Cek Fakta Fakta atau Hoaks

Cek Fakta: Ganjar Pranowo Sebut Ada 12 Ribu Desa Masih Blankspot

Senin, 05 Februari 2024 - 00:05 | 49.55k
Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo.

TIMESINDONESIA, JAKARTADebat Capres untuk Pemilu 2024 berlangsung  di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan,  Minggu  (4/2/2024) malam. Capres  Ganjar Pranowo  menyampaikan bahwa ada 12 ribu desa masih blankspot padahal kita ingin mendigitalisasi desa.

Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan Ganjar Pranowo dalam Debat Pilpres 2024 seri kelima: 
Dengan internet gratis dan coveragenya bagus ini bisa mengatasi kesenjangan. Data pendidikan, kesehatan, kemiskinan, hampir semuanya ada. Nah ini dari BPS juga sudah menyampaikan bahwa kondisi ketimpangan digital ini sangat tinggi di tempat kita. Ada 12 ribu desa masih blankspot padahal kita ingin mendigitalisasi desa

Advertisement

Penelusuran Fakta

Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta serta panel ahli, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan  Ganjar Pranowo   bisa  ditelusuri sebagai berikut.

Panel Ahli Cek Fakta Debat ke-5 Pilpres 2024, Senior Research Associate Centre for Innovation Policy and Governance, Klara Esti, mengatakan pernyataan Ganjar Pranowo kurang tepat karena angka 12.000 desa masih blank spot kemungkinan mengacu data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI), namun yang dimaksud sebenarnya adalah 12.584 desa dan kelurahan yang belum tersentuh sinyal internet 4G.

“Adapun Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional mencatat terdapat 25.000 desa saat ini masih black spot tidak ada sinyal telekomunikasi,” tulis Klara Esti kepada Tim Cek Fakta.

Dosen Hukum Ketenagakerjaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Nabyla Risfa Izzati, juga mengatakan hal yang sama.

“Sebagian benar. Karena data ini (12.000 desa) hanya tepat jika konteksnya adalah internet 4G. Pada 2022, Kominfo menyebutkan bahwa masih ada 12.548 yang belum mendapatkan internet 4G,” tulisnya.

Lebih lanjut, melansir Kemenkominfo RI pada tahun 2022, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate menyebut ada 12.548 desa dan kelurahan belum mendapatkan layanan internet alias blank spot. Tak hanya di wilayah terluar, terpencil, dan terdepan (3T), wilayah blank spot itu juga ada yang masuk kategori wilayah komersial. 

"Blank spot ini ada 12.548 desa dan kelurahan bukan seluruhnya ada di wilayah 3T, ada juga di wilayah komersial atau non 3T yang menjadi wilayah operasi operator seluler dan fiber optik," kata Johnny Plate. 

Plate pun mendorong pihak operator seluler berinvestasi di wilayah-wilayah tersebut. Hal itu berguna untuk pemerataan dan mempersempit disparitas digital di Indonesia.
Sumber: https://www.kominfo.go.id/index.php/content/detail/45272/siaran-pers-no-488hmkominfo102022-tentang-percepat-pemerataan-akses-telekomunikasi-menteri-johnny-dorong-operator-seluler-berani-investasi/0/siaran_pers

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada 83.794 desa/kelurahan di Indonesia pada 2022. Jumlah tersebut lebih sedikit 0,06% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 83.843 desa/kelurahan. Dari jumlah itu, sebanyak 8.562 desa/kelurahan terletak di Jawa Tengah. Jumlah itu setara dengan 10,21% dari total desa/kelurahan di dalam negeri pada 2022.

Jawa Timur menyusul di urutan kedua dengan 8.496 desa/kelurahan. Kemudian, jumlah desa/kelurahan di Aceh dan Sumatera Barat masing-masing sebanyak 6.515 dan 6.113. Sebanyak 5.957 desa/kelurahan berada di Jawa Barat. Sementara, Papua tercatat memiliki 5.561 desa/kelurahan.
Sumber: https://www.bps.go.id/id/publication/2023/02/28/18018f9896f09f03580a614b/statistik-indonesia-2023.html

Kesimpulan

Pernyataan Ganjar Pranowo dalam debat Pilpres 2024 tentang  ada 12 ribu desa masih blankspot sebagian benar. 

Data dari Kemenkominfo RI Tahun 2022, ada 12.584 desa dan kelurahan yang belum tersentuh sinyal internet 4G. Jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada 83.794 desa/kelurahan di Indonesia pada 2022.

Sebagai informasi dalam Debat Pilpres 2024 seri kelima ini, para Capres membahas isu mengenai kesejahteraan Sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, SDM, dan inklusi. Cek Fakta TIMES Indonesia mengimbau masyarakat untuk lebih selektif menerima informasi atau menyebarkan informasi yang benar.

----

Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media dan 7 panel ahli di Indonesia.

----

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan sejumlah media dan satu komunitas (Mafindo) untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected](*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES