Wisata
TIMESINDONESIA, JOMBANG – Dikenal dengan slogan 'Jombang Beriman', Kabupaten Jombang, Jawa Timur memiliki banyak destinasi wisata religi.
Wisata religi tersebut meliputi pondok pesantren yang jumlahnya sangat banyak. Selain itu, di Jombang juga terdapat makam para waliyullah tokoh penting yang berperan dalam penyebaran agama Islam.
Makam para tokoh ini tak pernah sepi dari para peziarah, baik dari warga sekitar maupun peziarah dari luar kota. Banyak peziarah yang percaya di makam tersebut peluang terijabahnya doa lebih tinggi, karena di makam para tokoh mempunyai keistimewaan karomah.
Berikut adalah rekomendasi destinasi makam tokoh agama di Jombang:
Kawasan makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan KH Hasyim Asyari terletak di komplek Pondok Pesantren Tebuireng, Diwek, Jombang.
KH Hasyim Asyari adalah seorang ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama (NU), dan ulama besar yang bergelar pahlawan nasional. KH Hasyim Asyari mendapat julukan Hadratussyaikh yang artinya Maha Guru karena mampu menghafal 6 kitab hadis, serta Syaikhul Masyayikh yaitu gurunya para guru.
Sedangkan,KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur adalah cucu dari Kh Hasyim Asyari (pihak ayah) dan KH Bisri Syansuri (pihak ibu). Gus Dur juga merupakan presiden ke-empat Republik Indonesia, keterlibatannya di dunia politi Indonesia pun cukup banyak.
KH Hasyim Asyari wafat pada 1947 dan di makamkan di Tebuireng, begitu juga dengan Gus Dur yang wafat di tahun 2009, mereka dimakamkan di satu komplek pemakaman keluarga.
KH Abdul Wahab Hasbullah merupakan seorang ulama inspirator sekaligus pendiri Nahdlatul ulama (NU), ia mendirikan surat kabar Soeara NO. Ia banyak berkontribusi dalam perkembangan NU.
Salah satu kontribusinya adalah dengan menciptakan syair “Ya Lal Wathon” yang masih dinyanyikan sampai sekarang.
KH Abdul Wahab Hasbullah wafat pada tahun 1971 dan disemyamkan di komplek Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas Jombang. Di kawasan makam sudah dilengkapi dengan tempat parkir yang memadai dan tempat istirahat bagi peziarah.
Makam KH Bisri Syansuri terletak di kawasan Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang. Kakek dari Gus Dur ini adalah pendiri pondok tersebut
KH Bisri Syansuri merupakan salah satu pahlawan RI yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Komando. Ia bertugas menjadi penghubung antara gerakan massa yang dikerahkan oleh Bung Tomo dengan para kiai di Jawa Timur, pada saat akan terjadi peristiwa 10 November.
Makam KH Muhammad Romli Tamim berada di kawasan Pesantren Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang.
KH Muhammad Romli Tamim adalah seorang kiai yang sangat alim, sabar, wara’, faqih, sufi murni, mursyid Thariqah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah, dan pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang.
KH. Muhammad Romli Tamim adalah salah satu putra dari empat putra Kiai Tamim Irsyad (seorang Kiai asal Bangkalan Madura).
KH Muhammad Romli Tamim lahir pada tahun 1888 di Bangkalan Madura, sejak masih kecil, beliau diboyong oleh orangtuanya, KH. Tamim Irsyad ke Peterongan Jombang.
Makam KH Sayyid terletak di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Jombang. Mbah Sayyid merupakan salah satu tokoh yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Ia merupakan keturunan Rasulullah SAW yang bermarga Basyaiban. Marga tersebut ia dapatkan dari sang ayah.
Sedangkan dari sang ibu, ia juga keturunan Rasulullah melalui jalur nasab Sunan Gunung Jati. Kondisi makam pun cukup memadai, terdapat tempat parkir yang sangat luas dan beberapa fasilitas yang dibangun, tentu membuat peziarah lebih nyaman.
Makam Mbah Buyut Sona terletak di kawasan galian C aktif wilayah Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, terdapat makam kuno yang ada sejak 1800-an. Makam kuno tersebut adalah makam Mbah Buyut Sona.
Makam yang diyakini warga merupakan makam salah satu waliyullah ini kerap dikunjungi peziarah wisata religi baik dari dalam maupun luar Kabupaten Jombang. Mbah Buyut Sona diyakini masih memiliki hubungan erat dengan Maulana Malik Ibrahim, salah satu Wali Songo. (*)
| Pewarta | : Bambang Cahyono |
| Editor | : Ronny Wicaksono |
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Laga Arema FC vs Persik: Ditonton 2.850 Aremania, Diamankan 2.113 Personel Gabungan
Lewat Talent DNA, Khofifah Dorong Kader Muslimat NU Jadi Motor Organisasi Adaptif
Seminar Pekikan Sastra 2025, Fakultas Sastra UM Angkat Isu Kesetaraan Gender
Festival Perak Kotagede 2025 di Kota Yogyakarta, Kolaborasi Apik Tradisi dan Inovasi
Bethesda Heritage Fun Run 2025, Ribuan Peserta Lari Sambil Napak Tilas Sejarah Yogyakarta
Kunjungi Pendidikan Karakter Panca Waluya, Kak Seto Pastikan Hak Anak Tetap Terlindungi
Bungkam Arema FC, Persik Kediri Akhiri Puasa Kemenangan Sekaligus Jaga Rekor Positif