Cek Fakta: Anies Baswedan Sebut 4,8 Juta Masyarakat Indonesia Terpapar Narkoba

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Debat Capres untuk Pemilu 2024 berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024) malam. Anies Baswedan menyampaikan bahwa sebanyak 4,8 juta warga Indonesia terpapar narkoba.
Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan Anies Baswedan dalam Debat Pilpres 2024 seri ketiga:
“Empat koma delapan juta orang terpapar narkoba, keluarga kita menderita karena narkoba ini, dan itu pedih sekali itu dengan keluarga.”
Advertisement
Penelusuran Fakta
Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta serta panel ahli, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Anies Baswedan bisa ditelusuri sebagai berikut.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo saat menutup Penerimaan Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (15/9/2023) menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki oleh pihak kepolisian, ada kurang lebih 4,8 juta penduduk Indonesia yang terpapar narkoba.
Sejauh ini Polri telah menangkap sebanyak 37.607 orang pelaku kasus narkoba hingga periode Agustus 2023. Dari total 37.607 pelaku kasus narkoba yang ditangkap, sebanyak 1.549 orang berstatus sebagai mahasiswa.
“Masalah narkoba ini menjadi tantangan kita. Ini terus terjadi setiap hari dan angkanya juga terus meningkat,” kata Listyo.
Sumber:
https://humas.polri.go.id/2023/09/15/kapolri-tutup-pesmaba-umm-ingatkan-mahasiswa-jaga-pemilu-dan-waspada-narkoba/
https://www.antaranews.com/berita/3728586/kapolri-ingatkan-generasi-muda-indonesia-waspadai-peredaran-narkoba
Kesimpulan
Pernyataan Anies Baswedan dalam debat Pilpres 2024 tentang sebanyak 4,8 juta warga Indonesia terpapar narkoba. Benar.
Data Polri terdapat kurang lebih 4,8 juta penduduk Indonesia yang terpapar narkoba. Sejauh ini Polri telah menangkap sebanyak 37.607 orang pelaku kasus narkoba hingga periode Agustus 2023. Hal itu disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Cek Fakta TIMES Indonesia mengimbau masyarakat untuk lebih selektif menerima informasi atau menyebarkan informasi yang benar.
----
Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media dan 7 panel ahli di Indonesia.
----
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan sejumlah media dan satu komunitas (Mafindo) untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected]. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |