TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah truk yang membawa buruh bangunan di Waziristan Utara Pakistan meledak menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka.
Pejabat sementara Perdana Menteri Pakistan, Anwaar-ul-Haq Kakar, Minggu (20/8/2023) mengatakan, bahwa serangan teroris di Waziristan Utara merenggut nyawa 11 pekerja tak bersalah.
Menurut aparat keamanan dan polisi, sebuah alat peledak improvisasi (IED) diduga diledakkan di bawah sebuah truk yang mengangkut pekerja ke lokasi konstruksi militer di Waziristan, di provinsi Khyber Pakhtunkhwa dekat perbatasan Afghanistan.
"Mereka sedang bekerja di sebuah pos militer yang sedang dibangun. Sebuah IED meledak di bawah kendaraan yang membawa para pekerja itu," kata wakil komisaris Waziristan Utara, Rehan Khattak.
Pakistan mengalami kebangkitan serangan oleh kelompok bersenjata sejak tahun lalu, ketika gencatan senjata antara kelompok terlarang Taliban Pakistan, yang dikenal sebagai TTP dan pemerintah gagal.
Kelompok bersenjata lainnya, termasuk ISIL (ISIS) juga mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan, termasuk ledakan besar pada rapat umum politik di distrik Bajaur Khyber Pakhtunkhwa yang diadakan oleh kelompok agama bulan lalu yang menewaskan 63 orang.
Negara Islam di Provinsi Khorasan (ISKP) atau ISIS-K), afiliasi ISIL dikatakan berada di balik serangan itu.
Pakistan menyalahkan Afghanistan atas serangkaian serangan mematikan di wilayah kesukuan Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan.
Pejabat tinggi Pakistan menuduh pemerintahan Taliban tidak berbuat cukup untuk mengendalikan pergerakan kelompok bersenjata dari melintasi perbatasan yang keropos. Namun, pemerintahan Taliban membantah tuduhan Pakistan tersebut.
"Setelah insiden keamanan baru-baru ini di Pakistan, para pejabat sekali lagi menyalahkan warga Afghanistan alih-alih memperkuat keamanan negara mereka," kata pimpinan juru bicara pemerintahan Taliban Zabihullah Mujahid, kepala juru bicara pemerintahan Taliban dalam sebuah pernyataan awal bulan ini.
Menurut data resmi, dimana sebagian besar diakui oleh TTP, lebih dari 300 serangan telah melanda provinsi Khyber Pakhtunkhwa tahun ini saja.
TTP didirikan pada 2007 dan secara ideologis selaras dengan Taliban Afghanistan. Namun tampaknya organisasi ini beroperasi secara independen.
Di antara banyak tuntutannya, Taliban Pakistan mengupayakan penegakan hukum Islam yang lebih ketat, pembebasan anggotanya dalam tahanan pemerintah, dan pengurangan kehadiran militer Pakistan di beberapa bagian wilayah suku di sepanjang perbatasan Afghanistan
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Irfan Anshori |
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Laga Arema FC vs Persik: Ditonton 2.850 Aremania, Diamankan 2.113 Personel Gabungan
Lewat Talent DNA, Khofifah Dorong Kader Muslimat NU Jadi Motor Organisasi Adaptif
Seminar Pekikan Sastra 2025, Fakultas Sastra UM Angkat Isu Kesetaraan Gender
Festival Perak Kotagede 2025 di Kota Yogyakarta, Kolaborasi Apik Tradisi dan Inovasi
Bethesda Heritage Fun Run 2025, Ribuan Peserta Lari Sambil Napak Tilas Sejarah Yogyakarta
Kunjungi Pendidikan Karakter Panca Waluya, Kak Seto Pastikan Hak Anak Tetap Terlindungi
Bungkam Arema FC, Persik Kediri Akhiri Puasa Kemenangan Sekaligus Jaga Rekor Positif