[CEK FAKTA] Video Bahaya Minuman Berenergi
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar video di media sosial Twitter dengan narasi bahaya minuman berenergi/minuman tenaga (energy drink). Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @arifsetia2013d pada 9 Oktober 2021.
Dalam video tersebut, terlihat seseorang yang menunjukkan dampak minuman berenergi terhadap sejumlah benda. Di antaranya membuat sayuran menjadi lunak, cangkir yang diberi hand sanitizer lalu diisi dengan minuman berenergi membuat cangkir mudah remuk, dan membuat telur goreng menjadi elastis. Unggahan tersebut disertai narasi yang menyatakan bahwa video tersebut menunjukkan bahaya minuman berenergi (energy drink).
Advertisement
Sumber:
https://twitter.com/arifsetia2013d/status/1446658806788739075
https://twitter.com/arifsetia2013d/status/1446660924119535623
CEK FAKTA
Penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, ideo dengan klaim bahaya minuman berenergi (energy drink), salah. Hasil penelusuran kami, video tersebut merupakan video trik sulap.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh seorang pesulap asal Michigan, Amerika Serikat, bernama Rick Lax. Ia mengunggah konten video sulapnya di kanal YouTube “Rick Lax” pada 18 Januari 2020. Video tersebut berjudul “LIFE HACKS WITH ENERGY DRINKS YOU NEVER KNEW EXISTED (Parody Magic Hacks from Rick Lax)”. Judul video menunjukkan dengan jelas bahwa hal yang dilakukannya merupakan parodi.
Sumber: LIFE HACKS WITH ENERGY DRINKS YOU NEVER KNEW EXISTED (Parody Magic Hacks from Rick Lax) | TouTube
Pemeriksaan atas video serupa juga dilakukan earnthenecklace.com pada 23 Januari 2020 dengan judul artikel "Are Rick Lax’s Energy Drinks Hacks Real?". Artinya, video dengan narasi bahaya minuman berenergi telah beredar tahun sebelumnya.
Sumber: Are Rick Lax’s Energy Drinks Hacks Real? | Earn The Necklace
KESIMPULAN
Menurut penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, video dengan klaim bahaya minuman berenergi, salah. Faktanya, konten dalam video tersebut merupakan trik sulap yang diunggah oleh Rick Lax, seorang pesulap asal Michigan, Amerika Serikat.
Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi tersebut termasuk dalam kategori False Context (Konteks Keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
----
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerja sama dengan 23 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |