[CEK FAKTA] Video Paslon Pilwali Surabaya Bagikan Sembako Dikaitkan dengan Kasus Mensos

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sebuah video pembagian sembako oleh pasangan calon (paslon) Pilwali Surabaya 2020 nomor 1 Eri-Pamuji (Ermuji), yang dikaitkan dengan mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara beredar di grup Facebook.
Video berdurasi 0;56 detik tersebut diunggah dalam group facebook Suara Rakyat Surabaya. Video itu menampilkan informasi terkait pembagian sembako pasangan calon Eri-Pamuji dengan Menteri Sosial, Juliari Batubara, yang tertangkap KPK. Video itu juga menampilkan kegiatan pembagian sembako yang dipadukan dengan beberapa foto di Kecamatan Gayungan, Surabaya.
Advertisement
Video itu dinarasikan Mensos yang terlibat kasus korupsi terlibat dalam pembagian beras, disertakan juga narasi kalau Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Penasehat Hukum Indonesia meminta KPK memeriksa Surabaya, dan dihubungkan dengan mundurnya Kepala Dinas Sosial Surabaya yang dicopot karena menolak menyalurkan bantuan untuk kebutuhan kampanye.
Sumber: Postingan Facebook
CEK FAKTA
Menurut penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Karena tidak ada keterkaitan pembagian sembako dengan kasus yang menjerat Mensos RI Juliari Batubara.
Menurut hasil pemecahan frame video tersebut, tim menemukan fakta bahwa kegiatan pembagian itu terjadi di kawasan kampung Wilayah Sidonipah, Kelurahan Simolawang, Surabaya, bukan di Kecamatan Gayungan. Video ini merupakan kegiatan komunitas cangkrukan 83 family yang merupakan salah satu relawan paslon nomor 1 Eri-Pamuji.
Salah satu media online sempat memberitakan kegiatan dari relawan kemenangan paslon Ermuji tersebut. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa Relawan Kemenangan Cangkrukan 83 menggelar bakti sosial pasar gratis untuk masyarakat di kawasan Kampung wilayah Sidonipah Kelurahan Simolawang Surabaya, Rabu (2/12/2020). Pembagian dimulai sejak pagi dengan membagikan 300 paket sembako.
Sumber: Relawan Cangkrukan 83, Kemenangan ErJi Gelar Pasar Gratis di Sidonipah-Simolawang | Beritabangsa
Video tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan program penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Tahap VII, pada Rabu (7/10/2020) di Kantor Pos Kebon Rejo, Kota Surabaya, Jawa Timur. Dalam kegiatan yang berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan dengan ketat, ini dihadiri oleh Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Dirut PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan sederet pejabat penting lainnya.
Sumber: Rona Bahagia Penjahit dan Tukang Ojek Daring Usai Terima BST di Kota Pahlawan | kemsos.go.id
Sedangkan untuk foto kantong beras dalam plastik bergambar salah satu pasangan calon adalah kegiatan komunitas Keluarga Besar Rakyat Surabaya (KBRS) Perjuangan yang juga adalah salah satu relawan pasangan calon dimaksud.
Sumber: Di Surabaya Viral Bantuan Beras Ada Gambar Bakal Calon Walikota | Klikjatim
Kemudian video ini juga menyampaikan sejumlah tangkapan layar dari sejumlah media, di antaranya Surabaya Pagi, Nusa Daily, dan Antara.
Sumber: Pegiat Anti Korupsi Minta KPK Telisik di Surabaya | SurabayaPagi
Sumber: SCWI : Pengembangan kasus korupsi Mensos bisa sampai Surabaya | ANTARA
Sumber: Akankah Pengembangan Kasus Korupsi Mensos Menyasar Hingga Surabaya? | NusaDaily
Video ini juga mencantumkan potongan video debat ketiga, Pilwali Surabaya yang berlangsung pada 5 Desember 2020. Video tersebut menampilkan debat dengan tema sinergi pembangunan berkelanjutan berwawasan kebangsaan.
Sumber: [LIVE] DEBAT PUBLIK III PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA SURABAYA TAHUN 2020 | YouTube
KESIMPULAN
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi terkait pengkaitan bansos paslon dengan kasus Menteri Sosial RI Juliari P Batubara, merupakan informasi hoaks. Sebab, peristiwa tersebut berlainan dengan fakta yang terjadi.
Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi terkait pengkaitan bansos paslon dengan kasus menteri sosial RI merupakan Misleading Content atau Konten Menyesatkan. Konten penyesatan ini terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi seperti gambar atau video, yang diedit ataupun ditambahkan keterangan sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya. Konten ini berbeda konteks dengan fakta aslinya.
----
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |