TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam upaya memperluas akses pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat Indonesia, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah berkomitmen untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada jemaah haji Indonesia yang berada di Arab Saudi. Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menjadi fasilitas yang disediakan oleh Kemenkes untuk memenuhi kebutuhan kesehatan para jemaah haji.
KKHI hadir sebagai tempat pelayanan kesehatan yang menyediakan berbagai jenis layanan, antara lain rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, unit perawatan intensif, rujukan, pemeriksaan penunjang, sanitasi, gizi, serta layanan safari wukuf, tanazul, dan evakuasi.
Selama pelaksanaan ibadah haji, Kemenkes telah mendirikan dua KKHI, yaitu KKHI Makkah yang terletak di Aziziyah Janubiyah Makkah dan KKHI Madinah yang berlokasi di Al Arid Madinah.
KKHI Makkah memiliki kapasitas 257 tempat tidur yang terdiri dari 223 tempat tidur untuk rawat inap, 10 tempat tidur untuk unit perawatan intensif (ICU), dan 24 tempat tidur untuk gawat darurat (IGD). Selain itu, KKHI Makkah juga dilengkapi dengan poliklinik gigi dan rehabilitasi medik, laboratorium, pelayanan kefarmasian, serta sarana pendukung seperti ruang operasi, USG, EKG, Echocardiografi, dan tiga unit ambulans gawat darurat.
"KKHI Makkah memiliki lokasi yang strategis, dekat dengan Masjidil Haram, Mina, dan jalan menuju Arafah. Pada puncak ibadah haji, sekitar tanggal 5 hingga 9 Dzulhijjah, KKHI Makkah biasanya dipadati oleh jemaah haji yang mulai merasa lelah dan sakit," jelas Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, Ak M.M.
Untuk menghadapi puncak ibadah haji, KKHI Makkah juga dilengkapi dengan pelayanan spesialis, termasuk penyakit dalam, paru-paru, jantung dan pembuluh darah, saraf, jiwa, bedah, anestesi, kedokteran fisik dan rehabilitasi, serta kedokteran penerbangan.
Sementara itu, KKHI Madinah memiliki skala yang lebih kecil dibandingkan dengan KKHI Makkah. KKHI Madinah memiliki kapasitas 69 tempat tidur, terdiri dari 10 tempat tidur untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), 7 tempat tidur untuk unit perawatan intensif (ICU), 2 tempat tidur isolasi, 43 tempat tidur rawat inap, dan 7 tempat tidur psikiatri. KKHI Madinah juga dilengkapi dengan laboratorium, apotek, poliklinik gigi, 11 unit ambulans, serta sarana pendukung seperti USG, EKG, dan Echocardiografi.
"Walaupun KKHI Madinah berukuran lebih kecil daripada KKHI Makkah, fasilitas ini tetap menyediakan layanan kesehatan spesialis sebagaimana rumah sakit," jelas Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek.
KKHI Madinah menawarkan pelayanan spesialis dalam bidang anestesi, bedah, pengobatan darurat, jantung dan pembuluh darah, penyakit dalam, paru-paru, saraf, ortopedi, dan jiwa.
Seluruh layanan kesehatan ini merupakan upaya untuk mengurangi angka kematian jemaah haji Indonesia di Arab Saudi dan memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji bagi jemaah asal Indonesia.
"Diharapkan jemaah haji yang mengalami kendala kesehatan tetap dapat menjalankan seluruh rukun haji dan beribadah sesuai dengan tuntunan agama," tambah Liliek
Pewarta | : Bambang H Irwanto |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Dari Kandang Dlingo Bantul ke Istana, Sapi Bagong Milik Bayu Dibeli Presiden Prabowo
Kaca Bus Tim Persik Kediri Pecah Dilempar Batu saat Tinggalkan Stadion Kanjuruhan
Ada 43 Jemaah Haji Cadangan di Bondowoso Diharapkan Bisa Berangkat Tahun Ini
Banjir Bandang Menerpa, 119 Penduduk Kongo Afrika Meninggal Dunia
Hasil Pertandingan Piala Soeratin Askab PSSI Banyuwangi, Minggu 11 Mei 2025
Sebanyak Delapan Visa Jemaah Haji Asal Bondowoso Belum Terbit
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Laga Arema FC vs Persik: Ditonton 2.850 Aremania, Diamankan 2.113 Personel Gabungan