TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Terdapat suatu kawasan di Banyuwangi yang memiliki nilai sejarah yang sangat penting, yakni Gedung Inggrisan.
Kawasan yang akan dikunjungi oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Tentara Nasional Indonesia (TNI AD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, ini, diketahui memiliki kisah yang luar biasa pada masa lalunya.
Menurut Komandan Kodim 0825 Banyuwangi, Letnan Kolonel Kav Eko Julianto Ramadan, Gedung Tua Inggrisan secara historis merupakan aset budaya dan bersejarah yang penting dan unik di Banyuwangi.
Gedung Inggrisan merupakan bangunan peninggalan era kolonial. Kawasan di pusat kota Banyuwangi dibangun tahun 1889. Dahulu, kawasan Inggrisan merupakan kantor dagang Inggris, didirikan oleh British East India Company (EIC).
Bangunan yang mengadopsi arsitektur Bugis ini dibangun tahun 1776, kemudian dikuasai Inggris mulai tahun 1811 sebagai kantor dagang British East India Company (BEIC).
Bangunan yang dikenal sebagai Kampung Inggrisan ini juga menjadi kantor telegraf yang menghubungkan Banyuwangi dengan Kota Broome, Australia.
Sejarah kawasan ini menjadikannya titik minat yang penting, bukan hanya bagi masyarakat lokal, tapi juga bagi para pejabat, sejarawan, dan wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya Indonesia.
Meski memiliki asal usul bersejarah, Gedung Tua Inggrisan tidak hanya tertinggal dalam waktu. Sebaliknya, Letkol Kav Eko Julianto Ramadan menunjukkan bahwa pemerintah setempat rencananya akan bekerjasama dengan Kodim untuk merenovasi dan mengelola Gedung Tua Inggrisan sebagai daya tarik wisata baru yang akan mempromosikan sejarah dan budaya Banyuwangi kepada generasi mendatang.
“Rencana ini mengisyaratkan visi yang menggabungkan penghormatan kepada warisan sejarah Gedung Tua Inggrisan dan masa depan yang inovatif dan inklusif,” ujarnya.
“Rencana tersebut juga bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat lokal melalui peningkatan pariwisata dan kesadaran budaya,” imbuhnya.
Dengan kunjungan Kasad TNI AD, diharapkan Gedung Tua Inggrisan akan mendapatkan perhatian yang layak dan menjadi contoh bagaimana kita dapat menghormati dan mempromosikan sejarah kita, sambil juga melihat ke depan menuju masa depan yang lebih baik.
Sebelumnya, Kasad TNI Dudung Abdulrahman telah mengunjungi Banyuwangi pada 31 Juli. Jenderal bintang empat ini menyatakan akan mendukung kawasan Inggrisan dijadikan destinasi baru di Banyuwangi atau kawasan wisata sejarah. (*)
Pewarta | : Sarifah Latowa |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Banjir Bandang Menerpa, 119 Penduduk Kongo Afrika Meninggal Dunia
Hasil Pertandingan Piala Soeratin Askab PSSI Banyuwangi, Minggu 11 Mei 2025
Sebanyak Delapan Visa Jemaah Haji Asal Bondowoso Belum Terbit
PLN Mobile Proliga 2025, Samator Kunci Juara Tiga Usai Bekuk Bank Sumsel
Harmoni Budaya, Religi dan Ekonomi dalam Festival Jogokariyan 2025 Kota Yogyakarta
Jalur Seleksi Mandiri UNAIR Tahun Akademik 2025 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Laga Arema FC vs Persik: Ditonton 2.850 Aremania, Diamankan 2.113 Personel Gabungan
Lewat Talent DNA, Khofifah Dorong Kader Muslimat NU Jadi Motor Organisasi Adaptif
Seminar Pekikan Sastra 2025, Fakultas Sastra UM Angkat Isu Kesetaraan Gender
Festival Perak Kotagede 2025 di Kota Yogyakarta, Kolaborasi Apik Tradisi dan Inovasi