TIMESINDONESIA, MALANG – Bus Malang City Tour (Macito) ternyata memiliki dampak hebat di sektor wisata wilayah Kota Malang. Bagaimana tidak, bus milik Pemkot Malang ini setiap harinya diserbu oleh wisatawan lokal maupun mancanegara yang tengah berlibur ke Kota Malang.
Perlu diketahui, Bus Macito ini telah ada sejak era kepemimpinan Wali Kota Malang, Abah Anton. Namun, pengoperasiannya pun mandek, akibat bus Macito yang dulunya bertingkat dua tersebut tak mendapat izin beroperasi di jjalanan, karena dinilai membahayakan dan tak sesuai regulasi.
Akhirnya, pada 2021 pada era kepemimpinan Wali Kota Malang, Sutiaji bus tersebut kembali diresmikan dengan branding baru dan desain baru yang sesuai regulasi serta mendapatkan izin beroperasi.
Awalnya, Pemkot Malang hanya memiliki dua bus Macito saja yang setiap hari dioperasikan gratis guna memenuhi kebutuhan masyarakat untuk berwisata keliling kota.
Namun, lambat laun karena animo masyarakat yang cukup besar, bus Macito pun ditambah hingga kini menjadi 5 bus dengan berbagai desain dan warna yang berbeda.
Tenaga Pembantu Operasional Kegiatan (TPOK) Driver Macito dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Mikha Sibarani mengakui bahwa Macito ini sukses menggaet banyak wisatawan untuk berkeliling Kota Malang.
Sejak tiga bulan lalu ia menjadi driver Macito, yang normalnya 6 trip dalam satu hari, biasanya ia bisa menjalankan 10 sampai 12 trip dalam satu hari.
"Sangking banyaknya animo masyarakat. Jadi saya pernah sampai 12 trip dalam sehari, ini bukti kita untuk memenuhi kebutuhan wisata masyarakat," ujar Mikha, Rabu (19/7/2023).
Bus yang didesain khusus dari hasil anggaran APBD dan juga hibah ini, memiliki trip berkeliling wilayah wisata Kota Malang yang cukup menarik.
Terdapat dua tempat titik berangkat Bus Macito, yakni di kawasan Taman Rekreasi Kota (Tarekot) dan pintu masuk Stadion Gajayana.
Masyarakat yang naik bus Macito, nantinya akan diajak berkeliling mulai dari kawasan Idjen Boulevard, Museum Brawijaya, Perpustakaan Umum, Jalan Kahuripan, Stasiun Baru Kota Malang, Alun-Alun Tugu, Balai Kota Malang, Alun-Alun Merdeka, Sarinah hingga melintas di sepanjang kawasan Kayutangan Heritage.
"Kalau membawa kendaraan, kita kondisional. Kalau ada kemacetan, nanti kita alihkan jalur," katanya.
Berbagai macam karakter masyarakat kerap kali ditemui Mikha. Hal ini yang membuat ia betah bisa memberikan hiburan kepada masyarakat dan wisatawan.
"Ya kadang ada yang cerewet, anaknya nangis. Tapi itu semua harus kita atasi dengan baik. Kita kasih arahan biar sesuai dengan kita," ungkapnya.
Saat ini, Pemkot Malang memiliki 5 bus yang setiap harinya beroperasi 3 bus dengan dua bus diistirahatkan ataupun dipergunakan secara isidentil.
"5 driver untuk 5 bus. Kita gantian. Karena dua bus itu kita istirahatkan, seperti cek mesin, service dan lainnya. Ataupun juga untuk isidentil, seperti kegiatan pemerintah," tuturnya.
Sementara, penumpang Macito yakni mahasiswa asal Lampung bernama Listi (24) merasa senang akhirnya bisa naik Macito.
"Ini pertama kali saya naik dan seru banget. Apalagi lewat Kayutangan, itu bagus banget. Jalannya juga bagus," katanya.
Penumpang lainnya, yakni warga Malang bernama Mukti (17) merasa senang bisa naik bus Macito bersama keluarga dan temannya.
"Keren bisa keliling-keliling Malang sambil refreshing. Saya sudah lama pengen naik, setiap kali lihat pas lewat rasanya senang kalau bisa naik. Akhirnya sekarang keturutan bareng keluarga dan teman juga," tuturnya.
Mukti mengucapkan terimakasih kepada Pemkot Malang, terutama Wali Kota Malang Sutiaji yang sudah memberikan fasilitas gratis berupa Bus Macito bagi warga Malang maupun wisatawan.
Bus Macito ini, menurut Mukti, bisa menjadi ujung tombak kesuksesan wisata Kota Malang. Maka dari itu, ia memberikan saran agar rute dan jam operasional bus Macito bisa ditambah.
"Sejauh ini kalau saya gak salah kan operasional mulai jam 9 sampai jam 4 sore. Mungkin bisa ditambah, karena kalau malam itu suasana Kota Malang bagus banget. Destinasi yang dikelilingi bisa ditambah juga nanti. Saya terimakasih ke Pemkot Malang, ini sangat berkesan dan fasilitasnya bagus serta nyaman banget," tandasnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Dari Kandang Dlingo Bantul ke Istana, Sapi Bagong Milik Bayu Dibeli Presiden Prabowo
Kaca Bus Tim Persik Kediri Pecah Dilempar Batu saat Tinggalkan Stadion Kanjuruhan
Ada 43 Jemaah Haji Cadangan di Bondowoso Diharapkan Bisa Berangkat Tahun Ini
Banjir Bandang Menerpa, 119 Penduduk Kongo Afrika Meninggal Dunia
Hasil Pertandingan Piala Soeratin Askab PSSI Banyuwangi, Minggu 11 Mei 2025
Sebanyak Delapan Visa Jemaah Haji Asal Bondowoso Belum Terbit
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Laga Arema FC vs Persik: Ditonton 2.850 Aremania, Diamankan 2.113 Personel Gabungan