TIMESINDONESIA, MALANG – Ikatan Alumni (IKA) Universitas Brawijaya (UB) menggelar seminar bertajuk Peluang dan Tantangan Sawit Sebagai Industri Strategis Penjaga Ketahanan Pangan dan Energi, pada Kamis (10/8/2023) di Gedung F Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Ada beberapa narasumber yang dihadirkan dalam seminar tersebut, di antaranya anggota DPR RI Komisi IV, Firman Soebagyo; Direktur Utama Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Eddy Abdurrachman; dan Ketua Umum Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Eddy Martono.
Rektor UB, Prof. Widodo, SSi, MSi, PhD, Med.SC mengatakan, seminar ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk melihat dinamika perekonomian yang ada di Indonesia.
Prof Widodo mengatakan, jika berbicara mengenai sawit, maka banyak sekali dinamika politis yang bertingkat global. Dia menerangkan, pada zaman dahulu orang Indonesia kebanyakan menggunakan minyak dari kelapa. Akhirnya dunia barat mulai membuat sebuah isu yang mengatakan bahwa minyak kelapa kurang sehat karena mengandung beberapa hal yang kurang baik untuk kesehatan.
"Akhirnya para pemodal besar, utamanya dari Eropa banyak menanam sawit. Dan ketika Indonesia akhirnya berhasil menjadi sumber utama minyak sawit di dunia, mereka juga tidak suka, karena dari segi ekonomi mereka terganggu. Karena Eropa punya sumber minyak nabati yang lain," terangnya.
Menurutnya, dunia barat punya kepentingan bagaimana sawit ini tidak menjadi devisa besar bagi Indonesia. Akhirnya mereka memunculkan isu bahwa sawit banyak mencemari lingkungan tidak ramah terhadap tanah, isu kesehatan, dan isu-isu lainnya yang mereka ciptakan.
"Sehingga pengelolaan sawit ini tidak hanya terkait dengan tekhnologi saja, tetapi bagaimana kita bisa menciptakan campaign kebijakan di level internasional. Itu PR besar kita," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya membuka peluang lebar bagi para pengusaha sawit untuk melakukan kerjasama dengan Universitas Brawijaya sehingga bisa membantu meng-counter isu-isu yang diciptakan oleh barat terkait dengan sawit
"Kalau kita hanya ikut apa kemauan mereka, maka kita akan selalu kalah. Untuk itu UB dengan SDM yang luar biasa besar, yang berasal dari seluruh aspek dan bidang ilmu, siap untuk membantu," tegasnya.
Prof Widodo berharap universitas dan alumni bisa terus bekerja sama untuk menciptakan perubahan yang positif, demi kepentingan bangsa. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Dari Kandang Dlingo Bantul ke Istana, Sapi Bagong Milik Bayu Dibeli Presiden Prabowo
Kaca Bus Tim Persik Kediri Pecah Dilempar Batu saat Tinggalkan Stadion Kanjuruhan
Ada 43 Jemaah Haji Cadangan di Bondowoso Diharapkan Bisa Berangkat Tahun Ini
Banjir Bandang Menerpa, 119 Penduduk Kongo Afrika Meninggal Dunia
Hasil Pertandingan Piala Soeratin Askab PSSI Banyuwangi, Minggu 11 Mei 2025
Sebanyak Delapan Visa Jemaah Haji Asal Bondowoso Belum Terbit
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Laga Arema FC vs Persik: Ditonton 2.850 Aremania, Diamankan 2.113 Personel Gabungan