Wisata
TIMESINDONESIA, BLITAR – Istana Gebang merupakan salah satu cagar budaya yang berada di Kota Blitar. Istana Gebang sendiri lebih dikenal sebagai rumah orang tua Presiden RI, Ir. Soekarno. Rumah yang masih memiliki nilai arsitektur khas Jawa-Belanda tersebut merupakan tempat sang proklamator menghabiskan masa remajanya.
Rumah yang memiliki luas sekitar 1,7 hektare itu berada di Jalan Sultan Agung No.59 Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Ketika TIMES Indonesia berkunjung pada salah satu ikon wisata Kota Blitar tersebut, kami menemukan fakta-fakta yang dapat dibagikan kepada para pembaca, berikut informasinya.
1. Asal-Usul Penamaan Istana Gebang
Istana Gebang memiliki filosofi tersendiri dalam penamaannya. Kata “Istana” sendiri digunakan sebagai label dari rumah presiden pertama Indonesia, yaitu Ir. Soekarno. Selain itu, kata “Gebang” sendiri merupakan prakarsa masyarakat sekitar yang mana lokasi dari cagar budaya tersebut berada di Kampung Gebang, Kelurahan Sananwetan, Kota Blitar.
2. Replika Gong Perdamaian
Gong Perdamaian yang terletak di depan rumah induk Istana Gebang, tepatnya di samping kanan, merupakan replika dari Gong Perdamaian asli yang dapat kita temui di makam Soekarno, Kota Blitar. Replika dari gong perdamaian ini telah ada semenjak Istana Gebang ditetapkan sebagai cagar budaya pada tahun 2012. Salah satu tokoh penting dibalik wujud replika gong perdamaian di Istana Gebang adalah Megawati Soekarnoputri, anak kedua dari Soekarno.
3. Kenthong Robyong
Salah satu spot menarik di Istana Gebang adalah adanya Kenthong Robyong yang terletak di halaman istana tersebut. Kenthong tersebut terbuat dari pohon Gada yang roboh pada 2018. Konon, pohon Gada tersebut sebelumnya telah ada sejak tahun 1970. Kenthong tersebut diukir oleh Ki Amang Pramoe Soedirja, seniman asal Kota Blitar.
Selain Kenthong Robyong, pohon Gada yang telah tumbang tersebut diukir menjadi patung Soekarno serta kedua orang tuanya. Jika Anda penasaran dengan wujud dari pohon Gada, di depan Kenthong Robyong terdapat sebuah pohon yang dipagari, pohon tersebut adalah pohon Gada dalam versi “mini”.
4. Balai Kesenian
Bangunan yang berada di sebelah rumah induk Istana Gebang ini didirikan pada 1951. Bangun tersebut awalnya digunakan untuk tempat penyambutan kedatangan Soekarno di Istana. Selain itu, balai kesenian juga digunakan sebagai tempat Bulan Karno belajar mendalang sendiri, tempat latihan pagelaran seni, serta tempat pertunjukan wayang. Balai kesenian terbuka secara umum untuk digunakan kegiatan kesenian.(*)
| Pewarta | : Tiara Firgishanda Ipaenin (PKL) |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |