 2023 juga akan ada penampilan khusus dari para guru dan kepala sekolah.
"Untuk memupuk kreativitas pengajar, pendidik, guru dan pelajar. Agar lebih berkreasi, berinovasi serta berimprovisasi lagi," tambahnya.
Para pelajar yang ambil bagian di Genibudjari 2023 juga dengan serius mempersiapkan diri. Persiapan yang dilakukan, disesuaikan dengan penampilan seni budaya yang ditampilkan.
Penampilan para pelajar di Genibudjari 2023 (Foto: Yobby/TIMES Indonesia)
Guru Seni Budaya SMPN 1 Kota Kediri Joko Nuswantoro persiapan anak didiknya selama sebulan terakhir. Meski sempat diselingi, libur panjang pergantian tahun ajaran baru penampilan anak didiknya tetap berjalan lancar.
SMPN 1 Kota Kediri dalam kesempatan itu membawakan tari bertajuk Jatraning Jangkah.
"Kita bawa 30 kru, baik penari dan karawitan. Sempat terbentur libur panjang, tapi karena anak-anak sudah pernah tampil meski dengan materi berbeda semua lancar," ungkapnya.
Konsep seni budaya yang diusung masing-masing peserta juga berbeda. Seperti yang dibawakan SMP Daha 1 Kota Kediri dengan drama tari bertajuk Kebacut Kepincut.
Drama tari ini dibawakan untuk mengingatkan para pelajar bahwa sesuatu yang berlebihan tidak baik, seperti saat menyukai budaya negara lain dan juga kebiasaan bermain ponsel.
Drama tari Kebacut Kepincut sendiri dibawakan 30 pelajar yang menggabungkan 3 seni yakni karawitan, teater dan tari. Guru Teater SMP 1 Daha yang juga penulis naskah dan sutradara drama tari tersebut mengungkapkan dibutuhkan waktu persiapan 3 pekan , sebelum anak-anak asuhannya tampil.
"Tiga minggu, full latihan mulai dari proses pembuatan naskah, dialog dan pentas. Latihan setiap hari kecuali Minggu di sekolah," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Bantu Kesegaran Otak dengan Sumber Nabati Kaya Antioksidan Ini
Film Gowok Drama Panas Karya Hanung Bramantyo, Khusus Dewasa
Jadwal Tayang Film 'The Lord of The Rings: The Hunt for Gollum' Mundur ke Desember 2027
Dari Kandang Dlingo Bantul ke Istana, Sapi Bagong Milik Bayu Dibeli Presiden Prabowo
Kaca Bus Tim Persik Kediri Pecah Dilempar Batu saat Tinggalkan Stadion Kanjuruhan
Ada 43 Jemaah Haji Cadangan di Bondowoso Diharapkan Bisa Berangkat Tahun Ini
Banjir Bandang Menerpa, 119 Penduduk Kongo Afrika Meninggal Dunia
Hasil Pertandingan Piala Soeratin Askab PSSI Banyuwangi, Minggu 11 Mei 2025
Sebanyak Delapan Visa Jemaah Haji Asal Bondowoso Belum Terbit
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel