Cek Fakta Fakta atau Hoaks

[CEK FAKTA] Jokowi Bikin Kisah Hoaks Soal Afghanistan

Rabu, 25 Agustus 2021 - 17:58 | 102.71k
Tangkapan layar narasi dan video Presiden RI Joko Widodo membuat kisah hoaks mengenai kondisi di Afghanistan.
Tangkapan layar narasi dan video Presiden RI Joko Widodo membuat kisah hoaks mengenai kondisi di Afghanistan.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar narasi Presiden RI Joko Widodo membuat kisah hoaks mengenai kondisi di Afghanistan. Narasi yang disertai video tersebut beredar di media sosial Instagram, seperti diunggah oleh akun @maulana.alhamid9 pada 22 Agustus 2021.

Dalam video yang diunggah, terdengar suara Jokowi yang menyebut bertemu dengan istri Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Rula Ghani. Terdengar suara dari Jokowi, pernah mengunjungi Kota Kabul, Afghanistan, 40 tahun lalu.

Advertisement

Berikut narasi yang diunggah pengguna akun @maulana.alhamid9:

Ngibulnya Melebihi Dosis Yang Disarankan Iblis
Si Raja Ngibul Bikin Hoax Lagi......
40 tahun yg lalu jokowi ketemu istri presiden Afghanistan Asraf Ghani...

Laaaaah... 40 thn yg lalu jokowi siapaa?? Gak ada yg kenal Diaa!!!

Boro2 istri presiden Afghanistan, lurah lenteng agung aja gak kenal jokowi !!!

 

Cerita 40 tahun lalu wkt dia nyetir di Kabul, suasana aman. 40 tahun lalu dari 2018 berarti tahun 1978.

Sementara Jokowi lahir tahun 1961. Berarti Jokowi umur 17 tahun sdh jalan2 ke Afghan dan bahkan nyetir mobil segala. Wowwww!!!

Dimana coba nyari Presiden di dunia ini yg sehebat beliau..................... NGIBULNYA???

Donald Trump...??? Putusssss!
Kagak ada apa2nya! Dan....Hanya Kaum Cebong yang Percaya wkwkwkwk....

Sumber: Instagram (https://www.instagram.com/p/CS3GZW0nHWl/)

CEK FAKTA

Kami menelusuri suara Jokowi yang diunggah dalam video tersebut, serta menelusuri video asli yang diunggah akun @maulana.alhamid9 di Instagram-nya.

Kami menemukan, suara Jokowi itu berasal dari pidatonya pada pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, 27 Februari 2019. 

Saat itu, Presiden Jokowi menceritakan pengalaman dirinya bertemu Rula Ghani, istri Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Jokowi mendapatkan cerita yang ia tuturkan kembali dalam pidatonya. 

Berikut kutipan pidato Presiden Jokowi seperti dimuat di laman setkab.go.id:

"Sedikit saya ingin bercerita mengenai pertemuan saya dengan Ibu Rula Ghani, ini adalah istri dari Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Apa yang beliau ceritakan kepada saya, Presiden Jokowi empat puluh tahun yang lalu negara kami adalah negara yang aman tenteram. Afghanistan itu negara kaya, memiliki deposit emas sebesar, termasuk terbesar di dunia, memiliki deposit minyak dan gas juga termasuk terbesar di dunia. Empat puluh tahun yang lalu saya menyetir mobil di Kota Kabul atau dari Kabul ke kota-kota yang lainnya itu aman, tenteram, tidak ada masalah.

Problem dimulai saat dua suku bertikai, berkonflik. Di Afghanistan memiliki tujuh suku, tujuh suku, di Indonesia memiliki 714 suku, ini sebagai gambaran betapa sangat besarnya negara kita. Karena konflik dua suku itu, yang satu membawa kawan dari luar, yang satu lagi membawa kawan dari luar akhirnya perang dan empat puluh tahun tidak selesai, sulit, sangat sulit untuk dipertemukan kembali. Indonesia telah menyelenggarakan lebih dari sembilan kali pertemuan tapi juga belum ketemu-ketemu, yang satu mau yang satu enggak mau, yang satu mau yang lain enggak mau, bolak-balik, muter-muter seperti itu terus.

Apa yang ingin saya sampaikan dari pesan yang disampaikan Ibu Rula Ghani? Kalau sudah terjadi perang, mempersatukannya sangat sulit sekali, sudah sangat-sangat sulit sekali. Apa yang beliau sampaikan kepada saya? Saat perang yang dirugikan paling besar hanya dua, yang pertama wanita, yang kedua anak-anak.

“Presiden Jokowi, sekarang…, dulu kita naik mobil muter-muter dari kota ke kota bisa, nyetir mobil sendiri berani, sekarang kita bisa naik sepeda saja sudah alhamdulillah. Anak-anak kita juga sulit dalam bersekolah.” Apa yang beliau pesankan kepada saya? “Indonesia negara besar, tadi Presiden menyampaikan bahwa suku di Indonesia ada 714, padahal kita ini hanya tujuh, Indonesia 714. Presiden Jokowi hati-hati, hati-hati, jangan sampai ada konflik sekecil apapun di negaramu. Cepat selesaikan, cepat rukunkan kembali, cepat dirampungkan. Ukhuwah, persaudaraan adalah hal yang sangat penting, baik itu ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah insaniyah, penting semuanya,” dia sampaikan sambil menitikkan air mata."

cek fakta jokowi Afghanistan 3Sumber: Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama, 27 Februari 2019, di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat | Setkab

Kisah Rula Ghani yang dituturkan Jokowi itu juga pernah dimuat oleh kompas.com dalam artikel berjudul "Presiden Jokowi dan Pesannya untuk Belajar dari Afghanistan..."

cek fakta jokowi Afghanistan 4Sumber: Presiden Jokowi dan Pesannya untuk Belajar dari Afghanistan... | Kompas

Selanjutnya, kami menelusuri video yang diunggah pengguna akun @maulana.alhamid9. Dengan menggunakan tool Invid, kami memfragmentasi video dan kemudian dengan bantuan reverse image, kami menemukan video lengkapnya. Video lengkap bisa dilihat di channel YouTube: Kementerian Sekretariat Negara RI dengan judul video: Rangkaian Acara Penyambutan Kenegaraan, Kabul. Video diunggah pada Senin, 29 Januari 2018 pukul 20:17 GMT atau Selasa, 30 Januari 2018 pukul 03:17 WIB.

cek fakta jokowi Afghanistan 5Sumber: Rangkaian Acara Penyambutan Kenegaraan, Kabul | YouTube

Pemeriksaan atas klaim serupa juga dilakukan cek fakta medcom.id. 

cek fakta jokowi Afghanistan 6Sumber: [Cek Fakta] Benarkah Presiden Jokowi Bikin Hoaks soal Afghanistan? Ini Faktanya | Medcom

KESIMPULAN

Menurut hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, klaim Jokowi bercerita hoaks mengenai Afghanistan, tidak benar. Faktanya, Jokowi menirukan ucapan Rula Ghani, istri Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, yang bercerita kepadanya.

Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, klaim tersebut termasuk dalam kategori false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

----

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerja sama dengan 23 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES