[CEK FAKTA] Bangkalan Zona Merah Membara Menuju Hitam

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar sebuah narasi terkait status Kabupaten Bangkalan yang berada pada zona merah menuju hitam di media sosial. Narasi ini tersebar secara berantai di WhatsApp Grup.
Informasi yang beredar mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan, agar penyebaran Covid-19 tidak meluas.
Advertisement
Berikut narasi yang tersebar di WhatsApp Grup:
Sekedar info, Bangkalan merah membara
mohon Saudara2 tidak melakukan perjalanan ke madura dahulu,
virus dari madura ini variant mutan afrika yg lebih cepat menyebar dan lbh mematikan
Gimana penyebaran ndak cepat la wong meninggal kena covid diarak seperti ini ndak pakai masker lagi memang angel wong meduro ini angel wes
Just info
Bangkalan Madura sedang membara... zona hitam.... pasien COVID stagnan di UGD karena iso penuh.... 4 orang dokter spesialis berpulang dalam 1 hari... perjalanan penyakit sangat cepat... dokter radiologi, tanggal 1 gejala awal, tanggal 2 periksa, tanggal 3 swab dan hasil positif, tanggal 5 hari ini meninggal
Ini akibat gorenga orang2 yg bilang kt ga perlu takut sm corona, kt hanya takut kepada Allah, benar kalimat nya, ga di ceritakan pd saat jmn Nabi pun kita dsuruh menghindar, bahkan posisi kt di dlm area terjangkit jg ga blh kmana2..
Sumber: Tangkapan layar WhatsApp
CEK FAKTA
Penelurusan Tim Cek Fakta TIMES Indonesia menemukan bahwa informasi terkait Kabupaten Bangkalan yang berada pada zona merah membara, tidak benar. Tidak ada sumber informasi resmi ataupun keterangan resmi pihak terkait tentang zona merah Bangkalan.
Tim Cek Fakta TIMES Indonesia menemukan bahwa update situasi per Kamis 9 Juni 2021, Satgas Covid-19 Jatim menyatakan bahwa Kabupaten Bangkalan berada pada zona oranye. Dalam data yang diunggah melalui akun Instagram resmi Pemprov Jatim, @jatimpemprov, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Bangkalan mencapai total 1979 kasus, dengan penambahan 80 kasus baru.
Sumber: Tangkapan layar Instagram/@jatimpemprov
Hasil penelusuran lebih lanjut, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kenaikan kasus konfirmasi di Kudus salah satunya dipicu kegiatan wisata religi, yaitu ziarah dan tradisi kupatan yang dilakukan warga 7 hari pasca Hari Raya Idulfitri.
Sedangkan yang terjadi di Kabupaten Bangkalan dipicu dari penulatan klaster keluarga setelah mereka melakukan mudik Lebaran,” katanya saat konferensi pers virtual, Rabu (9/6/2021).
Dia menyebutkan pemerintah pusat telah melakukan langkah cepat dengan berkoodinasi bersama pemerintah daerah. Pemerintah juga memberikan bantuan kepada daerah yang mengalami kenaikan kasus.
Sumber: Pemerintah Pusat Bertindak Cepat Membantu Pemda Atasi Lonjakan Kasus di Daerah | Covid.go.id
Tim Cek Fakta TIMES Indonesia juga menemukan data bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Bangkalan, menyebabkan RSUD Bangkalan menutup layanan IGD. Lantaran ada sejumlah tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien Covid-19 dinyatakan positif corona. Salah seorang dokter bahkan telah dilaporkan meninggal dunia.
"Di Bangkalan, terjadi peningkatan kasus, dan benar, direktur RSnya (mengatakan) karena ada yang dokter spesialis radiology yang meninggal, lalu ada beberapa nakes juga terkonfirmasi positif, sehingga mereka mulai hari ini menutup IGD-nya," ujar dia.
Sumber: IGD RSUD Bangkalan Dibuka, Pasien Covid Dirujuk ke Surabaya | CNN Indonesia
Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Ganip Warsito pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan protokol kesehatan utamanya menggunakan masker. Lalu menjaga jarak, hidup bersih, mencuci tangan dan mengurangi mobilitas.
"Kuncinya itu menggunakan masker, senjata melawan Covid adalah menggunakan masker," kata Ganip, saat rakor Forkopimda di Jawa Timur, Senin (7/6/2021) malam.
Ia juga meminta Pemda setempat memastikan fasilitas pelayanan kesehatan baik ketersediaan tempat tidur, fasilitas rumah sakit dan tenaga kesehatan.
Sumber: Soal Penanganan Covid-19 di Bangkalan, Kepala BNPB Pesan Empat Hal | TIMES Indonesia
KESIMPULAN
Menurut hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, informasi mengenai Kabupaten Bangkalan yang berada pada zona merah membara, merupakan informasi yang salah. Karena informasi ini tidak mencantumkan sumber atau data resmi.
Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi tentang Kabupaten Bangkalan yang berada pada zona merah membara masuk dalam kategori false context (konteks keliru).
False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
----
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 23 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |