Cek Fakta

Mafindo: Hingga Juli Ada Ratusan Hoaks Soal Pemilu 2024

Kamis, 31 Agustus 2023 - 17:42 | 80.58k
Pendiri Mafindo Harry Sufehmi. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)
Pendiri Mafindo Harry Sufehmi. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menurut We Are Social, jumlah pengguna internet di Indonesia per-Januari 2023 tercatat mencapai angka 212,9 juta pengguna. Jumlah tersebut 77 persen dari populasi di Indonesia yang totalnya mencapai 276,4 juta orang. 

Efek positif konektivitas internet ini antara lain kemudahan akses dalam menggali informasi, potensi ekonomi dan berbagai hal lainnya. Namun konten negatif seperti hoaks, hasutan kebencian, dan perundungan juga mudah ditemukan

Advertisement

Berdasarkan temuan Masyarakat Antifitnah Indonesia atau Mafindo tahun 2022, terdapat 1.698 hoaks yang tersebar di media sosial, aplikasi percakapan, dan situs internet yang meragukan. 

Sementara itu menjelang Pemilu 2024, hoaks terkait pemilu berdasarkan hasil periksa fakta Malindo hingga Juli 2023 mencapai lebih dari 370 hoaks. Jumlah ini tergolong besar dan dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk mengatasinya.

Melihat pentingnya partisipasi berbagai pihak untuk menangani hoaks, Malindo mengadakan Mafindo Antihoaks Award yang diadakan pada Kamis 31 Agustus 2023 di Hotel Lumire, Jakarta Pusat. 

Tujuan dari acara ini adalah untuk menyadarkan akan pentingnya partisipasi aktif berbagai pihak dalam mengatasi peredaran hoaks dan membentengi diri dari informasi yang menyesatkan. 

Acara ini juga didukung oleh dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui program USAID MEDIA yang dimplementasikan oleh Internews.

Dalam sambutannya, pendiri Mafindo Harry Sufehmi menyatakan, pihaknya bekerja sama dengan para pemangku kepentingan perlu terus mendorong, menginspirasi, sekaligus memberi penghargaan atau apresiasi kepada seluruh pihak yang gigih dan bekerja keras dalam melawan misinformasi dan disinformasi atau hoaks. 

"Selain itu, Mafindo memberikan penghargaan atau apresiasi kepada mitra atau pihak yang selama ini bersama Mafindo dalam memberantas misinformasi dan disinformasi," katanya, Kamis (31/8/2023).

Juri untuk penghargaan ini terdiri dari jurnalis, pemeriksa fakta, serta aktivis perempuan. Mereka mewakili berbagai lembaga seperti Aliansi Jurnalis Independen (All), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Konde co, dan Internews. 

Penghargaan yang diberikan terdiri dari beberapa kategori mulai dari kategori untuk individu hingga untuk lembaga pemerintah yang paling aktif dalam mengatasi hoax dan bekerja menekan risiko misinformasi dan disinformasi.

Dari hasil penjurian, didapatkan pemenang untuk antara lain:

Pertama, kategori Media Digital terAntihoaks: Liputan6, konsisten dalam membuat artikel periksa fakta dan pra periksa fakta hoaks.

Kedua, kategori Jurnalis terAntihoaks Adyaksa Vidi-Liputan6, sebagai jurnalis yang terjun dalam cek fakta, serta konsisten dalam membuat artikel periksa fakta serta mengkampanyekan gerakan antihoaks dalam sosial media pribadinya.

Ketiga, kategori Komunitas terAntihoaks: Fact Checker UI, sebagai komunitas anak muda yang konsisten mengkampanyekan gerakan antihoaks melalui sosial media dan melalui pelatihan offline.

Program Manager Mafindo di proyek USAID MEDIA, Dewi S Sari menyampaikan terima kasih kepada USAID dan Internews, serta para mitra yang telah mendukung dan bekerjasama untuk melangsungkan acara ini.

"Ini penting bagi Mafindo dan semua mitra untuk terus berkolaborasi meningkatkan kerja sama pemberantasan hoaks di Indonesia dan mengedukasi masyarakat agar dapat memilah informasi secara benar," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES