TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesian Days yang diselenggarakan oleh KBRI Budapest pada tanggal 17-18 Juni 2023 di Vajdahunyad Vara Castle, Budapest, Hungaria, menjadi momen yang sangat spesial bagi masyarakat Indonesia dan Hungaria. Salah satu penampilan yang mencuri perhatian dalam acara tersebut adalah penampilan istimewa dari Perhimpunan Pelajar Indonesia atau juga dikenal sebagai PPI Hungaria, yang berhasil memukau pengunjung dengan tarian daerah yang indah.
Tarian daerah adalah salah satu aspek penting dari kekayaan budaya Indonesia. Setiap tarian memiliki cerita dan makna tersendiri, serta gerakan yang indah dan penuh makna. Dalam Indonesian Days, PPI Hungaria memilih untuk membawakan dua tarian daerah yang sangat berbeda, namun keduanya sama-sama mengagumkan.
Salah satu tarian yang mereka tampilkan adalah Tarian Saman. Tarian ini berasal dari daerah Nangroe Aceh Darussalam di Indonesia bagian barat. Tarian Saman dikenal dengan gerakan yang sangat cepat dan presisi. Para penari duduk berbaris dalam formasi yang kompak dan mengeksekusi gerakan tangan dan tubuh dengan sangat cepat sesuai dengan irama musik yang dimainkan.
Tarian ini tidak hanya memerlukan keterampilan yang tinggi, tetapi juga kekompakan dan koordinasi yang baik antara para penari. Ketika PPI Hungaria membawakan Tarian Saman ini, penonton langsung terpukau oleh tingkat presisi dan harmoni gerakan yang mereka tunjukkan. Meskipun sulit untuk menjalankan gerakan yang begitu cepat dan tepat, PPI Hungaria berhasil memberikan penampilan yang sangat mengesankan.
Selain tari Saman, festival Indonesian Days menampilkan beragam pertunjukan, termasuk pertunjukan musik Gamelan oleh masyarakat Hungaria, tarian tradisional lainnya seperti tari Merak, tari Rumpak Jurami, Topeng Kelana, dan tari Maumere. Demonstrasi memasak dan diskusi panel kopi juga diadakan untuk memeriahkan acara. Pengunjung juga diajak menari poco-poco bersama dalam acara tersebut.
Acara ini turut dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono, yang menyampaikan pentingnya mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia di tingkat global. Bank Indonesia membawa beberapa produk UMKM dan pelaku UMKM langsung dari Indonesia untuk dipamerkan dalam acara ini. Doni berharap bahwa Indonesian Days akan membantu meningkatkan daya saing produk UMKM Indonesia di pasar internasional.
Indonesian Days juga mendapat sambutan positif dari berbagai negara sahabat, termasuk Belanda dan Thailand, yang diwakili oleh duta besar mereka. Acara ini juga dihadiri oleh warga Budapest, mahasiswa internasional, dan komunitas Indonesia yang tinggal di Budapest. Bahkan saat pembukaan acara, berbagai busana adat tradisional dari berbagai daerah di Indonesia dipamerkan, mencakup Bali, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, serta kostum Garuda dan Merak yang eksotis.
Ketua Umum PPI Hungaria, Marhadi, menjelaskan bahwa PPI Hungaria merasa memiliki tanggung jawab untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Hungaria. "Kami melihat Indonesian Days sebagai kesempatan yang sempurna untuk berbagi keindahan budaya Indonesia. PPIH selalu mendukung setiap acara yang diselenggarakan oleh KBRI dan mahasiswa Indonesia di Hungaria," ungkap Marhadi, yang juga seorang mahasiswa doktoral di MATE.
Penampilan PPI Hungaria dalam Indonesian Days tidak hanya memukau pengunjung, tetapi juga memberikan inspirasi. Mereka menunjukkan bahwa meskipun jauh dari tanah air, mereka tetap menjaga dan merayakan budaya Indonesia dengan penuh semangat. Ini adalah bukti bahwa kecintaan pada budaya dan identitas tidak mengenal batas geografis.
Tidak hanya tarian, PPI Hungaria juga aktif dalam berbagai aspek kehidupan mahasiswa Indonesia di Hungaria. Mereka membentuk komunitas yang solid dan saling mendukung. Meskipun memiliki kesibukan akademik yang tinggi, mereka tetap berusaha untuk terlibat dalam acara-acara seperti Indonesian Days untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Hungaria dan dunia.
Indonesian Days di Budapest menjadi bukti bahwa budaya Indonesia memiliki daya tarik yang universal. Penampilan PPI Hungaria adalah contoh nyata bagaimana seni dan budaya dapat menjadi jembatan antara berbagai budaya dan menghasilkan pengertian serta apresiasi yang lebih dalam. (*)
Pewarta | : Khodijah Siti |
Editor | : Khodijah Siti |
Dari Kandang Dlingo Bantul ke Istana, Sapi Bagong Milik Bayu Dibeli Presiden Prabowo
Kaca Bus Tim Persik Kediri Pecah Dilempar Batu saat Tinggalkan Stadion Kanjuruhan
Ada 43 Jemaah Haji Cadangan di Bondowoso Diharapkan Bisa Berangkat Tahun Ini
Banjir Bandang Menerpa, 119 Penduduk Kongo Afrika Meninggal Dunia
Hasil Pertandingan Piala Soeratin Askab PSSI Banyuwangi, Minggu 11 Mei 2025
Sebanyak Delapan Visa Jemaah Haji Asal Bondowoso Belum Terbit
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Laga Arema FC vs Persik: Ditonton 2.850 Aremania, Diamankan 2.113 Personel Gabungan