TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Jalan nasional Probolinggo-Lumajang, Jawa Timur akan dilebarkan tahun ini. Jalan yang kini seluas 11 meter saja, akan ditambah menjadi 16 meter. Lalu, bagaimana dengan rencana pembangunan Tol Probolinggo-Lumajang?
Dua rencana proyek itu, memiliki kesamaan. Selain sama-sama menghubungkan Probolinggo dan Lumajang, keduanya sama-sama tercantum dalam Perpres 80/2019, yang diteken Presiden Joko Widodo pada 20 November 2019.
Perpres itu mengatur tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertosusila), Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS), serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Perpres 80/2019 menyebutkan sejumlah program atau proyek untuk setiap kawasan, estimasi nilai investasi, serta sumber dana yang akan digunakan untuk setiap program atau proyek.
Pembangunan jalan Tol Probolinggo-Lumajang termasuk di dalamnya dengan estimasi nilai investasi sebesar Rp 4,7 Triliun.
Pendanaan program atau proyek ini menggunakan skema KPBU atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha.
Sedangkan pelebaran jalan nasional Probolinggo-Lumajang, skema pembiayaannya berasal dari APBN dengan estimasi nilai investasi sebesar Rp 454,41 miliar.
Proyek pelebaran jalan nasional Probolinggo-Lumajang digarap tahun ini, dan ditargetkan akan rampung Mei 2024. Rabu (17/5/2023) lalu, telah digelar sosialisasi dan konsolidasi di Kantor Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.
Lalu, bagaimana dengan kembarannya, rencana pembangunan jalan Tol Probolinggo-Lumajang?
Kepada TIMES Indonesia, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengatakan, Jalan Tol Probolinggo-Lumajang masih menunggu kepastian pembiayaan.
“Proses yang sudah berjalan adalah KPBU,” kata Thoriq melalui pesan WhatsAp pada Kamis (18/5/2023) malam.
Thoriq menjelaskan, sesuai Perpres 80/2019, estimasi nilai investasi pembangunan jalan Tol Probolinggo-Lumajang adalah Rp 4,7 Triliun.
“Tetapi ada perhitungan ulang setelah Pandemi Covid 19. Ini yang belum tuntas,” kata kepala daerah yang cukup getol mengawal program atau proyek itu.
Meski demikian, lanjut Thoriq, pelebaran jalan nasional sangat berdampak bagi Lumajang. “Semoga kemudahan akses jalan nasional ini menjadi peningkatan dampak ekonomi bagi Lumajang,” kata politisi PKB itu.
Ia menyatakan, Lumajang adalah kabupaten penghasil banyak bahan baku. Banyak industri olahan dan bahan baku pertanian yang dihasilkan dari Lumajang.
Berkenaan dengan Tol Probolinggo-Lumajang, Pemkab Lumajang mengusulkan dua gerbang tol.
Pertama, pertengahan antara Ranuyoso dan Klakah. Kedua, di sekitar Kedungjajang atau di Banyuputih yang akan menjadi ujung jalan Tol Probolinggo-Lumajang. (*)
Pewarta | : Muhammad Iqbal |
Editor | : Muhammad Iqbal |
IPSI Surabaya Lepas 30 Atlet Berlaga, Target 7 Medali Emas di Porprov 2025
Hadiri Wisuda Sang Putra, Gubernur Khofifah Jadi Tamu Kehormatan di Peking University Tiongkok
Iran-Israel: Dendam Ideologis dan Pertarungan Hegemoni Regional
Lewat PODSI, Kota Probolinggo Tambah 5 Medali di Porprov 2025
Pemkot Malang Bakal Tertibkan 5.000 Lebih PJU Ilegal
Iran Antisipasi Serangan Fasilitas Nuklir Fordow
Buzzer Game Over, Era Clipper Dimulai
Meriah! Car Free Day Polres Majalengka Warnai Hari Bhayangkara ke-79
Sejumlah Siswa Sekolah Rakyat di Kota Malang Mengundurkan Diri, Ini Alasannya
Ancaman Bom Terhadap Dua Penerbangan Jemaah Haji Dinyatakan Hoaks, Kemenhub: Protokol Keamanan Sudah Dijalankan