TIMESINDONESIA, JAKARTA – Angkatan bersenjata Niger siap perang, dan telah memindahkan pasukannya ke ibu kota untuk menghadapi intervensi militer yang telah dikumandangkan ECOWAS.
ECOWAS adalah Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat
Seorang juru bicara pemimpin kudeta, Kolonel Mayor Amadou Abdramane, mencatat ancaman intervensi sedang disiapkan di negara tetangga.
Ia juga mengatakan, wilayah udara Niger ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. Junta mengatakan, setiap upaya untuk terbang di atas negara mereka akan ditanggapi dengan tindakan keras.
Junta militer juga mengklaim bahwa dua negara Afrika tengah sedang mempersiapkan invasi, tetapi tidak mengatakan negara mana, dan meminta penduduk negara itu untuk mempertahankannya.
Sementara itu ECOWAS yang beranggotakan 15 negara itu akan mengadakan pertemuan darurat (KTT luar biasa) pada Kamis (10/8/2023) lusa di Abuja, untuk membahas krisis tersebut.
Mereka akan mempertimbangkan dan mendiskusikan situasi politik dan perkembangan terkini di Niger selama KTT.
Pekan lalu, ECOWAS telah memberlakukan sanksi terhadap Niger bahkan mengeluarkan ancaman akan menggunakan kekerasan terhadap junta militer Niger jika Presiden Mohamed Bazoum tidak dikembali berkuasa.
Namun hingga batas waktu hari Minggu kemarin yang telah ditetapkan ECOWAS itu ternyata berakhir tanpa tindakan militer.
Niger memiliki kekayaan tambang uranium dan minyak, serta peran pentingnya dalam perang dengan militan Islam. Karena itu Niger sangat penting bagi AS, Eropa, China, dan Rusia.
Selama ini AS dan negara-negara Barat lainnya telah memberikan bantuan militer ratusan juta dolar kepada Niger yang telah memerangi kelompok-kelompok bersenjata, termasuk ISIL (ISIS).
Kemarin, AS juga mendesak para pemimpin kudeta Niger itu untuk menyingkir dalam 'kontak langsung'.
Washington mengatakan jeda bantuan keamanan ke Niger akan dicabut jika penguasa militer memulihkan 'tatanan konstitusional'.
Departemen Luar Negeri AS membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan kontak langsung dengan para pemimpin kudeta Niger. Washington juga terus menyerukan agar Presiden Mohamed Bazoum yang digulingkan dikembalikan.
Berbicara kepada wartawan, Senin, juru bicara departemen itu, Matthew Miller menekankan perlunya kembali ke pemerintahan demokratis di bawah "perintah konstitusional" Niger.
"Telah ada kontak langsung dengan para pemimpin militer yang mendesak mereka untuk minggir," kata Miller tanpa menyebutkan pejabat Nigeria yang mana.
Para pemimpin militer merebut kekuasaan di negara Afrika Barat yang terkurung daratan itu pada 26 Juli lalu dan menahan Bazoum, yang kemudian memicu kecaman internasional.
Pekan lalu blok regional Afrika langsung memberlakukan sanksi terhadap Niger dan mengancam akan menggunakan kekerasan terhadap otoritas baru jika Bazoum tidak kembali berkuasa.
Tetapi batas waktu hari Minggu yang ditetapkan oleh Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) itu ternyata berakhir tanpa tindakan militer.
Kini justru otoritas kudeta Niger, yang menyebut dirinya Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air itu menutup wilayah udara negara dan siap berperang untuk mengantisipasi konflik dan berjanji untuk mempertahankan keutuhan wilayah. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Film Gowok Drama Panas Karya Hanung Bramantyo, Khusus Dewasa
Jadwal Tayang Film 'The Lord of The Rings: The Hunt for Gollum' Mundur ke Desember 2027
Dari Kandang Dlingo Bantul ke Istana, Sapi Bagong Milik Bayu Dibeli Presiden Prabowo
Kaca Bus Tim Persik Kediri Pecah Dilempar Batu saat Tinggalkan Stadion Kanjuruhan
Ada 43 Jemaah Haji Cadangan di Bondowoso Diharapkan Bisa Berangkat Tahun Ini
Banjir Bandang Menerpa, 119 Penduduk Kongo Afrika Meninggal Dunia
Hasil Pertandingan Piala Soeratin Askab PSSI Banyuwangi, Minggu 11 Mei 2025
Sebanyak Delapan Visa Jemaah Haji Asal Bondowoso Belum Terbit
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta