[CEK FAKTA] Masker Buatan Cina Berbahaya, Ada Cacingnya
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Informasi tentang masker buatan Cina berbahaya beredar melalui media sosial. Dalam informasi yang beredar di Twitter, menampilkan narasi yang disertai video.
Informasi tersebut diunggah oleh akun Twitter @FKadrun pada 7 April 2021 pukul 8.04 WIB. Berikut narasi lengkapnya:
Masker buatan cina BERBAHAYA, pakai buatan lokal saja atau yg kain.
Sumber: Twitter/@FKadrun
Klaim beserta video tersebut telah diretweet sebanyak 454 kali, dan disukai 907 akun twitter, hingga 9 April 2021 pukul 16.02 WIB.
CEK FAKTA
Hasil penelusuran TIMES Indonesia informasi terkait masker buatan cina berbahaya, mengandung cacing merupakan informasi hoaks.
Menurut penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia, benda yang keluar dalam masker tersebut, seperti yang ditunjukkan oleh video, bukanlah cacing melainkan serat kain. Menurut hasil percobaan oleh microbehunter.com, ketika masker diuji coba dengan cara mengembuskan napas dan diteliti di bawah mikroskop terlihat bahwa serat bereaksi bergerak yang disebabkan oleh kelembapan napas yang mengandung air.
Reaksi yang sama dengan video uji coba yang dibagikan oleh sumber yang menggunakan air panas, uap air menyebabkan serat kain bereaksi. Penjelasan ini disampaikan, channel YouTube Microbehunter pada menit 04:56 dalam video berjudul 'Why you should NOT be worried about microscopic worms (Morgellons) in your Face Mask 188'.
“Saya pada dasarnya hanya dengan hati-hati menghembuskan napas dan meniup masker wajah saya dan kemudian serat mulai menyerap kelembapan dan jika anda benar-benar melepas masker wajah maka masker wajah akan mengering dan ini juga akan membuat serat bergerak sehingga anda melihat ini adalah proses yang cukup mudah.”
Mulai 5:46 setelah dilakukan percobaan ke Spageti: “dan seperti inilah cacing asli terlihat di bawah mikroskop mereka ada di air jadi mereka harus dikelilingi air karena kalau tidak mereka akan langsung mati karena terlalu kering sehingga anda dapat melihat bahwa sebenarnya gerakan mereka banyak lebih kuat dan cacing ini benar-benar terlihat seperti cacing.”
Sumber: Why you should NOT be worried about microscopic worms (Morgellons) in your Face Mask 188 | YouTube
Tim juga menemukan bahwa video tersebut telah ditelusuri oleh Komunitas Fact Checker Misbar. Menurut hasil penelusurannya, mereka menyatakan bahwa informasi yang tersebar ini merupakan hoaks, karena yang benda yang keluar bukanlah cacing dan merupakan serat kain.
Sumber: Face Masks Don't Contain Black Worms | Misbar
Tim pemeriksa fakta Mafindo juga telah melakukan pemeriksaan terhadap infomrasi ini. Hasilnya, mereka menyebutkan bahwa informasi ini masuk dalam kategori informasi hoaks, yang salah.
Sumber: [FALSE] “Chinese imported masks have worms or caterpillars” | Turnbackhoax
KESIMPULAN
Menurut hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, informasi mengenai masker buatan Cina berbahaya beredar yang beredar tersebut merupakan informasi yang salah. Informasi tersebut tidak mencantumkan sumber resmi dan belum ada data resmi terkait kebenarannya.
Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi tentang masker buatan China berbahaya masuk dalam kategori kategori Misleading Content (konten menyesatkan). Konten ini dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
----
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |