[CEK FAKTA] Negara Italia Bedah Mayat Pasien Covid-19
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah informasi tentang negara Italia yang telah melakukan proses bedah mayat terhadap pasien Covid-19 beredar secara berantai di media sosial WhatsApps. Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa Covid-19 bukanlah virus.
Dalam informasi tersebut dijelaskan bahwa Covid-19 merupakan sebuah kebohongan global yang sangat besar. Menurut informasi ini, penderita Covid-19 yang meninggal bukan disebabkan virus melainkan oleh “Amplified Global 5G Electro magnetic Radiation (Poison)”.”
Berikut narasi yang beredar di media sosial:
“BREAKING NEWS!!!!!!!!!
Berita gempar Dunia : ITALY telah melakukan proses bedah mayat terhadap pasien Corona yg telah meninggal Dunia, yg mana di katakan seperti Wahyu Besar yg diterima seluruh manusia di Dunia ini.
Italy telah menjadi Negara Pertama di Dunia yg melakukan Bedah mayat COVID -19 & setelah penyelidikan menyeluruh dibuat, mendapati bahwa Covid-19 BUKAN Virus, tetapi suatu Rahasia yg sangat besar dibongkar, yg mana yg dikatakan virus itu adalah 1 Penipuan Global sangat besar. Yg terjadi sebenarnya, Penderita Covid-19 yg mati adalah di sebabkan oleh “Amplified Global 5G Electro magnetic Radiation (Poison)”.”
CEK FAKTA
Hasil penelusuran TIMES Indonesia informasi terkait egera Italia telah melakukan proses bedah mayat terhadap pasien Covid-19 tidak benar. Sebab, tidak ada data resmi yang menyebutkan bahwa negara Italia telah melakukan pembedahan mayat Covid-19.
Menurut penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia, melalui mesin pencari ditemukan bahwa WHO tidak membenarkan autopsi (Postmortem) pd mayat orang yg telah mati akibat Virus Covid-19. Informasi tersebut tercantum dalam panduan jenazah pasien Covid-19.
Sumber: WHO-COVID-19-lPC_DBMgmt-2020.1-eng.pdf
Kemudian, tim Cek Fakta juga menemukan bahwa klaim terkait Covid-19 bukan virus tidak tercantum dalam situs Kementerian Kesehatan Italia. Dalam situs resmi, Kementerian Kesehatan Italia mencantumkan bahwa Sindrom pernapasan akut parah Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) adalah nama yang diberikan untuk virus corona 2019 yang baru.
Covid-19 adalah nama yang diberikan untuk penyakit yang terkait dengan virus.SARS-CoV-2 adalah jenis baru virus korona yang sebelumnya belum teridentifikasi pada manusia.
Sumber: FAQ - Covid-19, questions and answers
Tim juga menemukan bahwa klaim terkait penderita Covid-19 yang mati adalah disebabkan oleh “Amplified Global 5G Electro magnetic Radiation (Poison)” juga tidak terdapat fakta yang valid. Merujuk pada artikel The Guardian, bahwa teknologi 5G aman. Badan Internasional Penatapan Radiasi (ITU) menyebutkan bahwa 5G, aman untuk publik. Tidak ada juga keterangan dari ahli atau pun riset yang mendukung hubungan antara kedua paparan radiasi 5G dengan virus Covid-19.
Sumber: 5G confirmed safe by radiation watchdog | 5G | The Guardian
Informasi terkait hal tersebut juga telah ditelusuri oleh tim Satgas Covid-19 dan Mafindo. Dalam penelusurannya, keduanya menemukan bahwa informasi ini merupakan informasi yang salah.
Sumber: [SALAH] “Covid-19 BUKAN Virus, Sumber : Kementerian Kesehatan Italy”
Sumber: [SALAH] “Covid-19 BUKAN Virus, Sumber: Kementerian Kesehatan Italy” | Turnbackhoax
KESIMPULAN
Menurut hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, informasi mengenai negera Italia telah melakukan proses bedah mayat terhadap pasien Covid-19, merupakan informasi yang salah. Karena informasi ini tidak mencantumkan sumber resmi, dan belum ada data resmi ataupun riset terkait informasi ini.
Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi tentang negera Italia telah melakukan proses bedah mayat terhadap pasien Covid-19 dalam Imposter content (konten tiruan).
Imposter content terjadi jika sebuah informasi mencatut pernyataan tokoh terkenal dan berpengaruh. Tidak cuma perorangan, konten palsu ini juga bisa berbentuk konten tiruan dengan cara mendompleng ketenaran suatu pihak atau lembaga.
----
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |