TIMESINDONESIA, MALANG – Yogyakarta, 7 Juli 1966. Hari ini, 57 tahun lalu, suatu hari yang tampak biasa. Namun di hari itu menjadi bingkai penanda lahirnya seorang pemimpin, Hasto Kristiyanto, sekjen PDI Perjuangan.
Pada hari yang tampak tak biasa ini, kita mencoba melihat ke dalam. Meraba dan memahami pikiran dan tindakan seorang Hasto.
Hasto Kristiyanto, dalam peta politik dan sosial Indonesia, adalah sosok yang mengejutkan. Sebuah titik yang bergerak dinamis, dengan pola yang sulit diprediksi namun tetap konsisten dengan prinsip-prinsipnya. Ada ritme dalam langkah-langkahnya, sebuah irama yang menggema dalam kebijakan dan keputusan yang ia ambil.
Pada hari ini, ulang tahun Hasto, kita merenung. Mengapa? Karena dalam refleksi ini, kita melihat gambaran pribadi dan visi politiknya.
Ada nuansa filosofis dalam cara Hasto menjalani hidup dan politik. Seolah-olah dia memahami sesuatu yang kita tidak paham. Bahwa kehidupan dan politik bukanlah tentang tujuan, melainkan tentang perjalanan.
Untuk memahami Hasto, kita perlu melihat dari perspektif yang lebih luas. Ada nuansa filosofis dalam dirinya. Seakan-akan ia memahami, bahwa pemimpin bukanlah seseorang yang mengambil keputusan, tetapi seseorang yang mempengaruhi orang lain untuk membuat keputusan yang lebih baik.
Hasto adalah bagian integral dalam sinfonia sosial dan politik bangsa ini. Dia bukan hanya bagian dari orkestra, tetapi juga konduktor, yang mengarahkan nada dan ritme kebijakan dan keputusan. Dia adalah musisi dan komposer dalam pentas kehidupan bangsa ini, dan hari ini, kita merayakan melodi yang telah ia mainkan.
Seiring langkah Hasto yang terus bergerak, kita teringat pada kata-kata indah dari Mahatma Gandhi, "Pengetahuan bukanlah titik akhir, melainkan titik awal." Mungkin itu sebabnya, Hasto, meski telah mencapai banyak hal, masih melanjutkan perjalanan dan pembelajarannya.
Selamat ulang tahun, Pak Hasto Kristiyanto. Terima kasih telah memberikan melodi dalam sinfonia bangsa ini. Teruslah bergerak, berkreasi, dan berinspirasi.
"Perjalanan seorang pemimpin adalah perjalanan seorang pencerita, dan kita semua adalah bagian dari cerita itu." Bung telah menulis bagian penting dari cerita bangsa ini, dan kita semua menantikan bab berikutnya. (*)
Editor | : Sudarmadji |
Pemerintah Beri Tanggapan Keras Terhadap Aksi Premanisme Berbasis Ormas
Kemenag Perketat Perlindungan Jemaah Haji Khusus, Asuransi dan Rumah Sakit Tak Boleh Sekadar Formalitas
Wafat Saat Tiba di Tanah Suci, Jemaah Haji Asal Sidoarjo Dimakamkan di Baqi
Grand Final PLN Mobile Proliga 2025 Akan Digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta
Menabung Sejak 1986, Pemulung Asal Semarang Ini Akhirnya Berangkat Haji Bersama Istri
Soal Kasus Miras di Temenggungan, Bupati: Sudah Ada Permendagri-nya, Inspektorat Akan Mengkaji
Gangguan Tidur Bisa Hambat Pertumbuhan dan Kecerdasan Balita
Di Balik Kedatangan Jemaah Haji Indonesia, Mereka Menyambut di Bawah Terik dan Dingin Bandara Madinah
Catat! Ini Jadwal Pertandingan Persewangi di Babak 16 Besar Liga 4 Nasional
Babak 16 Besar Liga 4 Nasional, Persewangi Banyuwangi Optimistis Bangkit