Cek Fakta Fakta atau Hoaks

CEK FAKTA: Hati-Hati Tertipu Hoaks Video Bencana Alam

Selasa, 28 Mei 2024 - 06:35 | 20.24k
Ilustrasi Hati-Hati Tertipu Hoaks
Ilustrasi Hati-Hati Tertipu Hoaks

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bencana alam yang melanda suatu wilayah di Indonesia menimbulkan dampak materiil juga imateriil, khususnya bagi warga yang tertimpa bencana. Namun tidak jarang kejadian bencana dijadikan bahan untuk menyebarluaskan kabar bohong alias hoaks.

Hoaks yang kerap muncul pasca terjadinya bencana alam adalah video. Bermunculan video yang diklaim merupakan kejadian bencana di wilayah yang dimaksud. Ada beberapa contoh. Seperti video yang diklaim sebagai dampak bencana gempa di Tuban.

Video yang beredar di media sosial diklaim sebagai kondisi pasca gempa yang terjadi di Jawa Timur pada 22 Maret 2024. Memang terjadi gempa berkekuatan Magnitudo (M) 6,1  yang dimutakhirkan menjadi M 5,9 di Tuban, Jawa Timur pada 22 Maret 2024.

Setelah peristiwa bencana tersebut terjadi, muncul berbagai informasi dalam bentuk video kondisi setelah gempa di Tuban. Namun faktanya, video tersebut bukan merupakan peristiwa dari gempa bumi di Tuban Jawa Timur. Video yang beredar luas di masyarakat tersebut ternyata merupakan video gempa yang terjadi di Cianjur pada 2022.

Video-Cek-fakta.jpgSumber: https://twitter.com/e100ss/status/1771109259218133151

Video-Cek-fakta-1.jpg

Sumber: Beredar Video Kerusakan Parah Akibat Gempa Magnitudo 6 di Tuban, BNPB: Hoaks

Ada pula hoaks berupa video yang disebut dampak bencana banjir di Jawa Tengah. Video dengan narasi "Warga Jateng sedang berjuang keluar dari musibah dan bencana" diunggah di media sosial X atau Twitter oleh salah satu akun.

Faktanya,  video tersebut bukan merupakan video banjir di Jawa Tengah pada 2022. Namun merupakan video evakuasi seorang balita pada saat banjir di Tondano Timur, Minahasa, Sulawesi Utara pada 5 November 2022.

Cekfakta-2.jpgSumber: [SALAH] Video Warga Jateng sedang berjuang keluar dari musibah dan bencana

Hoaks berupa video bencana juga pernah muncul dengan klaim dampak bencana longsor di Sidikalang, Sumatera Utara pada 23 November 2020. Video tersebut beredar di Facebook diunggah oleh sejumlah akun.

Faktanya, video tersebut bukan kejadian pada November 2020 melainkan November 2019. Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Dairi, Sidikalang, Sumatera Utara, membantahnya. Berikut keterangan dari pihak terkait:

"TIDAK BENAR TERJADI LONGSOR DI LAE PONDOM HARI INI

Beredarnya informasi dan video yang memuat kejadian longsor di ruas Jalan Sidikalang-Medan di Lae Pondom hari ini merupakan informasi yang tidak benar. Bencana longsor yang dimuat dalam video merupakan kejadian Tahun 2019 dan di posting tanggal 12 November 2019.

Demikian disampaikan untuk diketahui."

Cekfakta-3.jpg

Sumber: Cek Fakta: Hoaks Tanah Longsor di Sumatera Utara pada 21 November 2020, Ini Buktinya

 

Tips agar Tidak Tertipu Hoaks Video Bencana

1. Verifikasi Sumber Video

Hoaks-2.jpg

Pastikan video berasal dari sumber yang tepercaya. Media resmi atau situs berita terkenal biasanya lebih dapat diandalkan daripada unggahan acak di media sosial.
 

2. Cek Tanggal dan Waktu

Cek-tanggal-dan-waktu.jpgFoto: Freepik/rawpixel/Grafis: TIN

Banyak video lama yang diunggah kembali seolah-olah baru. Periksa metadata video jika memungkinkan atau cari informasi tentang kapan video tersebut pertama kali diunggah.
 

3. Gunakan Alat Verifikasi Video

Gunakan-Alat-Verifikasi-Video.jpgFoto: Freepik/rawpixel/Grafis: TIN

Ada beberapa alat online yang bisa membantu memverifikasi keaslian video, seperti Google Reverse Image Search untuk tangkapan layar dari video, atau InVID untuk memeriksa konten video.
 

4. Periksa Konsistensi dengan Berita Terbaru

Periksa-Konsistensi-dengan-Berita-Terbaru.jpgFoto: Freepik/rezaazmy/Grafis: TIN

Lakukan pengecekan silang dengan berita terbaru dari sumber yang tepercaya. Jika video benar terkait dengan bencana yang sedang berlangsung, media besar kemungkinan besar sudah melaporkannya.
 

5. Analisis Konten Video

Konten-Analisis-Video.jpgFoto: Shutterstock

Perhatikan detail dalam video, seperti tanda-tanda geografis, bahasa yang digunakan, dan elemen-elemen lain yang mungkin tidak sesuai dengan lokasi atau waktu yang diklaim.

6. Baca Komentar dan Diskusi

Periksa-Komentar.jpgFoto: Freepik/vectonauta/Grafis: TIN

Kadang-kadang, komentar di bawah video bisa memberikan petunjuk apakah video tersebut asli atau palsu, karena pengguna lain mungkin sudah memverifikasi atau menyanggah klaim tersebut.

 

Tentang Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan sejumlah media dan komunitas (Mafindo) untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim Cek Fakta TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES