TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kota Lahaina di pulau Maui bagian kepulauan Hawaii hangus setelah sebagian hutan tempat yang begitu istimewa bagi banyak orang sebagai tujuan wisatawan di dunia itu dilalap api, dan korban meninggal dunia bertambah menjadi 55 orang.
Upaya pencarian korban terus dilakukan. Para petugas mengkhawatirkan jumlah korban meninggal dunia bisa terus bertambah.
Kebakaran dahsyat yang mengubah lingkungan di pulau itu menjadi tanah tandus, kering dan hangus serta dan menghancurkan lebih dari seribu bangunan
"Kebakaran ini kemungkinan besar merupakan bencana alam terbesar di negara bagian itu," kata gubernur.
Kematian dikhawatirkan akan melampaui tsunami tahun 1960 yang menewaskan 61 orang.
Kota Lahaina, sebuah resor pantai yang berpenduduk sekitar 13.000 orang di barat laut pulau Maui itu luluh lantah.
Seperti bom meledak, kebakaran hutan di Maui memusnahkan kota bersejarah Lahaina.
Maui pernah menjadi pusat perburuan paus dan ibu kota Kerajaan Hawaii dan saat ini bisa menarik 2 juta wisatawan setiap tahun.
Hingga Kamis malam, 80% api kota Lahaina sudah bisa dipadamkan, begitu juga api yang melalap Pulehu di sisi timur juga sudah bisa dipadamkan 70%. "Tidak ada perkiraan untuk kebakaran Upcountry di pusat pegunungan di bagian timur pulau itu," kata Maui County.
"Sekitar 271 bangunan hancur," kata Honolulu Star-Advertiser, mengutip laporan resmi dari Patroli Udara Sipil AS dan Departemen Pemadam Kebakaran Maui.
Hawaii adalah negara kepulauan sekitar 2.000 mil (3.200 km) di sebelah barat daratan Amerika Serikat.
Kepulauan ini terdiri dari delapan pulau utama, termasuk Hawaii, yang dikenal sebagai Pulau Besar. Pulau Maui terletak di sebelah utara dan barat pulau Hawaii.
"Kami tidak tahu berapa banyak orang yang meninggal dunia hingga detik ini," kata Kepala Polisi Maui, John Pelletier pada konferensi pers, Kamis malam.
Bencana itu dimulai pada Selasa malam, ketika tiga kebakaran terjadi di Maui, memotong sisi barat pulau itu.
Api bergerak begitu cepat, beberapa orang yang selamat melarikan diri dengan melompat ke laut dan harus diselamatkan oleh penjaga pantai. Sedikitnya 30 orang terluka, menderita luka bakar dan menghirup asap, dan ribuan orang mengungsi.
Para kru hingga kini melanjutkan upaya evakuasi massal dan pencarian korban selamat.
Gubernur Hawaii, Josh Green menggambarkan kebakaran kali ini kemungkinan bencana alam terbesar dalam sejarah negara bagian itu.
"Kehancuran Lahaina sepenuhnya akan mengejutkanmu. Seperti ada bom yang meledak," katanya.
"Pemulihan mungkin akan memakan waktu bertahun-tahun dan miliaran dolar, tetapi kota itu akan dibangun kembali," katanya lagi.
Presiden AS, Joe Biden, telah menyetujui deklarasi bencana untuk Maui, yang memungkinkan mengalirkan bantuan federal untuk digunakan membantu upaya pemulihan lokal di daerah yang terkena dampak kebakaran hutan itu.
Joe Biden juga berjanji bahwa tanggapan federal akan memastikan "siapa pun yang kehilangan orang yang dicintai, atau rumahnya telah rusak atau hancur, akan mendapatkan bantuan segera".
Sejak hari Rabu, setelah sebagian besar api bisa dikuasai petugas dan masyarakat, mulai terlihat jelas bahwa sebagian besar kota Lahaina , yang pernah menjadi ibu kota kerajaan kerajaan Hawaii itu hancur dan hangus akibat kebakaran hutan. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Dari Kandang Dlingo Bantul ke Istana, Sapi Bagong Milik Bayu Dibeli Presiden Prabowo
Kaca Bus Tim Persik Kediri Pecah Dilempar Batu saat Tinggalkan Stadion Kanjuruhan
Ada 43 Jemaah Haji Cadangan di Bondowoso Diharapkan Bisa Berangkat Tahun Ini
Banjir Bandang Menerpa, 119 Penduduk Kongo Afrika Meninggal Dunia
Hasil Pertandingan Piala Soeratin Askab PSSI Banyuwangi, Minggu 11 Mei 2025
Sebanyak Delapan Visa Jemaah Haji Asal Bondowoso Belum Terbit
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Laga Arema FC vs Persik: Ditonton 2.850 Aremania, Diamankan 2.113 Personel Gabungan