Wisata
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Libur lebaran merupakan momen yang dinanti-nanti oleh sebagian orang setiap tahunnya. Selain menjadi waktu yang pas untuk melepaskan penat dari kesibukan aktivitas sehari-hari, banyak dari mereka yang memilih untuk menggunakan waktu libur hari raya idul fitri dengan mengunjungi rumah sanak saudara agar bisa berkumpul bersama keluarga besar.
Biasanya momen yang identik dengan keluarga ini juga dapat dimanfaatkan pergi ke tempat destinasi wisata untuk menambah rasa berkumpul semakin terasa hangat dan senang. Maka dari itu, tak jarang sering dijumpai ketika libur lebaran tempat-tempat wisata dibanjiri pengunjung, termasuk di Kabupaten Banyuwangi.
Kabid Pemasaran Disbudpar Banyuwangi, Ainur Rofiq. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Melihat keindahan baik wisata alam dan buatan di Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi salah satu primadona para pelancong. Apalagi disaat libur lebaran tiba, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat membagikan tips supaya waktu tamasya kalian nyaman dan aman.
“Pertama tentukan tempat wisata terlebih dahulu yang mau dikunjungi,” kata Kepala Disbudpar Banyuwangi, Muhammad Yanuar Bramuda melalui Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran, Ainur Rofiq, Rabu, (12/4/2023).
Menurutnya, pemilihan tempat wisata sangatlah penting untuk menyesuaikan kenyamanan dan keamanan. Pasalnya, masing-masing destinasi mempunyai kriteria-kriteria tertentu yang harus dibawa.
“Peralatan yang dibawa termasuk pakaian yang digunakan antara pergi ke gunung dan pantai pasti beda,” ujarnya.
Dia mencontohkan, jika seseorang ingin berlibur bersama keluarga ke Gunung Ijen, peralatan yang dibawa diantaranya, sepatu, jaket yang cukup bisa menahan dingin dan tas sebagai tempat membawa makanan penuh protein, jas hujan, senter dan masker untuk meminimalisir asap belerang.
Tidak hanya itu, Disbudpar Banyuwangi menghimbau bagi yang membawa kendaraan pribadi baik kendaraan roda dua dan roda empat diminta untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi kendaraannya. Karena, jalur lintas tanjakan di Gunung Ijen curam.
“Baik motor atau mobil yang bertransmisi matic yang rawan rem blong, kami himbau lebih naik jeep atau Damri,” ungkapnya.
Namun, lanjut Rofiq, apabila pengunjung memilih menghabiskan liburan di pantai, pihaknya meminta untuk mentaati peraturan yang ada disana atau mentaati kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat.
“Tidak semua pantai disini bisa digunakan untuk mandi,” cetusnya.
Selain itu, demi menjaga kenyamanan dan keamanan pengunjung yang berlibur ke tempat wisata yang ada di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa ini, Disbudpar Banyuwangi terus melakukan monev atau monitoring evaluasi bekerjasama dengan pengelola wisata atau pokdarwis.
“Tidak hanya tempat wisata, hotel dan restoran kita pantau agar siap menghadapi libur lebaran. Tentunya memberikan rasa aman dan nyaman,” terangnya.
Perlu diketahui, beberapa waktu lalu hingga saat ini, Disbudpar Banyuwangi memberikan pelatihan kepada pelaku jasa pariwisata di Bumi Blambangan yaitu hotel dan restoran untuk melakukan standarisasi terkait Halal, Higien dan Sehat (H2S), bekerjasama dengan Kementerian Agama, Dinas Kesehatan dan Perguruan Tinggi.
Sebagai informasi, dalam rangka mendukung pariwisata di Banyuwangi, Pemkab setempat bekerjasama dengan Damri memberikan pelayanan jasa transportasi dengan rute wisata Gunung Ijen dan Baluran yang berangkat setiap harinya di Taman Sritanjung. Tentunya dengan harga terjangkau. Mengenai informasi lebih lanjut, bila minat kalian bisa menghubungi nomor 0821-4142-3324. (*)
| Pewarta | : Fazar Dimas Priyatna |
| Editor | : Imadudin Muhammad |