TIMESINDONESIA, RUSIA – Meskipun Rusia mengklaim wilayah pendudukan Krimea dan jembatan penghubungnya Senin dini hari diledakkan yang diduga oleh drone Ukraina, namun Rusia tetap mendorong warganya pergi berlibur ke Krimea.
Krimea adalah wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia sejak tahun 2014. Pengambilan paksa wilayah semenanjung Krimea oleh Rusia itu tidak diakui dunia.
Akhir-akhir ini, setelah mendapat dukungan persenjataan dari barat, Ukraina berusaha merebut kembali wilayah Krimea itu.
Dini hari tadi, seperti dilansir Sky News, Rusia mengklaim telah menggagalkan serangan pesawat tak berawak dari Ukraina di Krimea
"Pertahanan udara Rusia menghancurkan 17 drone dan 11 lainnya dicegat oleh sistem peperangan elektronik," kata kementerian pertahanan negara itu.
Ditambahkan serangan Ukraina itu tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa.
Sehari sebelumnya serangan di jembatan Krimea itu menyebabkan kerusakan parah dan mengganggu lalu lintas mobil.
Rusia mengklaim serangan itu dilakukan dengan drone permukaan air Ukraina. Dua orang meninggal dunia dan seorang anak terluka.
Serangan yang mematikan di jembatan itu yang menghubungkan Krimea dengan daratan Rusia itu menimbulkan banyak mobil yang penuh dengan turis berusaha melarikan diri dari sebuah pulau yang menjadi tujuan liburan populer bagi orang Rusia.
Seorang pejabat keamanan Ukraina mengaku Kyiv bertanggung jawab atas serangan di jembatan yang menghubungkan semenanjung Krimea yang dianeksasi ke daratan Rusia itu.
Jembatan itu merupakan jalur pasokan penting upaya perangnya Rusia di Ukraina dan proyek pribadi untuk Presiden Vladimir Putin.
Jembatan penyeberangan sepanjang hampir 12 mil itu juga dikenal sebagai Jembatan Kerch, merupakan jembatan terpanjang di Eropa dan memiliki kepentingan strategis dan simbolis yang sangat besar bagi Rusia.
Serangan Senin dini hari di jembatan itu adalah yang kedua sejak Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina, setelah sebuah kapal tanker bahan bakar meledak saat melintasinya pada bulan Oktober lalu.
Sebuah sumber di Layanan Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan kepada CNN, bahwa serangan ini adalah operasi gabungan antara SBU dan angkatan laut Ukraina. Sumber itu berbicara dengan syarat anonim karena mereka belum mendapat izin untuk berbicara dalam rekaman.
Terlepas dari kenyataan bahwa sekarang telah efektif bahwa jembatan Krimea itu menjadi zona perang, TV pemerintah Rusia justru terus mendorong orang Rusia untuk melakukan perjalanan mereka selama liburan ke Krimea. Presenter TV Rusia mengatakan, "Krimea sedang menunggu setiap tamu dengan tangan terbuka !" (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Jadwal Tayang Film 'The Lord of The Rings: The Hunt for Gollum' Mundur ke Desember 2027
Dari Kandang Dlingo Bantul ke Istana, Sapi Bagong Milik Bayu Dibeli Presiden Prabowo
Kaca Bus Tim Persik Kediri Pecah Dilempar Batu saat Tinggalkan Stadion Kanjuruhan
Ada 43 Jemaah Haji Cadangan di Bondowoso Diharapkan Bisa Berangkat Tahun Ini
Banjir Bandang Menerpa, 119 Penduduk Kongo Afrika Meninggal Dunia
Hasil Pertandingan Piala Soeratin Askab PSSI Banyuwangi, Minggu 11 Mei 2025
Sebanyak Delapan Visa Jemaah Haji Asal Bondowoso Belum Terbit
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya