Dugaan Kenaikan Harga Stok Obat Rp300 Miliar, Kimia Farma: Itu Tidak Benar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – PT Kimia Farma Apotek, buka suara terkait dengan isu penggelembungan harga obat dalam laporan keuangan internal. Salah satu perusahaan BUMN ini menyatakan bahwa informasi tersebut salah.
Menurut informasi yang beredar di media sosial, ada dugaan kenaikan harga stok obat yang mencapai nilai hingga Rp300 miliar.
Link Tangkapan layar: https://twitter.com/SuaraHati2023/status/1732802761073566019
Advertisement
Manager Corporate Kimia Farma Apotek, Novia Valentina, mengatakan PT Kimia Farma Apotek (KFA) menyatakan bahwa informasi terkait penggelembungan stok merupakan informasi yang tidak benar dan menyesatkan.
"Itu tidak benar dan menyesatkan," kata Novia Valentina, pada TIMES Indonesia, Senin (11/12/2023).
Novia menyampaikan informasi terkait bisnis fiktif dan penggelembungan sitok tidak hanya bertentangan dengan nilai-nilai perusahaan, tetapi juga melanggar komitmen kami terhadap dan transpaaransi atas regulasi yang ada.
"Laporan keuangan KFA dilakukan audit secara berkala oleh Akuntan Publik sebagai auditor independen yang kompeten dalam melaksanakan audit laporan keuangan," kata Novia.
Kimia Farma juga menggarisbawahi bahwa pihaknya berkomitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas, dan menyatakan akan menyediakan informasi lebih lanjut sesuai dengan perkembangan situasi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |