
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Prihatin dengan merebaknya fenomena LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) akhir-akhir ini, Briptu Arief Firmansah Budi terjun menjadi terapis dalam gerakan peduli kesembuhan LGBT.
Polisi yang bertugas di Bagian Operasi (Bag Ops) Polres Probolinggo Kota itu, bahkan menjadi pelopor gerakan yang dimulai sejak 14 Februari sampai 31 Maret tersebut. Dia merupakan ketua Pakar Mediasi Hypnosis Indonesia (PMHI).
Advertisement
“Gerakan ini bermula dari keprihatinan orang-orang yang tergabung dalam PMHI atas merebaknya fenomena LGBT, akhir-akhir ini. Serentak mulai Aceh sampai Lombok,” katanya saat ditemui PROBOLINGGOTIMES, Kamis (18/2/2016).
Sebagai gerakan kemanusiaan, jumlah relawannya berkembang pesat. Sejak diluncurkan dan dipublikasikan lewat media sosial sejak 14 Februari lalu, sampai kini tercatat sudah ada 51 orang yang bergabung.
Mereka terdiri dari unsur hypnoterapis, psikiater, medis, dan sukarelawan umum. Gerakan ini, tak setuju dengan jargon penolakan terhadap LGBT. “Tetapi, membantu mereka kembali ke jalan yang benar, sesuai dengan firah manusia. Jangan dikucilkan atau bahkan dibenci,” katanya.
Dari sekian banyak orang yang diterapi Arief, yang terbanyak adalah gay dan lesbian. Rata-rata merupakan pelajar SMA/sederajat baik laki-laki maupun perempuan. Untuk lesbian, biasanya salah satunya adalah perempuan tomboy. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.