Katam Terpadu, Inovasi Kementan Hadapi Perubahan Iklim

TIMESINDONESIA, BOGOR – Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan inovasi teknologi Kalender Tanam Terpadu mengantisipasi perubahan iklim, agar tak mengganggu swasembada pangan.
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan Mukti Sardjono mengatakan Kalender Tanam Terpadu Atau Katam terpadu, dapat mengantisipasi variabilitas iklim yang dapat diakses oleh siapa saja, baik petani maupun penyuluh dan pemangku kepentingan, baik di pusat maupun daerah.
Advertisement
Sardjono menambahkan, saat ini Indonesia perlu melakukan berbagai upaya mulai dari mitigasi hingga adaptasi untuk menghadapi perubahan iklim dan kenaikan suhu bumi yang terjadi.
"Indonesia harus dapat menyikapi ini, dengan langkah-langkah nyata, sehingga upaya peningkatan produksi untuk tercapainya swasembada benar-benar dapat diwujudkan," jelasnya, Kamis (15/9/2016).
Selain itu, Mukti menjelaskan ancaman degradasi sumber daya lahan pertanian dan terjadinya fenomena cuaca yang tidak menentu dari perubahan iklim, akan berakibat pada kegagalan produksi pertanian.
Dalam jangka pendek, dapat mengakibatkan keterbatasan dan fragmentasi lahan pertanian, serta konversi dan alih fungsi lahan pertanian.
"Itu akan menambah beban berat produktivitas pertanian," terangnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pertemuan United Nations Climate Change Conference (UNCCC) bulan Juni 2014 di Berlin menyampaikan selama 10 tahun terakhir suhu bumi semakin meningkat dan sangat berbeda dengan kondisi 30 tahun yang lalu. Demikian juga hasil pertemuan COP 21 di Paris, perubahan iklim dan kenaikan suhu bumi terus terjadi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |