[CEK FAKTA] Salah, Video Pria Bersorban dan Wanita Bercadar Bermain Judi di Arab
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar video yang menunjukkan sejumlah pria bersorban dan wanita bercadar berada di suatu tempat. Video yang beredar di media sosial itu disertai narasi bahwa judi halal di Arab.
Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @cagubnyinyir2 pada 24 September 2021. Dalam video yang diambil dari TikTok ini tampak sejumlah orang duduk melingkar di meja-meja sambil bermain kartu.
Advertisement
Pengguna akun @cagubnyinyir2 menyertakan narasi berikut:
IYE, IYE !
Judi Hallel di Arab, disini sok kafir masuk neraka,
Oh... Kadrun Arab sungguh suci dan mulia
Sumber: Twitter (https://twitter.com/cagubnyinyir2/status/1441411759319838730)
Video identik juga diunggah akun Facebook Muhammad Dzurriyyatan Thayyibatan pada 27 September 2021.
Akun tersebut menyertakan narasi berikut:
Tanda_tanda nak kiamat.
Ini name nye arab jahill.
Mau itu judi atau bukan itu adalah contoh yg sangat buruk untuk suatu negri islam, karna arab adalah salah satu negri yg di contoh islam seluru dunia, ini saya kecam sebagi perbuatan yg tidak mecintohkan hal kebaikan sedikitpun bahkan akan menimbulkan kemudrotan, pasti saya yakin ini akan di kecam seluru dunia yg nota bennya islam,bukan islam_islaman
Semua tergantung niat ,jika kamu kemekah mencari pelacur maka yg kamu temukan adalah pelacur,jika kamu kemekah mencari tempat prjudian maka perjudianlah yg kamu temukan, jika kamu kemekah niatnya utuk berhaji dan umroh maka itu lah yg kamu temukan.
Sumber: Facebook (https://www.facebook.com/100069136780023/videos/186048593550321)
CEK FAKTA
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, klaim bahwa pria bersorban dan wanita bercadar main judi di Arab, salah. Video yang beredar ini merupakan hoaks lama yang beredar kembali.
Kami menelusuri dengan menggunakan mesin pencari Google dengan kata kunci tertentu. Hasilnya, kami menemukan klaim serupa pernah beredar sebelumnya.
Sejumlah media siber pernah melakukan pemeriksaan fakta atas klaim serupa. Liputan6.com dalam artikelnya berjudul "Cek Fakta: Video Arab Saudi Meresmikan Arena Judi? Ini Faktanya" memeriksa video serupa. Artikel ini dipublikasikan pada tahun lalu, tepatnya 25 Februari 2020.
Sumber: Cek Fakta: Video Arab Saudi Meresmikan Arena Judi? Ini Faktanya | Liputan6
Selain itu, ada artikel dari Kompas.com berjudul "[HOAKS] Arab Saudi Legalkan Aktivitas Judi" yang memeriksa tangkapan layar dari video serupa. Artikel tersebut dipublikasikan pada 17 April 2021.
Sumber: [HOAKS] Arab Saudi Legalkan Aktivitas Judi | Kompas
Ada pula artikel dari Suara.com berjudul: "CEK FAKTA: Benarkah Ini Pusat Judi Terbesar di Arab Saudi?". Artikel yang ditayangkan pada 17 Juli 2020 ini juga memeriksa video serupa yang beredar di media sosial.
Sumber: CEK FAKTA: Benarkah Ini Pusat Judi Terbesar di Arab Saudi? | Suara
Video yang beredar di media sosial itu bukanlah aktivitas judi, melainkan kompetisi pertama permainan Kartu Baloot. Permainan ini populer di Arab Saudi. Permainan kartu Baloot terinspirasi dari permainan bernama Belote asal Prancis serta Rummy asal India dan Pakistan.
Sumber: Sempat Dikira Judi, Permainan Ini Ternyata Kompetisi Kartu Akbar Pertama di Arab Saudi | Liputan6
Terkait dengan aktivitas yang terlihat dalam video tersebut, melansir dari turnbackhoax.id, yang mengutip media Pakistan Geo TV News, kompetisi Baloot seperti terlihat dalam video itu diselenggarakan pada 4-18 April 2018 di King Abdullah Petroleum Studies and Research Center. Penyelenggara kompetisi ini adalah Otoritas Hiburan Umum Pemerintah Saudi. Peserta kompetisi ini sekitar 12 ribu orang.
Sumber: [SALAH] Video “Ini adalah pusat Judi terbesar pertama di Arab Saudi Arabia” | Turnbackhoax
KESIMPULAN
Menurut hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, klaim bahwa pria bersorban dan wanita bercadar bermain judi di Arab, salah. Video tersebut merupakan kompetisi resmi permainan Kartu Baloot yang populer di Arab Saudi.
Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi tersebut masuk dalam kategori false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
----
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerja sama dengan 23 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |