Pemerintah Sesali Merosotnya Ranking Kinerja Logistik Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution mengaku tak gembira dengan turunnya peringkat Indonesia dalam Indeks Kinerja Logistik atau Logistic Performance Index (LPI) 2016 versi Bank Dunia.
"Itu adalah berita buruk dalam periode pemerintah berbicara memperbaiki dwelling time," terangnya.
Advertisement
Pada LPI 2016, Indonesia berada di peringkat 63 dari 160 negara atau turun 10 strip dibandingkan LPI 2014. Skor LPI sendiri dirata-rata dari enam komponen yakni bea cukai, infrastruktur, pengiriman internasional, kompetensi logistik, pelacakan dan pencatatan serta aktualitas waktu.
Darmin mengklaim bukan hanya Indonesia saja yang peringkat LPI-nya merosot, namun sebagian besar negara ASEAN mengalami hal serupa - peningkatan hanya dicatat Kamboja (83) dan Myanmar (48), sementara Singapura (5) tetap.
"Sebetulnya bukan berarti logistiknya memburuk. Penurunan peringkat Indonesia dikarenakan membaiknya kinerja negara lain, seperti Italia, Tiongkok, India, bahkan Tanzania dan Rwanda," katanya.
Demi meningkatkan ranking di LPI berikutnya, Darmin menegaskan setidaknya ada enam aspek utama dalam membangun sistem logistik nasional yaitu perbaikan rantai pasok komoditi utama, infrastruktur transportasi logistik, penyediaan pelaku logistik, pengembangan SDM, penerapan teknologi dan harmonisasi regulasi.
Ia juga menganggap persoalan utama logistik nasional bukan di rantai distribusi, tapi di komoditas yang tidak ada standardisasi. "Kita juga belum ada pasar pengumpul di daerah penghasil komoditas, tidak cukup hanya pasar induk di perkotaan," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Dhian Mega |
Sumber | : Berbagai Sumber |