TIMESINDONESIA, JEMBER – Luar biasa. Itulah sensasi yang dirasakan oleh Erisha, saat menikmati suasana di Kafe Tebing yang ada di Taman Botani Sukorambi (TBS). Sembari menikmati suguhan minuman hangat yang tersaji, Erisha, salah satu pengunjung kafe itu bisa menikmati pemandangan Kota Jember yang ada di bawahnya.
"Seru banget, sambil minum-minum, kita bisa melihat pemandangan Jember yang ada di bawah. Karena posisinya pas di ketinggian. Jadi kita bisa merasakan keindahan alam secara langsung. Baik siang atau juga malam. Hawanya juga sejuk,” ujar pemilik nama lengkap Erisha Najwa Himaya ketika ditemui TIMES Indonesia beberapa waktu lalu.
Kafe Tebing dipilih Erisha bersama rekan-rekannya untuk mengisi waktu libur.
Berwisata di alam terbuka, menjadi pilihan yang tepat untuk melepas kepenatan di sela-sela rutinitas sehari-hari.
“Aksesnya juga mudah, tidak jauh dari pusat kota,” tutur gadis yang berkuliah di salah satu kampus yang ada di Jember ini.
Diresmikan sejak 15 Agustus 2018 lalu, Kafe Tebing dibuat oleh Taman Botani Sukorambi (TBS) untuk menambah alternatif destinasi wisata alam di area seluas 7 kilometer ini.
Yakni dari sebuah tebing yang awalnya hanya berupa singgan dan akses jalan, disulap menjadi kafe yang indah.
Pemberian sekat kaca di meja makan menjadi pemandangan baru yang mulai sejak adanya adaptasi kenormalan baru.
Namun, hal itu tidak mengurangi nuansa alam yang tersaji.
Cukup dengan merogoh kocek mulai dari Rp 10.000 wisatawan sudah dapat menikmati sensasi wisata kuliner di atas tebing berketinggian 40 meter.
Sebaliknya saat jam operasional wisata Botani tutup, maka tiket hanya dibandrol Rp 5 ribu di loket pembayaran.
“Jangan khawatir, tiket Rp 5 ribu ini dapat ditukarkan di kasir Kafe Tebing sebagai cashback dari bill tagihan,” ujar Alvina Citra, Manajer Pemasaran Taman Botansi Sukorambi (TBS).
Kafe Tebing ini juga menawarkan konsep nuansa alam saat malam hari.
Pengunjung dapat menikmati keindahan Kota Jember dari kejauhan.
“Pada hari Sabtu khususnya, kami buka hingga malam hari yakni pukul 7 pagi sampai 9 malam. Kami juga menyajikan live music serta tebing music yang menenangkan,” tutur Alvina.
Beberapa jamuan yang ada di wisata Kafe Tebing ini juga termasuk jarang ditemukan di kafe lainnya.
Dengan mengusung konsep feel nature, beberapa menu telah disesuaikan. Seperti nasi kecombrang, sereh jahe, wedang kayu manis, dan masih banyak lagi menu lainnya yang membuat suasana alam dapat makin dinikmati.
Pandemi Covid-19 mengharuskan seluruh sektor untuk menyesuaikan dengan adaptasi kenormalan baru.
Seperti yang dilakukan oleh Kafe Tebing yang ada di Taman Botani Sukorambi, Jember, Jawa Timur.
Sempat tutup di awal pandemi, kafe ini kembali beroperasi dengan sejumlah penyesuaian.
Mulai dari pembatasan jumlah pengunjung, pemberian sekat kaca meja, serta penerapan taat protokol Covid-19 lainnya membuat Kafe Tebing ini dapat dijadikan pilihan lokasi wisata kala pandemi. “Kami berkomitmen untuk senantiasa menyajikan pelayanan dengan mematuhi protokol kesehatan seperti yang dianjurkan oleh pemerintah,” ucap Alvina. (*)
Pewarta | : Devidia Tri Ayudiansyah (MG-317) |
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Belasan Tewas Tragis Akibat Dugaan Ledakan Amunisi Sisa di Garut
Transformasi Layanan Haji 2025, Skema Berbasis Syarikah Berlaku Menyeluruh di Makkah
UMKM Lokal Borobudur Bersinar di Suadesa Festival 2025, Penjualan Naik Dua Kali Lipat
Gubernur Khofifah Tanam Pohon Maja di IKN, Wujudkan Jatim Gerbang Baru Nusantara
Inovasi Belajar Tajwid Lewat LMS, Penyuluh Asal Wonosobo Juara 1 PAI Award Jateng
Sebelum Resident Playbook, Series Medis Amerika Ini Paling Populer
Aksi Heroik di Balik Kemudi, Diva Zahra Pamer Skill di Kejurnas Sprint Rally 2025
Termasuk Anak Berkebutuhan Khusus, 55 Peserta Ramaikan Fun Akas Competition di Surabaya
Workshop Sastra BerZinergi BEMFA Sastra UM, Memotret Lembaran Cerita Melalui Zine
Cegah Premanisme, Polres Majalengka Kerahkan Ratusan Personel Amankan Libur Waisak 2025