Begini Cara Menyulap Ijuk Pohon Aren Menjadi Barang Berguna

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Sepintas, ijuk dari pohon aren atau biasa di sebut warga Lamongan sebagai pohon ental atau siwalan merupakan serabut yang tidak dapat terpakai. Lantaran, bentuknya semrawut seperti rambut gimbal.
Namun, di tangan Sutrisno (56), seorang perajin sapu ijuk Sutrisno, serabut atau ijuk pohon Aren tersebut disulap menjadi sapu ijuk yang memiliki fungsi bagi rumah tangga.
Advertisement
“Proses pembuatannya di ambil simpulnya, diikat pakai kawat, dimasukkan ke dalam lakop,” ujar satu diantara 8 karyawan pembuat sapu, Ahmad yang ditemui LAMONGANTIMES, Rabu (20/1/2016).
Kerajinan pembuatan sapu ijuk yang terletak di Jalan Ikan Bandeng 2 nomor 18, Lamongan ini, sambung Ahmad tidak dapat selesai dalam waktu singkat. Menurutnya, membutuhkan proses panjang untuk membuat sapu ijuk hingga bisa digunakan.
Baca Berita Sebelumnya (Berawal dari Iseng, Usaha Sampingan Beromzet Jutaan Rupiah)
“Setelah itu di potong terus jemur gak sampai sehari, cukup aetengah hari. Lalu diserit kayak disisir biar rata. Setelah rata di pasang di masukkan ke plastik, baru dipasang gagangnya,” beber Ahmad.
Dengan proses yang panjang tersebut, dalam sehari, satu orang karyawan mampu memproduksi 160 sapu ijuk. “Sehari kalau satu orang 160 biji, kalau bungkusnya sehari 30 lusin,” timpal pemilik kerajinan, Sutrisno.
Lebih jauh, Sutrisno yang juga berprofesi sebagai Guru SMP Negeri 2 Lamongan membeberkan, bahan-bahan pembuat sapu ijuk tidak berasal dari Lamongan dan sekitarnya.
“Ijuknya dari Bandung dalam bentuk mentah belum di tata seperti ini. Kadang 1 bulan, kadang 2 minggu sekali di kirim sebanyak 1 ton. 1 ton itu menghasilkan 5 ribu sapu,” ungkapnya. Sementara, untuk lakopnya, Ia membeli dari Surabaya.
Sutrisno menambahkan, tidak membeli ijuk dari Tuban, Lamongan san Gresik lantaran kualitas ijuk yang di hasilkan pohon aren kurang bagus. “Kalau dari Bandung bagus, kalau dari daerah lain warnanya putih dan metel (mudah putus),” tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |